BAB II TINJAUAN TEORITIK
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian oleh sekelompok guru untuk dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar
dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata
dari upaya itu Wiriaatmaja, 2007:13. Sedangkan Aqib 2007:12 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas atau yang disebut classroom
action research mengandung tiga pengertian yang dapat diterangkan, yaitu:
1. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan
Sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas
Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru.
Pendapat lain dikemukakan oleh Susento 2007:1 bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk khusus dari penelitian tindakan. Kekhususannya
terletak pada: 1 situasi sosial yang dimaksud adalah situasi kelas, dan 2 tindakan atau praktek yang dimaksud adalah pembelajaran dalam kelas
tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep penelitian tindakan kelas ditujukan untuk memperbaiki suatu proses pembelajaran untuk dapat
7
meningkatkan keaktifan peserta didik, sesuai dengan kurikulum yang ada saat ini. Website PPPG Tertulis Bandung Susento, 2007:1 menyajikan dua
karakteristik dari penelitian tindakan kelas, yaitu: 1.
Permasalahan yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi
guru. Oleh karena itu, PTK dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan hasil
pembelajaran yang ia hadapi di kelas. Kemudian dari persoalan itu, guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk dipecahkan secara
profesional.
2. PTK diindikasikan oleh adanya tindakan-tindakan aksi tertentu untuk
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, ciri khas PTK terletak pada adanya tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang ada. Sedangkan dalam DIKTI penelitian tindakan kelas memiliki tiga
cirikarakteristik, yaitu: 1.
Inkuiri reflektif PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari
dihadapi oleh guru ataupun dosen. Jadi, kegiatan penelitian didasarkan pada pelaksanaan tugas dan pengambilan tindakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
2. Kolaboratif
Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh dosen, tetapi ia harus berkolaborasi dengan guru. Penelitian
tindakan kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. Kolaborasi ini harus ditampilkan
dalam keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan tindakan, sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian.
3. Reflektif
Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses
refleksi terhadap proses dan hasil penelitian secara terus-menerus untuk mendapatkan penjelasan dan justifikasi tentang kemajuan, peningkatan,
kemunduran, kekurangefektivan, dan sebagainya dari pelaksanaan sebuah tindakan untuk dapat dimanfaat-gunakan memperbaiki proses tindakan
pada siklus kegiatan lainnya.
Dilakukannya sebuah penelitian dikarenakan terdapat suatu problema yang harus dipecahkan dan bukan tidak mungkin tidak ada manfaat yang dapat
diperoleh. Begitu juga dengan penelitian tindakan kelas. Dalam Website PPPG Tertulis Bandung Susento, 2007:3 dijelaskan beberapa manfaat dari
PTK, yaitu: 1.
Inovasi pembelajaran Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah,
mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya.
Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari
kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya sendiri, dan kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut, maka secara tidak
langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.
2. Pengembangan kurikulum di sekolah dan di kelas
Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, PTK akan sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. Hal ini terjadi
karena, proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya proses tersebut akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling
berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran. PTK dapat membantu guru untuk dapat lebih memahami hakikat tersebut
secara empirik dan bukan sekedar pemahaman yang bersifat teoritik.
3. Peningkatan profesionalisme guru
Guru yang profesional, tidak akan merasa enggan melakukan berbagai perubahan dalam praktik pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya.
PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, dan kemudian meningkatkannya
menuju ke arah perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru yang profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktik
pembelajarannya di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri, kemudian merefleksikan, dan lalu diperbaiki, guru pada akhirnya akan
mendapat otonomi secara profesional.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas antara lain DIKTI:
1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil
pembelajaran 2.
Menumbuh-kembangkan budaya meneliti para dosen dan guru agar lebih proaktif mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran
3. Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para dosen dan
guru, khususnya dalam mencari solusi masalah-masalah pembelajaran 4.
Meningkatkan kolaborasi antar dosen-guru dalam memecahkan masalah pembelajaran
Dalam tahap PTK dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut Susento, 2007:5:
1. Perencanaan tindakan
Menyusun rencana tindakan untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan. Rencana tindakan mencakup semua langkah tindakan secara
rinci, segala keperluan untuk melaksanakan tindakan, dan berbagai kendala yang mungkin timbul beserta cara mengatasinya.
2. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan semua rencana tindakan dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Observasi tindakan
Mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan
dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar teman sejawat atau orang
yang berkompeten.
4. Refleksi terhadap tindakan
Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang diperoleh ditafsirkan, dianalisis dan disimpulkan. Refleksi dapat dilakukan
guru dengan bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan,
yaitu untuk menilai sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK selesai. Jika tindakan belum dapat mengatasi masalah,
maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru.
Gambar 2.1 Model Penelitiaan Tindakan Kelas
B. Pengertian Pembelajaran Kooperatif