Teknik Konstruksi kapal
234
Gambar 12.2 Konstruksi Linggi Buritan Kapal Tanpa Linggi Kemudi
1. Linggi baling-baling 5. Daun kemudi
2. Sambungan las 6. Telapak linggisepatu kemudi
3. Lubang poros baling-baling 7. Pena kemudi
4. Lubang pena kemudi
1. Linggi Baling-baling Pejal
Ukuran linggi buritan ditentukan berdasarkan peraturan BKI. Linggi baling-baling pejal berbentuk segi empat dan pejal
ditentukan menurut rumus: Untuk L
120 m, harga 1 = 1,4 L + 90 mm dan,
b = 1,6 L + 15 mm. untuk L 120 m, harga
l = L + 140 mm dan, b = 0,8 L + 110 mm.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
235
Gambar 12.3 Penampang Linggi Baling-baling 2. Linggi Baling-baling Pelat
Linggi baling-baling pelat yang dirakit dari pelat baja ditentukan menurut rumus:
t tebal
= 2,4
¥ L mm. b
lebar =
36 ¥ L mm.
l panjang
= 50 ¥ L mm.
Dimana: L = Panjang kapal m.
Gambar 12.4 penampang Linggi Pelat Baling-baling 3. Linggi Baling-baling Baja Tuang
Linggi baling-baling baja ditentukan berdasarkan perhitungan modulus penampang. Modulus penampang
terhadap sumbu memanjang kapal tidak boleh kurang dari: W
x
= 1,2 L
1,5
cm
3
4. Sepatu Kemudi
Bagian bawah linggi buritan yang mendatar disebut telapak linggi sepatu kemudi sole piece. Telapak linggi ini
berfungsi sebagai tumpuan dari kemudi dan ukurannya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
236
ditentukan tesendiri oleh BKI berdasarkan perhitungan kapal tidak boleh kurang dari:
Modulus penampang sepatu kemudi buritan terhadap sumbu z tidak boleh kurang dari:
W
z
= B1x k 80
Wz dapat dikurangi dengan 15, jika dipasang linggi kemudi di mana:
B1 = Besar gaya tumpuan N. Untuk kemudi dengan dua tumpuan, besar gaya
tumpuan tanpa mempertimbangkan elastisitas sepatu kemudi B
1
= C
R
2. x =
Jarak dari penampangyang dihitung ke sumbu poros kemudi m dan tidak boleh kurang dari l
50
2 harga x maksimum = l
50
. k =
Factor bahan
Gambar 12.5 Penampang Sepatu Linggi modulus penampang terhadap sumbu mendatar tidak boleh
kurang dari: W
y
= W
z
2, jika tidak dipasang linggi kemudi atau poros kemudi.
W
y
= W
z
3, jika dipasang linggi kemudi atau poros kemudi. Untuk ukuran linggi kemudi, BKI menentukan berdasarkan
perhitungan modulus penampang. Modulus linggi kemudi terhadap sumbu memanjang kapal tidak boleh kurang dari:
W = C
R
l 100
dimana : C
R
= Besar gaya yang dihasilkan oleh kemudi N. l = Panjang yang tidak ditumpu dari linggi kemudi
m.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
237
B. Sekat Ceruk Buritan