7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Robbins 1993:177 kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Dia juga menekankan bahwa seseorang dengan
tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaan
cenderung mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaannya. Menurut Joseph Tiffin kepuasan kerja adalah sikap karyawan terhadap
pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pemimpin dan sesama karyawan. Begitu juga dengan Spector 1996:214 yang berpendapat bahwa kepuasan
kerja merupakan variabel sikap yang menggambarkan perasaan seseorang terhadap keseluruhan pekerjaan mereka dan juga berbagai aspek pekerjaan
tersebut. Menurut Anoraga 1992:81 kepuasan kerja merupakan sikap umum yang
merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaannya penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.
Dari beberapa pengertian dirumuskan untuk para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif yang
menyenangkan yang dimiliki seorang karyawan terhadap pekerjaan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kondisi-kondisi kerja yang terkait sebagai hasil dari terpenuhinya berbagai kebutuhan dalam pekerjaan.
Secara umum kepuasan kerja adalah cara seorang karyawan merasakan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap
pekerjaan yang dirasakan pada aspek-aspek pekerjaannya. Kepuasan muncul bila keuntungan yang dirasakan dari pekerjaannya melampaui biaya marginal
yang dikeluarkan oleh karyawan tersebut dianggap cukup memadai. Kepuasan kerja merupakan salah satu kebutuhan menengah atas dari guru
dalam proses belajar-mengajar. Kepuasan kerja menurut Hoy Miskel 1978 adalah pengalaman seseorang dalam kerjanya dan dicapai melalui pemenuhan
kebutuhan baik kebutuhan psikologis maupun kebutuhan fisiologis. Dipertegas oleh Smith, Kendal dan Hulin 1969 bahwa kepuasan kerja adalah
perasaan seseorang terhadap berbagai situasi kerja yang dihadapi individu, diantaranya perasaan gembira, semangat, gairah, dan puas terhadap pekerjaan
dan lingkungan kerja yang berkaitan dengan sejauh mana kebutuhan telah terpenuhi. Rasa kepuasan itu dapat tercermin dari tindakan-tindakannya.
Mc Groger yang dikutip Terry 1988 menegaskan bahwa manusia adalah manusia yang terus menerus memiliki kebutuhan, secara kontinu melakukan
usaha untuk memuaskannya. Kebutuhan setiap individu dapat dipenuhi melalui aneka cara dan usaha. Diantara usaha untuk memenuhi kebutuhan itu
adalah dengan bekerja, dalam hal ini mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Faktor-faktor kepuasan kerja
Faktor-faktor kepuasan kerja menurut Anoraga dikemukakan sebagai berikut: a.
faktor finansial yaitu terpenuhi keinginan karyawan terhadap finansial yang diterima untuk memenuhi kebutuhannya sehingga kepuasan kerja bagi
karyawan dapat terpenuhi. Meliputi gaji, macam-macam pinjaman, promosi, jaminan sosial dan pemberian balas jasa.
b. faktor fisik yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan
kerja dan kondisi fisik karyawan. Meliputi umur, kondisi badan, jenis pekerjaan, waktu dan sistem kerja.
c. faktor sosial yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik
hubungan antara pimpinan dan karyawan maupun hubungan antara sesama karyawan, meliputi rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan
bijaksana serta pengarahan dan perintah yang wajar. d.
faktor psikologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, meliputi cita-cita dan pandangan hidup, minat dan kemauan, sikap, bakat
dan kecakapan. Faktor-faktor lain yang menimbulkan kepuasan kerja menurut Gilmer As’ad,
1995 adalah sebagai berikut: a.
kesempatan untuk maju Dalam hal ini tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan
peningkatan kemampuan selama bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI