Deskripsi Data ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

64

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2007. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX 3 pada 1 SMP Negeri dan 4 SMP Swasta di Kota Madya Yogyakarta. Jumlah responden penelitian ini adalah 400 siswa. Semua butir pertanyaanpernyataan dalam penelitian ini telah diisi secara lengkap oleh seluruh responden penelitian sehingga dapat menjadi sumber data penelitian. Berikut ini disajikan deskripsi data variabel- variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian a. Jenis Kelamin Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan No Nama Sekolah F fr F fr 1. 2. 3. 4. 5. SMP Bopkri 3 SMP Perintis SMP N 6 SMP PL 2 SMP Muh. 5 45 12 47 37 47 24 6 25 20 25 61 7 67 29 48 29 3 31 14 23 Jumlah 188 100 212 100 Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 188 siswa atau 47 dan perempuan sebanyak 212 siswa atau 53. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini adalah perempuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Jenis Pekerjaan Orang Tua Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan Orang Tua Ayah Jenis Pekerjaan Gol. 1 Gol. 2 Gol. 3 No Nama Sekolah F fr F fr F fr 1. 2. 3. 4. 5. SMP Bopkri 3 SMP Perintis SMP N 6 SMP PL 2 SMP Muh 5 20 11 14 5 26 26 15 18 7 34 68 8 57 36 57 30 4 25 16 25 18 - 43 25 12 18 44 26 12 Jumlah 76 100 226 100 98 100 Keterangan: Gol. 1 = Petani, buruh, pedagang, dan sejenisnya Gol. 2 = Peg. swasta, guru swasta, karyawan swasta dan lain- lain Gol. 3 = PNS, guru negeri, ABRIPOLRI dan sejenisnya f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua ayah dari siswa yang termasuk golongan 1 sebanyak 76 siswa 19, golongan 2 sebanyak 226 siswa 57, golongan 3 sebanyak 98 siswa 24. Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Orang Tua Ibu Jenis Pekerjaan Gol. 1 Gol. 2 Gol. 3 Gol. 4 No Nama Sekolah f fr f fr f fr f fr 1. 2. 3. 4. 5. SMP Bopkri 3 SMP Perintis SMP N 6 SMP PL 2 SMP Muh 5 8 10 3 2 8 26 32 10 6 26 26 5 24 19 14 29 6 27 22 16 13 - 33 13 7 20 50 20 10 59 4 54 32 66 27 2 25 15 31 Jumlah 31 100 88 100 66 100 215 100 Keterangan: Gol. 1 = Petani, buruh, pedagang, dan sejenisnya Gol. 2 = Peg. swasta, guru swasta, karyawan swasta dan lain- lain Gol. 3 = PNS, guru negeri, ABRIPOLRI dan sejenisnya Gol. 4 = Ibu rumah tangga f = Frekuensi absolut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fr = Frekuensi relatif Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua ibu dari siswa yang termasuk golongan 1 sebanyak 31 siswa 8, golongan 2 sebanyak 88 siswa 22, golongan 3 sebanyak 66 siswa 16, golongan 4 sebanyak 215 siswa 54. Dari kedua tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua ayah dan ibu siswa adalah peg. swasta, guru swasta, karyawan swasta dan sejenisnya serta ibu rumah tangga. c. Asal sekolah Tabel 4.4 Asal Sekolah Siswa No SMP Siswa Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1. Negeri 114 28,5 2. Swasta 286 71,5 Jumlah 400 100 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berasal dari sekolah negeri sebanyak 114 siswa atau 28,5 dan siswa yang berasal dari sekolah swasta sebanyak 286 siswa atau 71,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal dari sekolah swasta. 2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Locus of Control Tabel 4.5 Locus of Control Siswa SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1. 12 - 23 97 9 17 89 94 82 60 91 2. 1 - 11 9 90 2 11 20 18 6 9 Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Interval f fr f fr Kategori 1. 12 - 23 79 83 347 86,75 Internal 2. 1 - 11 16 17 53 13,25 Eksternal Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa tingkat locus of control dari 347 siswa atau 86,75 terkategorikan internal dan 53 siswa atau 13,25 terkategorikan eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden terkategorikan siswa dengan locus of control internal. