Teknik Konstruksi kapal
268
samping setebal wrang alas yang diperkuat setinggi alas ganda sesuai dengan perhitungan tebal pelat tegak wrang alas. Jika pada setiap sisi mesin ada dua
penumpu bujur fondasi untuk mesin sampai 3.000 kW, salah satu penumpu samping boleh dibuat setengah tinggi bawah alas dalam.
Penumpu samping yang menjadi satu dengan penumpu bujur fondasi, pemasangannya harus diperpanjang dua sampai empat kali jarak gading
melewati sekat ujung kamar mesin. Perpanjangan dua sampai empat kali tersebut dihubungkan dengan sistem konstruksi alas dari ruang yang
berhubungan. Di antara dua penumpu bujur fondasi, alas dalam harus dipertebal 3 mm dari yang direncanakan. Ketebalan ini diteruskan tiga sampai
lima kali jarak gading dari ujung-ujung fondasi mesin.
B. Fondasi Kamar Mesin
Fondasi kamar mesin merupakan suatu sarana pengikat agar mesin tersebut tetap tegak dan tegar pada posisi yang telah ditetapkan atau supaya
mesin menjadi satu kesatuan dengan kapalnya sendiri. Pemasangan fondasi mesin dibuat sedemikian rupa sehingga kelurusan sumbu poros mesin dengan
poros baling-baling tetap terjamin. Hubungan antara mesin utama, fondasi mesin, dan wrang dapat dilihat pada Gambar 14. dan Gambar 14.5
Gambar 14.4 Fondasi Mesin untuk kamar Mesin dengan Dasar Ganda
1. Penguat 2. Wrang
alas 3. Penumpu
samping 4. Penumpu
tengah
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
269
5. Pelintang fondasi
6. Penumpu bujur fondasi 7. Pelat hadap fondasi
8. Mesin utama
Gambar 14.5 Fondasi Mesin untuk Kamar Mesin dengan Alas Tunggal
1. Fondasi mesin Bantu 3. Penumpu tengah 2. Fondasi mesin utama 4. Wrang
Kekakuan fondasi mesin dan konstruksi dasar ganda di bawahnya harus mencukupi persyaratan. Hal ini dimaksudkan agar deformasi konstruksi
masih dalam batas-batas yang diizinkan. Mulai dari tahap perencanaan dan pembuatan fondasi mesin harus dipikirkan penyaluran gaya-gayanya, baik
kearah melintang maupun ke arah membujur kapal.
Ketebalan pelat penumpu bujur fondasi tidak boleh kurang dari : t = N15 + 6 mm, untuk N 1.500 kW.
t = N750 + 14 mm, untuk 1.500 kW N 7.500 kW. t = N1.875 + 20 mm, untuk N 7.500 kW.
Di mana : N = Kapal dengan mesin utama tunggal kW.
Jika pada setiap sisi motor dipasang dua penumpu bujur, tebal penumpu bujur tersebut dapat dikurangi 4 mm.
Tebal dan lebar pelat hadap fondasi mesin harus disesuaikan dengan tinggi fondasi dan tipe mesin yang dipakai, sehingga pengikatan dan
kedudukan mesin dapat dijamin sempurna. Tebal pelat hadap paling sedikit harus sama dengan diameter baut
pas, penampang pelat hadap tidak boleh kurang dari : F
1
= N15 + 30 cm
2
, untuk N 750 kW. F
1
= N75 + 70 cm
2
N 750 kW. Penumpu bujur fondasi mesin harus ditumpu oleh wrang. Untuk
pengikatan dengan las, pelat hadap dihubungkan dengan penumpu bujur dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
270
penumpu lintang dengan kampuh K. Hal tersebut jika penumpu bujur lebih besar dari 15 mm.
C. Gading dan Senta di Kamar Mesin