Minat Belajar LANDASAN TEORI

keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Menurut Hurlock dalam Makmun Khairani, 2014:136 minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara dan berubah-ubah. Minat adalah kecendrungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu Winkel, 1991: 105. Minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang untuk menaruh perhatian pada orang, situasi, atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas Dimyati Mahmud, 1982. Pada umumnya ada beberapa indikator dan unsur yang mendukung minat belajar siswa. Menurut H.C Wetherrington Makmun Khairani, 2014:140, minat timbul karena adanya faktor intern dan ekstern yang menentukan minat seseorang. Dilihat dari dalam diri siswa minat dipengaruhi oleh cita – cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan dilihat dari faktor luarnya minat mempunyai sifat yang tidak menerap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orangtua dan persepsi masyarakat terhadap suatu obyek serta latar belakang sosial budaya. Menurut Makmur Khairani 2014:137 minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut. 1 Minat adalah suatu gejala psikologis; 2 Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik; 3 Adanya perasaan senang tehadap obyek yang menjadi sasaran; 4 Adanya kemauan atau kecendrungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Peneliti akan melihat bagaimana minat belajar siswa dengan memperhatikan aspek-aspek minat belajarnya. Setelah melakukan kajian teori mengenai minat belajar, peneliti menguraikan aspek-aspek dan indikator minat belajar siswa yang digunakan sebagai dasar dalam membuat instrumen untuk mengukur minat belajar siswa. 1. Pemusatan pikiran Aspek ini diukur dengan melihat perhatian siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Pemusatan perhatian yang dimaksud disini adalah anak berkosentrasi dan tidak berulah dikelas. 2. Keterlibatan Aspek ini diukur berdasarkan keterlibatan partisipasi siswa selama proses pembelajaran sehingga siswa dapat memahami suatu hal yang dipelajari. 3. Keberartian Aspek ini diukur berdasarkan manfaat yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran. 4. Ketertarikan Aspek ini diukur berdasarkan dengan perasaan siswa, dimana siswa menyukai atau menyenangi suatu hal. 5. Tanggapan Aspek ini diukur berdasarkan sambutan siswa, dimana siswa memberi tanggapan terhadap suatu aktifitas. Dari kelima aspek mengukur minat belajar diatas, dapat kita tentukan indikator minat belajar sebagai berikut. Tabel 2.1. Aspek dan Indikator Minat Aspek Indikator Ketertarikan Siswa tertarik untuk mengikuti setiap proses pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik Keberartian Mampu menilai manfaat dari pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Keterlibatan Siswa dapat terlibatberpartisipasi aktif pada setiap proses dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Tanggapan Siswa dapat memberi tanggapan terhadap proses dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu dengan sendirinya tanpa ada pengaruh untuk melakukan apa yang ingin dilakukan dan tanpa ada yang menyuruh.

D. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

1. Pengertian Pendekatan Saintifik. Menurut M.Hosnan 2014:34 implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara langsung mengonstruk konsep hukum atau prinsip melalui tahapan- tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 2. Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Pendekatan Saintifik menurut M.Hosnan 2014:36 Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Berpusat pada siswa. b. Melibatkan keterampilan prose sains dalam mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip. c. Melibatkan proses-proses kogntif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. d. Dapat mengembangkan karakteristik siswa. 3. Tujuan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik menurut M.Hosnan 2014:36 Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki tujuan sebagai berikut. a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyesuaikan suatu masalah secara sistematik. c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f. Untuk mengembangkan karakter siswa. 4. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut M.Hosnan 2014:37 Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Pembelajaran berpusat pada siswa.

Dokumen yang terkait

Efektifitas model simulasi bertingkat pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan menghitung nilai fungsi siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 10 Jember tahun ajran 2006/2007 (Studi pada mahasiswa ppl Program studi pendidikan fisika FKIP Unej ta

1 6 107

Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan pecahan malalui pendekatan palkam pada siswa SD

1 10 200

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48