9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Locus of Control
1. Pengertian locus of control Konsep locus of control dikemukakan pertama kali oleh Rotter,
adalah suatu konsep yang memberikan gambaran tentang keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya Jung, 1978:107. Ia
mengelompokkan locus of control ke dalam 2 kelompok, yaitu locus of control
internal dan locus of control eksternal. Individu yang yang mempunyai locus of control internal memiliki keyakinan bahwa apa yang
terjadi pada dirinya adalah pengaruh dari dirinya. Dari apa yang ia lakukan, ia mampu mengontrol tujuan hidupnya dengan kekuatannya
sendiri. Jika individu percaya bahwa mereka hanya mempunyai sedikit
kendali atas apa yang terjadi, maka mereka termasuk dalam golongan locus of control
eksternal. Demikian juga dengan individu yang percaya bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidupnya merupakan hasil dari takdir,
kesempatan, keberuntungan dan nasib dikelompokkan sebagai individu dengan locus of control eksternal.
Keberhasilan atau kegagalan dalam hidupnya dipandang sebagai nasib, faktor keberuntungan, kesempatan,
karena kekuasaan orang lain atau karena kondisi-kondisi yang tidak dapat dikuasainya. Konsep locus of control diajukan oleh Rotter atas dasar teori
belajar sosial social learning theory. Tiga istilah utama yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rotter yaitu: potensi perilaku behaviour potential, harapan expectancy, dan nilai penguatan reinforcement value. Mc Millan Jung 1978:107
menjelaskan hubungan dari tiga istilah tersebut, yaitu perilaku individu tergantung pada harapan- harapan dalam suatu tingkah laku tertentu akan
memberikan penguatan, dan nilai penguatan tersebut dapat memuaskan kebutuhan individu. Jika individu berhasil memperoleh penguatan yang
diharapkan, maka selanjutnya individu tersebut akan cenderung meyakini bahwa penguatan tersebut diperoleh bukan dari dirinya sendiri.
Gibson Ivancevich Donelly 1997:113 menyebutkan letak kendali locus of control individu mencerminkan tingkat dimana mereka
percaya bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi dalam diri mereka. Sebagian orang percaya bahwa mereka adalah penentu dari takdir
mereka sendiri. Tetapi sebagian yang lain mengatakan bahwa mereka sebagai korban dari takdir, mereka percaya bahwa apa yang terjadi pada
diri mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan Robbins, 1999:42.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan locus of control
adalah keyakinan individu terhadap sumber penentu perilakunya baik perilaku yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun perilaku yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Individu dengan locus of control internal akan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Keberhasilan dirinya tergantung dari diri sendiri. Sedangkan individu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan locus of control eksternal keberhasilan dirinya tergantung dari luar dirinya.
2. Penggolongan locus of control Locus of control
adalah suatu keyakinan individu mengenai sumber penentu perilaku dan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.
Secara garis besar terdiri dari: 1 kecenderungan internal, yaitu individu merasa bahwa segala peristiwa hidupnya terjadi karena dikendalikan dari
dirinya sendiri; 2 kecenderungan eksternal chance, yaitu individu merasa kejadian dalam hidupnya dikendalikan dari luar dirinya seperti
keberuntungan, nasib, peluang dsb; 3 kecenderungan eksternal powerfull others
, yaitu individu merasa peristiwa dalam hidupnya dikendalikan kekuasaan orang lain www.ballarat.edu.aubsshpsychrot.htm - 8k.
Seseorang kemungkinan memiliki faktor internal lebih besar dari pada faktor eksternal, demikian juga sebaliknya. Keyakinan seseorang
akan locus of control ada pada sepanjang kontinum tersebut, semakin dominan locus of control internal seseorang akan semakin lemah locus of
control eksternalnya, dan sebaliknya London dan Exner, 1978:264.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu dengan locus of control internal adalah individu yang merasakan
adanya hubungan antara usaha yang dilakukannya dengan akibat-akibat yang diterimanya. Sedangkan individu dengan locus of control eksternal
merasa bahwa akibat yang terjadi pada dirinya merupakan akibat yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berasal dari campur tangan orang lain, nasib, keberuntungan dan juga
karena suatu kesempatan.
