Selubung Kamar Mesin KONSTRUKSI KAMAR MESIN

Teknik Konstruksi kapal 271 Adapun Pelat bila Gading - Gading besar dihitung dengan rumus sebagai berikut : h = 50 H mm, dengan h minimum = 250 mm. t = h mm, dengan t minimum = 8,0 mm. Kapal-kapal dengan tinggi kurang dari 3 m harus mempunyai gading- gading besar dengan ukuran tidak boleh kurang dari 250 kali 8 mm dan luas penampang pelat hadapnya minimum 12 cm 2 .

D. Selubung Kamar Mesin

Dengan proses pembangunan kapal, sewaktu bangunan atas dan rumah geladak belum dipasang, mesin utama sudah harus dimasukkan. Untuk memasukkan mesin ke dalam kamar mesin, dibuat lubang khusus di atas kamar mesin yang berupa bukaan dan dinamakan selubung kamar mesin. Bukaan di atas kamar mesin dan kamar ketel tidak boleh lebih besar dari kebutuhan yang ada. Dan, kebutuhan di sekitar selubung tersebut harus diperhatikan cukup tidaknya komponen konstruksi melintang yang dipasang. Pada ujung-ujung harus dibundarkan dan jika perlu diberi penguatan- penguatan khusus. Potongan melintang kamar mesin dengan selubung dapat dilihat pada Gambar 14.6. Gambar 14.6 Potongan Melintang Kamar Mesin dengan Mesin Ganda 1. Mesin utama 2. Selubung kamar mesin 3. Bangunan atas 4. Alas ganda Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 272 Gambar 14.7 Pandangan Samping Seluruh Isi Kamar Mesin 1. Pondasi mesin 2. Mesin utama 3. Dinding selubung kamar mesin 4. Jendela atas 5. Cerobong asap 6. Sekat depan kamar mesin 7. Sekat belakang kamar mesin 8. Pipa gas buang 9. Pelat alas 10. Geladak utama 11. geladak kimbul 12. Geladak sekoci Pada Gambar 14.7 dapat dilihat pandangan samping keseluruan kamar mesin, mulai dari dasar ganda sampai ke cerobong asap. Menurut BKI, tinggi selubung diatas geladak tidak boleh kurang dari 1,8 m, dengan catatan L tidak melebihi 75 m dan tidak kurang dari 2,3 m. Jika L sama dengan 125 m atau lebih, harga-harga diantaranya diperoleh interpolasi. Ukuran-ukuran penegar, tebal pelat dan penutup selubung yang terbuka sama dengan untuk sekat ujung bangunan atas dan untuk rumah geladak. Ketinggian selubung di atas geladak bangunan atas sedikitnya 760 mm, sedangkan ketebalan pelatnya boleh 0,5 mm lebih tebal dan perhitungan di atas dengan Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 273 jarak penegar satu sama lain, yaitu 750 mm. Ketinggian bilah 75 mm dan ketebalan penegar harus sama dengan tebal pelat selubung. Pada selubung kamar mesin dan ketel yang berada di bawah geladak lambung timbul atau di dalam bangunan atas tertutup, tebal pelatnya harus 5 mm. Jika terletak di dalam ruang muat, tebalnya 6,5 mm. Pemasangan pelat ambang tersebut harus diteruskan sampai ke pinggir bawah balok geladak. Jika selubung kamar mesin diberi pintu, terutama di atas geladak terbuka dan di dalam bangunan atas yang terbuka, bahan pintu tersebut harus dibuat dari baja. Pintu tersebut harus diberi penguat dan engsel yang baik, dan dapat dibuka atau ditutup dari kedua sisi dan kedap cuaca dengan pengedap karet atau pasak putar. Persyaratan lain untuk pintu ini mempunyai tinggi ambang pintu 600 m di atas geladak posisi 1 di atas geladak lambung timbul dan 380 mm di atas geladak posisi 2 di atas geladak bangunan atas. Pintu tersebut harus mempunyai kekuatan yang sama dengan dinding selubung tempat pintu dipasang. E. Terowongan Poros Pada kapal – kapal yang mempunyai kamar mesin tidak terletak di belakang, poros baling-baling akan melewati ruangan di belakang kamar mesin tersebut. Untuk melindungi poros baling - baling diperlukan suatu ruangan yang disebut Terowongan Poros Shaft Tunnel. Terowongan poros dibuat kedap air dan membujur dari sekat belakang kamar mesin sampai sekat ceruk buritan. Ukuran terowongan harus cukup untuk dilewati orang. Hal ini supaya orang masih dapat memeriksa, memperbaiki, dan memeliharanya. Ada dua tipe terowongan poros yang sering digunakan, yaitu terowongan yang berbentuk melengkung dan yang berbentuk datar sisi atasnya. Dinding-dinding terowongan poros dibuat dari pelat dan diperkuat dengan penegar-penegar. Sesuai dengan ketentuan dari BKI, tebal dinding terowongan dibuat sama dengan tebal pelat kedap air dan ukuran penegar juga dibuat sama dengan prenegar sekat kedap air. Apabila dinding terowongan digunakan sebagai tangki, ukuran pelat dan penegar harus memenuhi persyaratan untuk dinding tangki. Tipe terowongan yang mempunyai atap melengkung mempunyai konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tipe terowongan datar, sehingga tebal pelat dapat dikurangi sampai 10 dari ketentuan. Penegar- penegar atap dibuat mengikuti kelelengkungan atap dan disambung lurus dengan penegar dinding terowongan. Pada tipe terowongan poros atap datar, penegar-penegar dinding terowongan dengan pelat lutut. Jarak penegar- penegar trowongan poros pada umunnya dibuat sama dengan jarak gading atau wrang. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 274 Pada bagian atas terowongan poros dapat pula dipasang papan- papan pelindung yang berguna untuk menahan kerusakan yang di akibatkan oleh muatan. Terowongan poros dapat juga dimanfaatkan untuk penempatan instalasi pipa. Pipa-pipa tersebut diletakkan di bawah tempat untuk berjalan di dalam terowongan poros. Di terowongan ini terdapat pula pintu kedap air, yaitu untuk menghubungkan terowongan dengan kamar mesin. Pada Gambar 14.8 dan Gambar 14.9 memperlihatkan terowongan poros dan kapal dengan kamar mesin agak ke tengah. Gambar 14.8 Terowongan Poros 1. Atap terowongan 2. Pelat lulut 3. Poros baling-baling 4. Dinding terowongan 5. Penegar 6. Instalasi pipa 7. Tempat untuk jalan 8. Fondasi poros Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 275 ME B C A panjang kamar mesin D E ` Gambar 14.9 Kapal dengan Kamar Mesin di Tengah 1. Ruang muat 2. Kamar mesin 3. Terowongan poros

F. UKURAN KAMAR MESIN 1. Panjang Kamar Mesin