Analisis Data ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data variabel locus of control, kultur keluarga, kultur sekolah, kecerdasan emosional, dan prestasi belajar. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov . Tabel 4.18 Hasil Pengujian Normalitas Kecerdasan emosional x 1 Locus of kontrol x 2 Kultur keluarga x 3 Kultur sekolah x 4 Prestasi belajar Y N 400 400 400 400 400 Normal Parameters Mean 86,80 16,15 53,99 60,89 71,52 Std. Deviation 7,751 4,361 4,712 4,883 0,460 Most Extreme Differences Absolute .064 .064 .065 .065 .41 Positive .042 .059 .059 .047 .041 Negative -.064 -.064 -.065 -.065 -.035 Kolmogorov- Snirnov Z 1.278 1.278 1.290 1.295 .821 Asynp. Sig. 2-tailed .076 .076 .072 .070 .511 a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Tabel 4.18 menunjukkan hasil pengujian normalitas distribusi data. Dari tabel tersebut diketahui nilai asymptotic significance Asymp. - Sig untuk variabel kecerdasan emosional sebesar 0.076; locus of control sebasar 0,076; kultur keluarga sebasar 0,072; kultur sekolah sebasar 0,070; dan prestasi belajar sebasar 0,511 yang berarti lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI besar dari alpha a = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan distribusi data variabel kecerdasan emosional, locus of control, kultur keluarga, kultur sekolah dan prestasi belajar adalah normal. b. Pengujian Liniearitas Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah hubungan variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar linier atau tidak. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas. Tabel 4.19 Hasil Pengujian Linieritas Sum of Squqres df Mean Square F Sig. Between Groups Combined 11.370 39 .0292 1.435 .050 Linier Term Weighted 1.636 1 1.636 8.049 .005 Deviation 9.734 38 .256 1.261 .146 Within Groups 73.159 360 .203 Total 84.529 399 Tabel 4.19 menunjukkan bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai significance = 0.146. Nilai tersebut lebih besar dari alpha a = 0,05. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow Gujarati, 1995:512. a. Pengaruh locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Rumusan Hipotesis I Ho = Tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Ha = Ada pengaruh locus of control terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 2 Pengujian hipotesis Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 002 , 034 , 172 , 889 , 3 2 1 2 1 Χ Χ − Χ + Χ + = Υ i Keterangan: Y 1 = Prestasi belajar X 1 = Variabel Locus of control X 2 = Variabel kecerdasan emosional X 1 X 2 = Nilai interaksi antara variabel locus of control dengan variabel kecerdasan emosional Koefisien korelasi antara variabel prestasi belajar dengan kecerdasan emosional menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Hubungan kedua variabel tersebut adalah positif dan termasuk dalam kategori sangat rendah r=0.095. Sedangkan koefisien korelasi dari interaksi variabel kecerdasan emosional dan locus of contro l dengan prestasi belajar menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Hubungan antara interaksi variabel kecerdasan emosional dan locus of control dengan prestasi belajar adalah positif dan termasuk dalam kategori sangat rendah r=0,286. Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dan locus of control terhadap prestasi belajar adalah -0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel sangat berpengaruh negatif terhadap derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi locus of control dengan variabel kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,003 a= 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya semakin locus of control siswa cenderung eksternal, maka semakin kuat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan dugaan awal penelitian bahwa ada pengaruh locus of control terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa SMP negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta. b. Pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 1 Rumusan hipotesis 2 Ho = Tidak ada pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Ha = Ada pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 2 Pengujian Hipotesis Variabel kultur keluarga terdiri dari 4 dimensi, sehingga berikut ini disajikan hasil pengujian hipotesis masing- masing dimensi tersebut, yang meliputi: a Dimensi power distance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 003 , 067 , 476 , 768 , 3 1 2 3 a a i Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X a 3 = Variabel power distance X 2 = Variabel kecerdasan emosional X a 3 X 2 = Nilai interaksi antara variabel power distance dengan variabel kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur keluarga power distance dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,003. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi variabel kultur keluarga power distance dengan kecerdasan emosional berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur keluarga dimensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI power distance terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,010 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi power distance pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari keluarga dengan jarak kekuasaan power distance orang tua dengan anak semakin besar, maka semakin menguatkan hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. b Dimensi collectivism vs individualism Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 003 , 077 , 347 , 718 , 3 1 2 3 b i b Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X b 3 = Variabel collectivism vs individualism X 2 = Variabel kecerdasan emosional X b 3 X 2 = Nilai interaksi antara variabel collectivism vs individualism dengan kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur keluarga collectivism vs individualism dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,003. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi variabel kultur keluarga collectivism vs individualism dengan kecerdasan emosional berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur keluarga collectivism vs individuailsm dengan variabel kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,007 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi collectivism vs individualism pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestati belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari keluarga yang cenderung semakin kolektif, maka semakin menguatkan derajat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. c Dimensi femininity vs masculinity Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 000 , 005 , 033 , 989 , 5 3 1 2 3 c i c Χ Χ + Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X c 3 = Variabel femininity vs masculinity X 2 = Variabel kecerdasan emosional X c 3 X 2 = Nilai interaksi antara variabel femininity vs masculinity dengan kecerdasan emosional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur keluarga femininity vs masculinity dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tidak memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur keluarga dimensi femininity vs masculinity terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,027 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi feminity vs masculinity pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari keluarga yang cenderung semakin feminin, maka semakin kuat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. d Dimensi uncertainty avoidance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 003 , 032 , 298 , 780 , 3 3 1 2 3 d i d Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X d 3 = Variabel uncertainty avoidance X 2 = Variabel kecerdasan emosional X d 3 X 2 = Nilai interaksi antara variabel uncertainty avoidance dengan kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur keluarga uncertainty avoidance dengan kecerdasan emosio nal terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,003. