Tinggi Kamar Mesin. UKURAN KAMAR MESIN 1. Panjang Kamar Mesin

Teknik Konstruksi kapal 276 I I A B C E H D CL Dimana : A. Panjang poros antara panjang poros propeller 500 – 1000 mm . B. Panjang overall mesin induk. C. Tempat outfitting di depan motor induk. D. Jarak sekat ceruk buritan sampai ujung flens poros propeller. Semua komponen panjang ini bisa diperoleh dari data yang ada, kecuali “ C “. Panjang ini bervariasi sesuai tipe kapal seperti tanker, bulk carrier dll. Umumnya, panjang “ C “ ini diperkirakan berdasarkan pengaturan dari tipe kapal pada tahap awal desain, selanjutnya ditentukan berdasarkan pertimbangan kemungkinan instalasi dan fitting dari peralatan Bantu dan perpipaan serta semua perlengkapan yang akan dipasang di situ. Untuk itu harus dibuat lebih dulu gambar kasar peletakan system pipanya. Tempat yang diperlukan di ujung belakang mesin induk “ E “ harus cukup untuk lewat dan untuk meletakkan pipa dibawah pelat floor. Untuk mendapatkan tempat yang cukup pada keadaan tertentu letak mesin induk harus digeser dengan demikian panjang kamar mesin juga ikut berubah.

2. Tinggi Kamar Mesin.

Engine casing harus dibuat cukup tinggi untuk perawatan dan overhaul mesin induk secara priodik diadakan perawatan dan penggantian sehingga perlu untuk di keluarkan, untuk keperluan pengeluaran piston ini dibutuhkan ruang yang cukup atau tinggi engine casing harus cukup menunjang pekerjaan ini. Tinggi kamar mesin ditentukan oleh parameter seperti yang terlihat pada gambar berikut : Gambar 14.11 Tinggi Kamar Mesin Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 277 Dimana : A. Tinggi angkat maksimum dari keran. B. Tinggi profil balok angkat. C. Tempat untuk perpipaan. D. Margin untuk tinggi angkat. E. Tinggi girder beam . F. Tinggi overhaul mesin induk untuk mengangkat piston . G. LAYOUT KAMAR MESIN Seperti yang telah disebutkan dimuka bahwa sangat penting membuat layout perencanaan awal untuk menentukan akibat dari pemilihan tenaga penggerak terhadap konfigurasi atau susunan ruang untuk permesinan. Di dalam buku peraturan Klasifikasi Indonesia Volume III untuk Machinery Construction bagian satu B tentang Documents for approval menyatakan : 1. Before the start of manufacture, drawings showing the general lay out of the machinery installation together with all drawing of parts subject to mandatory testing, to the extent specified in the following sections of Volume III, are each to be submitted in triplicate to the society. 2. The drawings must contain all the data necessary for checking the design, the loads and the stresses imposed. Where necessary, design calculations relating to components and descriptions of the plant are also to be supplied. Untuk merencanakan kamar mesin seluruh kebutuhan system harus ditentukan secara detail. Di dalam pertimbangan perancangan kamar mesin bukan hanya Meminimumkan volume ruang mesin atau panjang kamar mesin namun harus di pertimbangkan pencapaian layout yang rational untuk mesin utama dan mesin bantu. Juga harus dipertimbangkan kemungkinan untuk pemasangan, pengoperasian, perawatan praktis, reparasi maupun penggantian.

1. PLATFROM