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 16; median = 19; modus = 23; standar deviasi = 4,3 b. Kultur Keluarga 1 Power Distance Tabel 4.6 Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance SMP I II III IV No Imterval f fr f fr f fr f fr 1 15-16 17 16 4 21 19 17 10 15 2 12-14 64 60 11 58 54 47 29 44 3 9-11 23 22 3 16 39 34 26 39 4 6-8 2 2 1 5 1 1 1 2 5 4-5 - - - - 1 1 - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 15 - 16 14 15 64 16 Sangat Kecil 2 12 - 14 48 50 206 51,5 Kecil 3 9 - 11 32 34 123 30,75 Sedang 4 6 - 8 1 1 6 1,5 Besar 5 4 - 5 - - 1 Sangat Besar Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa 64 siswa atau 16 berasal dari keluarga dengan power distance sangat kecil, 206 siswa atau 51,5 berasal dari keluarga dengan power distance kecil, 123 siswa atau 30,75 berasal dari keluarga dengan power distanse sedang dan 6 siswa atau 1,5 berasal dari keluarga dengan power distance besar dan 1 siswa atau 0 berasal dari keluarga dengan power distance sangat besar. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean= 12, median= 13, modus= 19; dan standar deviasi= 2 2 Collectivism vs Individualism Tabel 4.7 Kultur Keluarga Pada Dimensi collectivism vs Individulism SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 23 - 28 17 16 4 21 25 22 7 10 2 19 - 22 61 57 10 53 68 60 42 64 3 15 - 18 25 24 5 26 21 18 17 26 4 11 - 14 3 3 - - 1 1 5 .... 10 - - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 23 - 28 10 10 63 15,75 Sangat Kolektif 2 19 - 22 67 71 248 62 Kolektif 3 15 - 18 17 18 85 21,25 Sedang 4 11 - 14 1 1 4 1 Individualism 5 .... 10 - - Sangat Individulism Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa 63 siswa atau 15,75 berasal dari keluarga dengan dimensi sangat kolektif, 248 siswa atau 62 berasal dari keluarga dengan dimensi kolektif, 85 siswa atau 21,25 berasal dari keluarga dengan dimensi sedang, 4 siswa atau 1 berasal dari keluarga dengan dimensi individualism dan tidak ada siswa yang berasal dari keluarga dengan dimensi sangat individualism. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan dimensi koletif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean= 21; median= 21; modus= 22 dan standar deviasi= 2,3. 3 Femininityy vs Masculinity Tabel 4.8 Kultur Keluarga Pada Dimensi Femininity vs Masculinity SMP I II III No Interval f fr f fr f fr 1 13,7 - 16 28 26 2 11 19 17 2 11,3 – 13,6 38 36 9 47 50 44 3 8,9 – 11,2 39 37 8 42 45 39 4 6,5 – 8,8 1 1 - - 5 4 – 6,4 - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 SMP IV V Total Kategori No Interval f fr f fr f fr 1 13,7 - 16 12 18 18 19 79 19,75 Sgt Maskulin 2 11,3 – 13,6 28 42 34 36 159 39,75 Maskulin 3 8,9 – 11,2 24 37 40 42 156 39 Sedang 4 6,5 – 8,8 2 3 2 3 5 1,25 Feminin 5 4 – 6,4 - 1 1 1 Sgt Feminin Jumlah 66 100 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa 79 siswa atau 19,75 berasal dari keluarga dengan dimensi sangat maskulin, 159 siswa atau 39,75 berasal dari keluarga dengan dimens i maskulin, 156 siswa atau 39 berasal dari keluarga dengan dimensi sedang, 5 siswa atau 1,25 berasal dari keluarga dengan dimensi feminin dan 1 siswa atau 0 berasal dari keluarga dengan dimensi sangat feminin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan dimensi maskulin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean= 12; median= 12; modus= 11 dan standar deviasi= 1,6. 4 Uncertainty Avoidance Tabel 4.9 Kultur Keluarga Pada Dimens i Uncertainty Avoidance SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 11 - 12 9 9 2 11 5 4 4 6 2 9 - 10 44 41 11 58 69 60 41 62 3 7 - 8 48 45 5 26 37 33 20 30 4 5 - 6 5 5 1 5 3 3 1 2 5 ... 4 - - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 11 - 12 12 13 32 8 Sangat Lemah 2 9 - 10 44 46 209 52,25 Lemah 3 7 - 8 38 40 148 37 Sedang 4 5 - 6 1 1 11 3 kuat 5 ... 4 - - Sangat Kuat Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 32 siswa atau 8 berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah, 209 siswa atau 52,25 berasal dari keluarga dengan dimensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI uncertainty avoidance lemah, 148 siswa atau 37 berasal daru keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sedang, 11 siswa atau 3 berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance kuat dan tidak ada siswa yang berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance yang lemah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean= 8.7; median= 9; modus= 9 dan standar deviasi= 1,2. Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur keluarga secara keseluruhan Tabel 4.10 Deskripsi Kultur Keluarga Total No Interval f fr Kategori 1 62 - 72 22 5.5 Sangat Kondusif 2 51 - 61 291 72,75 Kondusif 3 40 - 50 85 21,25 Sedang 4 29 - 39 2 0,5 Tidak Kondusif 5 ... 28 - Sangat Tidak Kondusif Jumlah 400 100 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berasal dari keluarga dengan kultur yang sangat kondusif sebanyak 22 siswa 5,5, dari keluarga dengan kultur yang kondusif sebanyak 291 siswa 72,75, dari keluarga dengan kultur yang sedang sebanyak 85 siswa 21,25, dari keluarga dengan kultur yang tidak kondusif sebanyak 2 siswa 0,5 dan tidak ada siswa yang berasal dari keluarga yang sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan kultur yang kondusif. Hal ini didukung oleh perhitungan nilai mean= 53,9; median= 54; modus= 54 dan standar deviasi= 4,7. c. Kultur Sekolah 1 Power Distance Tabel 4.11 Kultur Sekolah Siswa pada Dimensi Power Distance SMP I II III No Interval f fr f fr f fr 1 30,7-36 3 3 3 16 15 13 2 25,3-30,6 62 58 10 53 50 44 3 19,9-25,2 40 38 5 26 44 39 4 14,4-19,8 1 1 1 5 5 4 5 ...14 - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 SMP IV V Total Kategori No Interval f fr f fr f fr 1 30,7-36 1 2 5 5 27 6,75 Sangat Kecil 2 25,3-30,6 34 51 50 53 206 51,5 Kecil 3 19,9-25,2 31 47 40 42 160 40 Sedang 4 14,4-19,8 - - 7 1,75 Besar 5 ...14 - - - Sangat Besar Jumlah 66 100 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa 27 siswa atau 6,75 berasal dari sekolah dengan power distance sangat kecil, 206 siswa atau 51,5 berasal dari sekolah dengan power distance kecil, 160 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa atau 40 berasal dari sekolah dengan power distance sedang, 7 siswa atau 1,75 berasal dari sekolah dengan power distance besar dan tidak ada siswa yang berasal dari sekolah dengan power distance sangat besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan power distance kecil. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean= 26; median= 26; modus; 25 dan standar deviasi= 2,9. 2 Collectivism vs Individualism Tabel 4.12 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Collectivism vs Individualism SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 18 - 20 6 6 1 5 3 3 2 3 2 15 - 17 49 46 12 63 54 47 35 53 3 12 - 14 49 46 5 27 55 48 28 42 4 9 - 11 2 2 1 5 2 2 1 2 5 ... 8 - - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 18 - 20 1 1 13 3,25 Sangat kolektif 2 15 - 17 44 46 194 48,5 Kolektif 3 12 - 14 48 51 185 46,25 Sedang 4 9 - 11 2 2 8 2 Individualism 5 ... 8 - - Sangat Individualism Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 13 siswa atau 3,25 berasal dari sekolah dengan dimensi sangat kolektif, 194 siswa atau 48,5 berasal dari sekolah dengan dimensi kolektif, 185 siswa atau 46,25 berasal dari sekolah dengan dimensi sedang, 8 siswa atau 2 berasal dari sekolah dengan dimensi individualis dan tidak ada siswa yang berasal dari sekolah dengan dimensi sangat individualis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian responden berasal dari sekolah dengan dimensi kolektif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean= 14; median= 15; modus= 15 dan standar deviasi= 1.6 3 Feminity vs Masculinity Tabel 4.13 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Feminity vs Masculinity SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 11 - 12 34 32 6 32 24 21 9 14 2 9 - 10 57 54 7 38 67 59 43 65 3 7 - 8 15 14 6 32 22 19 14 21 4 5 - 6 - - 1 1 - 5 ... 4 - - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 11 - 12 24 25 97 24,25 Sangat maskulin 2 9 - 10 57 60 231 57,75 Maskulin 3 7 - 8 12 13 69 17,25 Sedang 4 5 - 6 2 2 3 0,75 Feminin 5 ... 4 - - Sangat Feminin Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa 97 siswa atau 24,25 berasal dari sekolah dengan dimensi sangat maskulin, 231 siswa atau 57,75 berasal dari sekolah dengan dimensi maskulin, 69 siswa atau 17,25 berasal dari sekolah dengan dimensi sedang, 3 siswa atau 0,75 berasal dari sekolah dengan dimensi feminin dan tidak ada siswa yang berasal dari sekolah dengan dimensi sangat feminin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa berasal dari sekolah dengan dimensi maskulin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean= 10; median= 10; modus= 9 dan standar deviasi= 1. 4 Uncertainty Avoidance Tabel 4.14 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Uncertainty Avoidance SMP I II III No Interval f fr f fr f fr 1 13,7 - 16 9 9 2 10 6 5 2 11,3-13,6 27 25 5 27 22 19 3 8,9- 11,2 62 58 9 47 67 59 4 6,5 – 8,8 7 7 2 10 17 15 5 4 – 6,4 1 1 1 6 2 2 Jumlah 106 100 19 100 114 100 SMP IV V Total Kategori No Interval f fr f fr f fr 1 13,7 - 16 2 3 8 8 27 6,75 Sangat Lemah 2 11,3-13,6 13 20 33 35 100 25 Lemah 3 8,9- 11,2 43 65 42 44 223 55,75 Sedang 4 6,5 – 8,8 8 12 12 13 46 11,5 Kuat 5 4 – 6,4 - - 4 1 Sangat Kuat Jumlah 66 100 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa 27 siswa atau 6,75 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah, 100 siswa atau 25 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 223 siswa atau 55,75 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance sedang, 46 siswa atau 11,5 berasal dari sekolah dengan dimensi kuat dan 4 siswa atau 1 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan dimensi Uncertainty Avoidance sedang. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean= 11; median= 11; modus= 10 dan standar deviasi= 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur sekolah secara keseluruhan Tabel 4.15 Deskripsi Kultur Sekolah Total No Interval f fr Kategori 1 58,9-71,4 286 71,15 Sangat Kondusif 2 46,3-58,8 111 27,75 Kondusif 3 33,7-46,7 3 0,75 Sedang 4 21,1-33,6 - Tidak Kondusif 5 ... 21 - Sangat Tidak Kondusif Jumlah 400 100 Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menyatakan berasal dari sekolah dengan kultur yang sangat kondusif sebanyak 286 siswa 7,25, kultur sekolah yang kondusif sebanyak 111 siswa 27,75, kultur sekolah yang sedang sebanyak 3 siswa 0,75, dan tidak ada kultur sekolah yang tidak kondusif maupum sangat tidak kondusif 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan bahwa mereka berasal dari kultur sekolah yang sangat kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean= 60; median= 61; modus= 63 dan standar deviasi= 5. d. Kecerdasan Emosional Tabel 4.16 Kecerdasan Emosional SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 103 -120 1 1 - 5 4 - 2 85 - 102 67 63 14 74 73 64 44 67 3 67 - 84 37 35 5 26 36 32 22 33 4 49 - 66 1 1 - - - 5 ... 48 - - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 103 - 120 2 2 8 2 Sangat Tinggi 2 85 - 102 51 54 249 62,25 Tinggi 3 67 - 84 40 42 140 35 Cukup 4 49 - 66 2 2 3 0,75 Rendah 5 ... 48 - - Sangat Rendah Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 8 siswa 2, dalam kategori tinggi sebanyak 249 siswa 62,25, dalam kategori cukup sebanyak 140 siswa 35, dalam kategori rendah sebanyak 3 siswa 0,75 dan tidak ada 0 siswa yang mempunyai kecerdasan emosional sangat rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan mean= 86,80; median= 87; modus= 87 dan standar deviasi= 7,751. e. Prestasi Belajar Tabel 4.17 Prestasi Belajar SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 81 - 100 2 2 - 7 6 3 4 2 66 - 80 92 87 10 53 107 94 58 88 3 56 - 65 12 11 9 47 - 5 8 4 46 - 55 - - - - 5 ... 46 - - - - Jumlah 106 100 19 100 114 100 66 100 SMP V Total No Imterval f fr f fr Kategori 1 81 - 100 2 2 14 3,50 Sangat Baik 2 66 - 80 86 51 353 88,25 Baik 3 56 - 65 7 7 33 8,25 Cukup 4 46 - 55 - - Rendah 5 ... 46 - - Sangat Rendah Jumlah 95 100 400 100 Keterangan SMP: I = SMP Bopkri 3 II = SMP Perintis III = SMP N 6 IV = SMP PL 2 V = SMP Muhi 5 f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi relatif Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik sebanyak 14 siswa 3,50, termasuk dalam kategori baik sebanyak 353 siswa 88,25, termasuk dalam kategori cukup sebanyak 33 siswa 8,25, dan tidak ada 0 siswa yang mempunyai prestasi belajar rendah dan sangat rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki prestasi belajar yang baik. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan mean= 71,52; median= 71,20; modus= 72,50 dan standar deviasi= 0,46. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

SKRIPSI PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 205

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 210

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318