nomor kartu dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila
siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman lain dalam satu meja turnamen
sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang benar dalam menjawab pertanyaan berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah
didapat nantinya akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok. 5.
Penghargaan Kelompok Kelompok yang telah memenangkan pertandingan akan mendapat
sertifikat penghargaan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor
kelompok yang didapat dengan menjumlah poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-
ratanya.
D. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian motivasi
Menurut Davies 1987:214, motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak
dengan cara yang khas. Hal senada dikemukakan oleh Uno 2007:1 yang menyatakan motivasi sebagai dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam
dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel Uno, 2007:3 yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yaitu daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
merupakan kekuatan atau daya penggerak yang mendorong diri seorang siswa untuk belajar.
2. Klasifikasi motivasi
Menurut Uno 2007:4 dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Motif intrinsik
Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau
sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang
studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat
pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran.
b. Motif ekstrinsik
Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif
terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara
lain Uno, 2007:4: 1.
Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikiranya, perasaannya,
maupun keyakinannya 2.
Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya
3. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan
kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis
4. Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan
bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya 5.
Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-
cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut Uno, 2007:10: a adanya hasrat dan keinginan berhasil; b adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c adanya harapan dan cita- cita masa depan; d adanya penghargaan dalam belajar; e adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar; dan f adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat
belajar dengan baik. 3.
Peranan motivasi belajar Menurut Uno 2007:27, ada beberapa peranan penting dari motivasi
dalam belajar dan pembelajaran, antara lain: a.
Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu,
jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan
memperleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.
4. Teknik-teknik motivasi
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut Uno, 2007:34:
a. Pernyataan penghargaan secara verbal
b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan
c. Menimbulkan rasa ingin tahu
d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa
e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa
f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar
g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu
konsep dan prinsip yang telah dipahami h.
Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
i. Menggunakan simulasi dan pemainan
j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemahirannya di depan umum k.
Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
l. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa
E. Kerangka Teoritis