3. Perbedaan orientasi locus of control internal dan eksternal Dengan adanya perbedaan individu dengan locus of control
internal dan individu dengan locus of control eksternal ternyata berdampak pada adanya perbedaan sikap, sifat perilaku dan cara
hidupnya. Dalam hubungan dengan orang lain, individu dengan locus of control
internal cenderung untuk tidak mudah terpengaruh, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, mempunyai motif berprestasi yang tinggi.
Orang yang mempunyai locus of control internal kurang konformis karena rasa percaya diri yang dimilikinya begitu tinggi dan dapat melakukan
kontrol dengan kemampuannya sendiri, mengutamakan kemampuan dan keterampilan dirinya serta usaha-usaha yang dilakukannya.
Seseorang dengan locus of control eksternal cenderung menarik diri, penyesuaian diri kurang baik dan konformis terhadap otoritas
Lefcourt, 1969 dalam London dan Exner, 1978:278. Individu dengan locus of control eksternal cenderung conform terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar, memiliki anggapan bahwa kegagalan yang terjadi disebabkan oleh faktor dari luar dirinya. Individu juga cenderung
mempunyai sikap menyerah, pesimis, pasrah, merasa tak berdaya dan memiliki kecemasan yang tinggi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan individu mempunyai kecenderungan locus of control internal apabila individu
merasakan adanya hubungan antara usaha yang dilakukan dengan akibat- akibat yang diterimanya, sedang individu dengan kecenderungan locus of
control eksternal merasa bahwa akibat-akibat yang diterimanya adalah
berasal dari kesempatan, nasib, campur tangan orang lain dan keberuntungan.
4. Faktor-faktor pembentuk locus of control
Locus of control dikembangkan dari teori belajar sosial social
learning theory , berarti bahwa locus of control berhubungan dengan
lingkungan sekitarnya. Lingkunga n sekitar mempunyai pengaruh yang dominan dalam pembentukan pribadi menjadi individu dengan locus of
control internal atau menjadi individu dengan locus of control eksternal.
Locus of control bukan merupakan suatu konsep yang ada dalam
diri individu yang bersifat bawaan namun terbentuk dan berkembang dikarenakan berbagai faktor. Karena bukan bersifat bawaan, maka locus
of control dapat berubah dan berkembang tergantung dari kemauan dan
kemampuan setiap individu. Faktor-faktor yang bisa membentuk dan mengembangkan locus of control sebagai berikut London dan Exner,
1978:291. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Faktor- faktor yang mempengaruhinya adalah: a.
Faktor usia Seiring anak berkembang, ia menjadi seorang manusia yang lebih
efektif, sehingga ia meningkatkan kepercayaan bahwa dirinya mampu mengendalikan bermacam- macam hal dan kejadian dalam
hidunya. Dengan kata lain, locus of control bergerak dari kecenderungan eksternal ke arah internal sejalan dengan
bertambahnya usia. b. Pengalaman akan suatu perubahan
Penelitian Kiehlbauch 1967 dalam London dan Exner 1978:292 menemukan bahwa teman serumah yang masih baru menunjukkan
locus of control yang relatif lebih eksternal dari pada teman serumah
yang telah lama bersama. Locus of control teman serumah yang akan berpisah juga cenderung bergeser ke arah eksternal. Keadaan yang
cenderung labil dan tak pasti selama masa transisi mendorong locus of control
individu ke arah eksternal. c.
