Teknik Konstruksi kapal
263
tidak boleh kurang dari 5 mm, sedangkan tebal lapisan kayu yang digunakan 50 mm – 60 mm. Di dalam rumah geladak, ketebalan geladak boleh dikurangi
20, tetapi tidak boleh kurang dari 5 mm.
D. Lubang-Lubang pada Dinding Bangunan Atas
Variasi bukaan-bukaan kapal bermacam-macam. Yang terpenting adalah ambang palka pada geladak yang tengah dibicarakan sebelumnya.
Di samping bukaan-bukaan lainnya, ada pula bukaan pada pelat sisi yang terdiri atas pintu, jendela, lubang-lubang pembuangan sanitasi, kotak
laut, dan sebagainya. Bukaan-bukaan tersebut merupakan bukaan yang sangat penting
dan mempunyai persyaratan khusus, baik dari segi kekedapan terhadap air maupun segi kekuatan kapal.
Ukuran bukaan pada pelat sisi harus menurut ketentuan berikut. Jika panjang kapal sampai 70 m, bukaan yang diperbolehkan lebih besar dari 500
m. Untuk kapal dengan panjang lebih besar dari 70 m, bukaan yang diperbolehkan lebih besar dari 700 mm. Dan, lubang-lubang ini harus dilapisi
oleh kerangka dan penebalan pelat atau pelat rangkap. Untuk penebalan pelat, tebal pelat yang digunakan sama dengan 1,6 kali tebal pelat sekelilingnya.
Untuk pelat rangkap, tebal pelat sama dengan tebal pelat yang digunakan. Bukaan-bukaan tersebut, sesuai dengan ketentuan BKI, harus dibulatkan pada
bagian sudut-sudutnya.
Pintu-pintu yang direncanakan terletak pada pelat kulit, harus di buat kedap air dan tidak diperbolehkan terletak di bawah garis air muat. Sudut-
sudut pintu harus diberi pelat yang dipertebal hingga mencapai 1,5 kali jarak gading di luar pintu. Demikian pula kekuatan pintu harus sama dengan
kekuatan pelat kulit. Adapun pintu-pintu kedap pada bangunan atas harus dapat dibuka kearah luar dan dilengkapi dengan pelat ambang. Persyaratan
tinggi pelat ambang di atas geladak kekuatan adalah 600 mm dan 380 mm di atas geladak bangunan atas.
Jika pada bagian pelat lajur atas pada daerah 0,4 L tengah kapal terdapat bukaan, bukaan tersebut dipasang pelat yang dipertebal sebagai
pengganti penampang yang terbuang. Lubang jangkar di bagian haluan kapal biasanya dibuat penembusan
ke geladak dengan pipa dalam posisi miring. Ikatan antara ujung pipa dengan pelat kulit dilas secara khusus dan pelat kulit tersebut harus diperkuat.
Untuk lubang-lubang kecil pada pelat kulit, seperti lubang-lubang pembuangan dan perlengkapannya, pemasangan pipa pembuangan dilakukan
dengan flens las. Kadang-kadang sebagai pengganti flens las ini dapat juga digunakan soket pendek yang ber-flens tebal. Untuk pelaksanaanya,
hubungan ini harus mendapat persetujuan BKI.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
264
BAB XIV KONSTRUKSI KAMAR MESIN