Tipe-tipe supervisi Tinjauan Teoritik
diserahkan sepenuhnya kepada mereka masing-masing, tanpa petunjuk atau saran-saran, tanpa adanya koordinasi.
c. Coercive supervision
Hampir sama dengan kepengawasan yang bersifat inspeksi, tipe kepengawasan ini bersifat otoriter. Mungkin dalam hal-hal tertentu
kepengawasan tipe coercive ini berguna dan sesuai; misalnya bagi guru yang mulai belajar-mengajar. Akan tetapi, untuk perkembangan
pendidikan pada umumnya tipe coercive ini banyak kelemahannya. Tidak semua kepala sekolah atau supervisi cara-cara mengajar yang baik untuk
seluruh mata pelajaran. d. Supervisi sebagai latihan bimbingan
Tipe supervisi ini berlandaskan suatu pandangan bahwa pendidikan itu merupakan proses pertumbuhan bimbingan. Juga Berdasarkan
pandangan bahwa orang-orang yang diangkat sebagai guru pada umumnya telah mendapat pendidikan pre-service di sekolah guru. Oleh
karena itu melatih to train dan memberi to guide kepada guru-guru tersebut dalam tugas pekerjaannya sebagai guru.
Tipe ini baik, terutama bagi guru-guru yang baru mulai mengajar setelah keluar dari sekolah guru. Kelemahannya ialah pengawasan,
petunjuk-petunjuk, ataupun nasihat-nasihat yang diberikan dalam rangka training dan bimbingan itu bersifat kuno, sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan pendidikan dan tuntutan zaman sehingga dapat terjadi kontradiksi antara pengetahuan yang telah diperoleh guru dari sekolah
guru dengan pendapat supervisor itu sendiri. Kontradiksi ini dapat pula terjadi karena sebaliknya, pendapat supervisi itu lebih maju sedangkan
pengetahuan yang diperoleh guru dari sekolah guru masih bersifat konservatif.
e. Kepengawasan yang demokrasi Dalam kepemimpinan yang demokratis, kepengawasan atau supervisi
bersifat demokrasi pula. Supervisi merupakan kepemimpinan pendidikan secara kooperatif. Dalam tingkat ini, supervisi bukan lagi suatu pekerjaan
yang dipegang oleh seorang petugas, melainkan merupakan pekerjaan- pekerjaan bersama yang dikoordinasikan. Tanggung jawab tidak dipegang
sendiri oleh supervisor, melainkan dibagi-bagikan kepada para anggota sesuai dengan tingkat, keahlian, dan kecakapannya masing-masing.
Masalah penting yang perlu mendapat perhatian bagi para pengawas dan kepala sekolah selaku supervisor ialah menemukan cara-cara bekerja
secara kooperatif dan efektif. Bagi usaha-usaha dan tujuan-tujuan itu, maka kerja sama yang sesuai
dan esensial ialah yang dapat memajukan dan mengembangkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Pengertian yang mendalam pada individu dan kelompok tentang
tujuan-tujuan pendidikan, serta pengabdiannya terhadap tujuan-tujuan itu.
2 Kesediaan dan kerelaan untuk menerima tanggung jawab pribadi dan
kelompok bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. 3
Kecakapan untuk memberi sumbangan-sumbangan secara efektif dan kreatif bagi terpecahkannya masalah-masalah yang bertalian dengan
pencapaian tujuan-tujuan. 4
Koordinasi untuk kepentingan usaha bersama secara keseluruhan. Bentuk-bentuk kerja sama yang sesuai dengan maksud-maksud
tersebut sangatlah banyak. Akan tetapi, bentuk-bentuk kerjasama yang pokok dan sangat penting bagi kepengawasan ini adalah.
1 Kerja sama dengan merencanakan pekerjaan-pekerjaan, terutama
dalam merumuskan tujuan-tujuan dan menentukan prosedur-prosedur pelaksanaannya.
2 Kerja sama dalam membagi sumber-sumber tenaga dan tanggung
jawab-tanggung jawab dalam berbagai aspek pekerjaan. 3
Kerja sama dalam pelaksanaan tugas-tugas penting bagi tercapainya tujuan-tujuan.
4 Kerja sama dalam menilai pelaksanaan prosedur serta penilaian
terhadap hasil-hasil pekerjaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI