Pembentukan Forming Bengkel Fabrikasi

Teknik Konstruksi Kapal 378

3. Pemotongan Cutting

Proses ini merupakan pemotongan material-material yang telah dimarking. Apabila marking tersebut telah disetujui oleh QA Quality Assurance maka pemotongan dapat dilakukan. Dalam proses pemotongan banyak faktor yang mempengaruhi hasil pemotongan, misalnya : 1. Operator, keahlian operator sangat berperan penting dalam menentukan kualitas hasil potongan. Hal ini sangat terlihat sekali pada proses pemotongan dengan manual brander. 2. Mesin pemotong yang digunakan yaitu mengenai akurasi pemotongan pada mesin tersebut. Apabila hasil proses pemotongan kurang halus maka dilakukan penghalusan dengan gerinda. Kebanyakan hasil dari setiap proses pemotongan digerinda agar dalam proses berikutnya lebih mudah dan cepat. Kemudian material hasil proses pemotongan jika memerlukan pembentukan bagian yang lengkung maka langsung dibending atau roll maupun fairing. Material yang tidak memerlukan pembentukan masuk ke bengkel assembly untuk diproses penggabungan dengan komponen lain, proses ini disebut proses sub assembly.

4. Pembentukan Forming

Banyak bagian kapal yang berupa lengkungan, maka dari itu proses forming sangat diperlukan dalam pembuatan kapal. Berdasarkan proses pengerjaan, proses forming dibagi menjadi 2 jenis yaitu : a. Mechanical Forming Alat yang digunakan untuk mechanical forming ini terdiri dari mesin tekuk Press dan Press Brake dan mesin roll. Mesin tekuk digunankan untuk bending, Straightening dan membentuk flens pada pelat. Mesin roll digunakan untuk membuat bentuk curva silinder atau curva kerucut dengan radius tertentu. Selain itu dapat juga membuat lingkaran penuh untuk komponen berbentuk lingkaran seperti stern tube, mast dan boom. Untuk proses bending pelat akan diperoleh hasil yang lebih bagus dengan mesin roll daripada mesin tekuk, karena jika dilakukan dengan mesin tekuk maka bekas bagian yang ditekuk tersebut akan kelihatan sedangkan jika menggunakan mesin roll tidak kelihatan. Mechanical forming disini hanya dalam bentuk 2 dimensi saja untuk hasil akhir bentuk 3 dimensi maka harus dilakukan Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi Kapal 379 proses lagi yang disebut fairing. Proses yang sering dilakukan adalah pembentukan kulit lambung dan pembentukan frame. x Membending suatu pelat Untuk membending suatu pelat digunakan mesin tekuk. Setiap pelat yang akan dibending harus disertai dengan rambu. Rambu ini digunakan sebagai acuan batas kelengkungan yang diinginkan. Setiap rambu dicocokkan dengan setiap frame kemudian dilakukan penandaan pada pelat dimana yang memerlukan bending. Setelah itu pelat dibending dengan menggunakan alat bending vertikal. x Meluruskan atau membengkokkan frame Frame yang ada pada kapal tidak semuanya lurus tetapi ada juga yang berbentuk lengkung, maka dari itu untuk membengkokkan frame tersebut dilakukan bending agar bentuk frame tersebut sesuai dengan bentuk kapal. Untuk membentuk frame tersebut dilakukan bending secara horizontal karena kekuatan bending secara horizontal mempunyai kekuatan yang lebih besar. Sebagai acuan dalam proses bending adalah bila garis marking yang pada awalnya berbentuk lengkung pada salah satu sisi frame tersebut akan menjadi garis lurus maka lengkungan tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan. b. Thermal Forming Proses ini dilakukan untuk membuat bentuk-bentuk 3 dimensi atau penyempurnaan bentuk dari pelat yang telah dibending dengan mesin tekuk ataupun mesin roll. Fairing dilakukan jika bentuk yang diinginkan tidak bisa dikerjakan dengan mesin-mesin yang ada. Proses ini tidak hanya membuat lengkung 3 dimensi tetapi dapat juga meluruskan bagian pelat yang deformasi akibat pengelasan. Proses fairing sangat tergantung dengan type material, tebal pelat, proses panas yang terjadi dan proses pendinginan. Proses pemanasan dan pendinginan yang terjadi sangat tergantung dari x Type torch tip dan ukurannya x Jarak antara torch tip dan pelat x Kecepatan torch tip x Metode pendinginan air atau udara x Rata-rata pendinginan yang terjadi x Jarak antar pusat pemanasan dan pusat pendinginan. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi Kapal 380 Pada proses ini dibutuhkan keahlian dan ketrampilan yang cukup karena tidak ada metode yang baku dalam proses pengerjaannya. Bengkel fabrikasi ini akan menghasilkan komponen-komponen yang digunakan dalam sub assembly pada bengkel assembly.

B. Sub Assembly