Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode

B. Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode

Kooperatif Tipe TGT Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karenanya, motivasi dalam belajar dapat diartikan sebagai kekuatan atau daya penggerak yang mendorong diri seorang siswa untuk belajar. Indikator- indikator sebagai penanda bahwa seseorang termotivasi dalam belajar adalah adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik untuk belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian, siklus I, dan siklus II. Untuk mengkur tingkat motivasi siswa dalam penelitian tindakan ini menggunakan instrumen kuesioner. Berikut dipaparkan analisis perbandingan tingkat motivasi belajar siswa mulai pra penelitian, siklus I, dan siklus II: Tabel 5.17 Indikator Keberhasilan Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II No Indikator Pra Penelitian Target Indikator keberhasilan Siklus I Siklus II 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 52 65 80 90 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 43 50 70 85 3. Adanya harapan dan cita- cita masa depan 62 70 80 85 4. Adanya penghargaan dalam belajar 19 30 40 65 5. Adanya kegiatan yang menarik untuk belajar 57 70 75 85 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 52 60 85 90 Catatan: lihat lampiran 8a, hal 141 Tabel 5.17 menunjukkan hasil komparasi tingkat motivasi belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pra penelitian dan pada masing-masing siklus. Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa pada masing-masing indikator mengalami peningkatan. Pada indikator pertama, yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil menunjukkan pada siklus I sebesar 80 dan siklus II 90. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 65 dan skor pada pra penelitian sebesar 52. Hal tersebut tampak terutama pada sesi turnamen dikarenakan dengan adanya turnamen akan mendorong siswa untuk bersaing dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok akan bekerjasama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor tertinggi. Pada indikator kedua, yaitu adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar menunjukkan pada siklus I sebesar 70 dan siklus II 85. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 50 dan skor pada pra penelitian sebesar 43. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, siswa menjadi lebih memiliki kebutuhan akan belajar. Hal tersebut tampak pada saat guru mempresentasikan materi pembelajaran. Siswa harus lebih memperhatikan penjelasan dari guru supaya mereka dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan pada sesi games maupun turnamen. Untuk indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 80 dan siklus II 85. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 70 dan skor pada pra penelitian sebesar 62. Dengan demikian menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih terdorong untuk berprestasi setelah adanya penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal tersebut tampak dengan capaian skor yang didapatkan tiap-tiap kelompok pada saat games maupun turnamen, di mana tiap-tiap kelompok bersaing untuk mendapatkan skor tertinggi melebihi siklus sebelumnya. Pada indikator adanya penghargaan dalam belajar mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada siklus I sebesar 40 dan siklus II 65. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 30 dan skor pada pra penelitian sebesar 19. Hal ini dikarenakan dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT , siswa akan diberikan penghargaan atas hasil kerja mereka dalam sesi games maupun turnamen. Pemberian penghargaan akan diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi. Dengan demikian menunjukkan bahwa dengan adanya penghargaan pada hasil belajar siswa akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Pada indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada siklus I sebesar 75 dan siklus II 85. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 70 dan skor pada pra penelitian sebesar 57. Hal ini dikarenakan dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, pembelajaran dikemas kedalam beberapa metode yang lebih menarik yaitu presentasi materi oleh guru, pembentukan kelompok, games , turnamen, dan pemberian penghargaan kepada siswa. Dengan adanya variasi pembelajaran ini, siswa menjadi tidak bosan dan lebih termotivasi untuk belajar. Dan untuk indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I sebesar 90 dan siklus II 85. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 60 dan skor pada pra penelitian sebesar 52. Hal tersebut tampak dengan berkurangnya kegaduhan di dalam kelas dikarenakan siswa harus belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya heterogen. Dengan pembentukan kelompok tersebut, siswa dapat saling bekerjasama dan meningkatkan solidaritas, sehingga suasana di dalam kelas menjadi lebih kondusif.

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) guna meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta.

0 0 352

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Upaya peningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta - USD Repository

0 0 197