• Studi kelompok, loka karya, seminar;
• Bulletin board;
• Karya wisata;
• Kuesioner;
• Penataran dan penyegaran.
2. Teknik perorangan, yaitu cara-cara pelaksanaan bimbingan dan
komunikasi terhadap perorangan masing-masing: •
Kunjungan kelas; •
Pertemuan pribadi; •
Kunjungan rumah. b.
dilihat dari langsung tidaknya supervisor menghadapi yang disupervisi, digunakan tidaknya suatu media dalam komunikasi, dapat dibedakan:
1. Teknik langsung, yaitu cara berkomunikasi dengan hubungan
langsung antara supervisor dan yang disupervisi, tanpa menggunakan media lain. Termasuk teknik langsung dalam
supervisi, antara lain: •
Kunjungan kelas; •
Pertemuan pribadi; •
Rapat staf; •
Loka karya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Teknik tidak langsung, cara berkomunikasi dengan menggunakan
media lain, biasanya media tertulis, umpamanya: •
Kuesioner; •
Papan bulletin; •
Kursus tertulis; Dengan adanya klasifikasi teknik dilihat dari segi jumlah yang disupervisi
dan dari segi cara langsung-tidaknya, kita dapat memperoleh empat kelompok, dengan menggabungkan segi-segi klasifikasi sebagai berikut.
1. Teknik kelompok langsung, umpamanya: rapat staf.
2. Teknik kelompok tidak langsung, umpamanya: kuesioner.
3. Teknik perorangan langsung, umpamanya: pertemuan pribadi.
4. Teknik perorangan tidak langsung, umpamanya: tugas khusus individual.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Antara Supervisi Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru.
Supervisi kepala sekolah merupakan sarana bagi kepala sekolah untuk melakukan pembinaanpembimbingan kepada guru mengenai hasil kegiatan
guru dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu diharapkan supervisi kepala sekolah akan membawa dampak positif bagi perkembangan kegiatan
guru sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam dunia pendidikan guru-guru merupakan figur yang ditaati oleh seluruh peserta didik, yang menjadi siswa di sekolah bersangkutan. Guru
dalam menjalankan tugasnya memiliki keanekaragaman latar belakang pendidikan, kemampuan, inisiatif dan motivasi mengajar di sekolah. Dengan
keanekaragaman tersebut masing-masing guru memiliki tujuan dan peran serta yang berbeda dalam menjalankan tugasnya. Dengan kemampuan tingkat
profesionalisme yang dimiliki guru akan menuntut imbalan kerja secara ekonomis yang berbeda pula. Jika kepala sekolah dapat menerapkan tipe
supervisi yang dapat meningkatkan kualitas mengajar, dengan diimbangi penghargaan yang memadai maka guru-guru dalam menjalankan tugasnya
akan mendapat kepuasan kerja sebagai imbalan yang diperoleh dari sekolah yang bersangkutan.
Supervisi kepala sekolah dalam penelitian ini adalah tanggapan guru mengenai hasil supervisi berupa bimbingan dalam tugas guru sebagai
pengajar yang dilakukan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru. Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
berkenaan dengan pemecahan masalah dan bukan mencari masalah secara bersama antara guru dengan kepala sekolah. Kepala sekolah yang mau
memperhatikan dan membantu guru dalam memecahkan masalah-masalah pengajaran, masalah pribadi dan masalah profesi akan dapat memberi
kepuasan guru dalam bekerja. Guru akan merasa dihargai dan diperhatikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga guru akan bersikap baik terhadap organisasi dan kepala sekolah. Guru punya persepsi yang positif terhadap pelaksanaan supervisi.
C. Hipotesis
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan
kepuasan kerja guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI