Teknik Konstruksi Kapal 394
1. Kelompok mangan rendah : kelompok ini mengandung Mn antara 0,2 sampai 0,8 dan biasanya digabungkan dengan
fluks jenis ikatan. 2. Kelompok Mn sedang : kandungan Mn dalam kawat ini
berkisar antara 0,8 sampai 1,8 dan biasanya digabungkan dengan fluks jenis leburan.
3. Kelompok Mn tinggi : kawat ini berisi Mn antara 1,8 sampai 2,2 dan penggunaannya digabung dengan fluks jenis
leburan. Kelompok ini dapat dipakai untuk berbagai penggunaan misalnya las lapis tunggal, las lapis banyak, las
tumpul, dan las sudut.
Jenis fluks dalam las busur rendam ada bermacam-macam : 1. G-50, YF-40 : termasuk jenis leburan dan banyak
mengandung MnO. Sifat mampu las tinggi, sambungan tidak mudah karatan. Banyak dipakai pengelasan kecepatan tinggi
pada pelat-pelat tipis 2. MF-38 : kampuh pada hasil pengelasan sangat baik karena
penetrasinya dalam jika dilakukan pengujian radiographi dan pengujian tumbuk. Untuk pengelasan lapis banyak, lapis
tunggal dan las sudut untuk baja lunak atau baja kuat. 3. Yf-15 : fluks jenis leburan ini baik untuk pengelasan baja
lunak dan baja kuat dalam konstruksi-konstruksi berat dimana uji tumbuk merupakan persyaratan penting.
4. PFH-45 : fluks jenis ikatan yang digunakan pada pengelasan baja lunak dan sangat baik untuk pengelasan lapis tunggal
dua sisi dari penyambungan pelat baja tebal. Banyak digunakan dalam pengelasan-pengelasan kapal.
d. Prosedur pengelasan
Prosedur pengelasan atau WPS Welding Procedure Specification digunakan untuk memberikan arahan kepada welder
dan welding operator agar hasil pengelasan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh code dan standard. Biasanya WPS ini disertai
dengan PQR Procedure Qualification Record yang berisi hasil pengujian tes piece yang dibuat dari tes coupon. Variable-variable
yang terdapat dalam PQR nantinya akan digunakan dalam pengelasan. Informasi yang ada di WPS harus jelas dan mudah
diikuti oleh welder dan welder operator tanpa mengalami kesulitan.
Item-item yang umumnya tercantum dalam suatu WPS adalah : x Scope
Menjelaskan proses pengelasan, jenis material dan spesifikasi yang diminta.
x Base Metal
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi Kapal 395
Spesifikasi base metal dinyatakan dengan jelas baik komposisi kimia maupun sifat mekanisnya. Ketebalan base metal juga
dijelaskan dalam WPS, biasanya dinyatakan dalam suatu range.
x Welding Process
Proses las ini berisi mengenai proses las yang digunakan x Type, Classification, Composition Filler Metals
Komposisi kimia , spesifikasi atau klasifikasi filler metal dijelaskan disini termasuk pula pabrik pembuat dan merek
dagangnya. x Type of Current and Current Range
Menjelaskan kebutuhan besarnya arus dan jenis arus AC atau DC dan jenis polaritynya.
x Arc Voltage and Travel Speed Menjelaskan range tegangan pengelasan dan kecepatan
pengelasan jika menggunakan las otomatis. x Joint Design and Tolerances
Menjelaskan jenis dan desain sambungan dan digambar beserta toleransinya
x Joint Preparation and Cleaning of Surface of Welding Menjelaskan metoda yang digunakan untuk persiapan
sambungan dan pembersihan permukaan yang akan dilas. x Tack
Welding Menjelaskan apakah penggunaan tack weld mempengaruhi
hasil pengelasan dan apakah diperlukan. x Join Welding Details
Menjelaskan dengan detail mengenai ukuran elektroda untuk tiap posisi pengelasan, pengaturan passlapis untuk
pengisisan alur, Ketebalan tiap-tiap pass, lebar pass atau ayunan elektroda, range arus pengelasan, dan detail lain yang
penting bagi sambungan las.
x Position Welding
Menjelaskan posisi pengelasan. x Preheat and Interpass Temperature
Menjelaskan mengenai apakah preheating dan interpass diperlukan dalam pengelasan, jika diperlukan maka suhu yang
diperlukan dicantumkan. Suhu preheating dan interpass heating umumnya ditentukan dengan kapur suhu atau dengan
termokopel.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi Kapal 396
x Root Preparation Prior to Welding from Second Side Menjelaskan apakah menggunakan pengelasan dua sisi dan
metode yang digunakan untuk mempersiapkan sisi keduanya. x Peening
Peening atau pemukulan yang berlebihan tidak diperbolehkan. Terkadang juga diperlukan untuk mencegah keretakan ataupun
mengurangi distorsi. Pada bagian ini penggunaan peening apakah diperlukan atau tidak dijelaskan dengan detail.
x Removal of Weld Section for Repair Pada bagian ini menjelaskan bagaimana cara melakukan repair
welding dan metoda untuk menghilangkan logam las. x Repair
Welding Menjelaskan apakah perbaikan sambungan las menggunakan
prosedur yang sama dengan las aslinya atau menggunakan prosedur terpisah
x Post Weld Heat Treatment Menjelaskan apakah perlu penggunaan panas setelah
pengelasan untuk memperbaiki sifat mekanis, menghilangkan distorsi atau untuk ketahanan korosi.
Apabila empat parameter tersebut dijalankan dengan benar kemungkinan akan terjadinya cacat las ataupun kesalahan dalam
pengelasan akan minimal. Tetapi kebanyakan dalam produksinya dengan pertimbangan waktu dan biaya yang dikeluarkan maka
parameter tersebut ada yang diabaikan.
2. Bengkel Cat