Generalitas dan stabilitas perubahan Adanya berbagai perubahan di tempat tinggal sekitar akan
mempengaruhi locus of control, misalnya adanya bom nuklir, perang, skandal politik. Pengalaman dari perubahan peristiwa
tersebut menyebabkan kecenderungan ke arah locus of control eksternal. Perilaku individu mengalami pergeseran dari rasa aman
menjadi rasa takut dan kehilangan kemampuan untuk menganalisa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan mempersiapkan diri terhadap jalannya peristiwa dalam hidup mereka.
d. Pelatihan dan pengalaman De Charms dalam London dan Exner 1978:293 berhasil
membuktikan efektifitas program pelatihan untuk meningkatkan locus of control
internal. Selain itu, penelitian Barnes dalam London dan Exner, 1978:293 menemukan bahwa pengalaman
berkemah yang terstruktur dapat meningkatkan locus of control internal. Demikian pula dengan penelitian Levens serta Gottesfeld
dan Dozier dalam London dan Exner, 1978:293 mengenai pengalaman berorganisasi dalam masyarakat. Penelitian-penelitian
tersebut menunjukkan bahwa locus of control dapat berubah karena pengalaman-pengalaman yang bisa meningkatkan kepercayaan diri,
keberanian dan kemandirian pribadi. e.
Efek terapi Beberapa peneliti Lefcourt, Dua, Gillis dan Jessor, Smith dalam
dalam London dan Exner, 1978:293 menunjukkan bahwa psikoterapi berpengaruh positif terhadap perubahan locus of control
internal. Psikoterapi bertujuan meningkatkan kemampuan individu dalam mengatasi masalah- masalahnya.
5. Aspek-aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh locus of control Perbedaan kecenderungan arah locus of control ternyata
membawa akibat dalam berbagai aspek kehidupan Lefcourt,1982:115- 117 yaitu:
a. Sikap terhadap lingkungan Individu dengan locus of control internal menganalisa situasi dengan
sikap yang lebih terarah dan waspada daripada individu dengan locus of control
internal juga lebih aktif dalam mencari, memperoleh, menggunakan, dan mengolah informasi yang relevan dalam rangka
memanipulasi dan mengendalikan lingkungan. Di samping itu, individu yang mepunyai locus of control internal terbukti lebih
berorientasi pada posisi dengan kekuasaan besar, sedangkan individu yang memilki locus of control eksternal lebih cenderung
menyukai posisi dengan kekuasaan kecil Hrycenko Milton dalam Lefcourt,1982:115.
b. Pengaruh konformitas dan perubahan sikap Beberapa penelitian Crowne dkk dalam Lefcourt 1982:226
menujukkan bahwa individu dengaan kecenderungan internal lebih mampu bertahan terhadap pengaruh dan tekanan lingkungan.
Sebaliknya individu dengan kecenderungan eksternal lebih siap untuk menerima pengaruh, mengikuti lingkungan sosial dan
menerima informasi dari orang lain. c. Perilaku menolong dan atribusi tanggungjawab
Individu dengan kecenderungan internal lebih sering menunjukkan perilaku menolong dari pada individu dengan kecenderungan
eksternal Midlasky dalam Lefcourt, 1982:118. d. Pencapaian prestasi
Menurut Shaver Lefcourt, 1982:116, tingginya prestasi yang dicapai oleh individu dengan locus of control internal merupakan
hasil dari kemampuananya untuk menunda menikmati penghargaan atas hasil- hasil usahanya, serta mengurangi reaksi-reaksi negatif
yang cenderung muncul pada saat individu mengalami kegagalan. e. Penyesuaian diri, kecemasan dan psikopatologi
Individu dengan kecenderungan internal lebih mampu untuk menyesuaiakan diri
daripada individu dengan kecenderungan eksternal. Individu dengan locus of control internal lebih
mengandalkan diri sendiri, aktif dan memiliki kecenderungan tinggi untuk berjuang. Hal- hal tersebut mengiring pada keberhasilan–
keberhasilan dalam penyesuiaan diri. Kesederhanaan kepercayaan kendali yang ada dalam diri sendiri juga mendorong individu dengan
locus of control internal pada penyesuaian diri dengan kecemasan.
B. Kultur Keluarga