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel sangat berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dan kultur keluarga dimensi uncertainty avoidance dengan prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,027 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi uncertainty avoidance pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasti belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari keluarga dengan tingkat penghindaran akan ketidakpastian uncertainty avoidance semakin kuat, maka semakin menguatkan derajat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian hipotesis 2, yaitu ada pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah sebagai berikut: 002 , 099 , 179 , 126 , 3 3 1 2 3 Χ Χ − Χ + Χ + = Υ i Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X 3 = Variabel kultur keluarga X 2 = Variabel kecerdasan emosional X 3 X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur keluarga dengan kecerdasan emosional Koefisien korelasi antara variabel prestasi belajar dengan kecerdasan emosional adalah positif dan termasuk dalam kategori sangat rendah r=0.095. Sedangkan koefisien korelasi dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur keluarga terhadap prestasi belajar menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur keluarga terhadap prestasi belajar adalah negatif dan termasuk dalam kategori sangat rendah r=0,361. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur keluarga terhadap prestasi belajar adalah -0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel kultur keluarga dengan kecerdasan emosional berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur keluarga terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,005 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya semakin besar jarak kekuasaan orang tua dengan anak, semakin berorientasi maskulin, semakin berorientasi kolektif, semakin kuat tingkat penghindaran akan ketidakpastian uncertainty avoidance, maka semakin menguatkan hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan dugaan awal penelitian bahwa ada pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa SMP negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta. c. Pengaruh kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 1 Rumusan hipotesis 2 Ho = Tidak ada pengaruh kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Ha = Ada pengaruh kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Pengujian Hipotesis Variabel kultur sekolah terdiri dari 4 dimensi, berikut ini disajikan hasil pengujian hipotesis masing- masing dimensi tersebut, yang meliputi: a Dimensi power distance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 002 , 068 , 208 , 096 , 1 4 2 2 4 a a i Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X a 4 = Variabel Power distance X 2 = Variabel kecerdasan emosional X a 4 X 2 = Nilai interaksi antara variabel Power distance dengan variabel kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur sekolah power distance dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur sekolah dimensi power distance terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,015 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi power distance pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari sekolah dengan jarak kekuasaan power distance guru dengan siswa semakin besar, maka semakin menguatkan hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. b Dimensi collectivism vs individualism Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 004 , 059 , 324 , 766 , 1 4 2 2 4 b b i Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X b 4 = Variabel collectivism vs individualism X 2 = Variabel kecerdasan emosional X b 4 X 2 = Nilai interaksi antara variabel collectivism vs individualism dengan kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur sekolah collectivsm vs individualsm dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,004. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur sekolah dimensi collectivism vs individualism dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,038 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi collectivism vs individualism pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari sekolah yang cenderung semakin kolektif, maka semakin menguatkan derajat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. c Dimensi femininity vs masculinity Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 008 , 087 , 704 , 296 , 4 2 2 4 c c i Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X c 4 = Variabel feninnity vs masculinity X 2 = Variabel kecerdasan emosional X c 4 X 2 = Nilai interaksi antara variabel fenininity vs masculinity dengan kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur sekolah femininity vs masculinity dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,008. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur sekolah dimensi femininity vs masculinity terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,000 a= 0.05. Denga n demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi femininity vs masculinity pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasti belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari sekolah yang cenderung semakin feminin, maka semakin menguatkan hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. d Dimensi uncertainty avoidance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut: 004 , 047 , 322 , 019 , 3 4 2 2 4 d d i Χ Χ − Χ + Χ + = Υ Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X d 4 = Variabel uncertainty avoidance X 2 = Variabel kecerdasan emosional X d 4 X 2 = Nilai interaksi antara variabel uncertainty avoidance dengan kecerdasan emosional Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kultur sekolah uncertainty avoidance dengan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa adalah -0,004. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel berpengaruh negatif terhadap derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur sekolah dimensi uncertainty avoidance terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,021 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi uncertainty avoidance pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasti belajar adalah signifikan. Artinya pada siswa yang berasal dari sekolah dengan tingkat kecemasan uncertainty avoidance semakin kuat, maka semakin berpengaruh terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. Hasil pengujian hipotesis 3, yaitu ada pengaruh kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah sebagai berikut: 002 , 117 , 161 , 259 , 3 2 4 2 4 Χ Χ − Χ + Χ + = Υ i Keterangan Y 1 = Prestasi belajar X 4 = Variabel kultur sekolah X 2 = Variabel kecerdasan emosional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI X 4 X 2 = Nilai interaksi antara variabel kultur sekolah dengan kecerdasan emosional Koefisien korelasi antara variabel prestasi belajar dengan kecerdasan emosional menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Derajat hubungan kedua variabel tersebut adalah positif dan termasuk dalam kategori sangat rendah r=0.095. Sedangkan koefisien korelasi dari interaksi variabel kecerdasan emosional dan kultur sekolaj dengan prestasi belajar menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Hubungan variabel kecerdasan emosional dan kultur sekolah dengan prestasi belajar adalah positif dan termasuk dalam kategori sangat rendah r=0,229. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel menguatkan derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah terhadap prestasi belajar adalah -0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel berpengaruh negatif terhadap derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan kultur sekolah terhadap prestasi belajar menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ =0,000 a= 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah signifikan. Artinya semakin besar power distance guru dengan siswa, semakin berorientasi feminin, semakin berorientasi kolektif, semakin kuat tingkat uncertainty avoidance siswa, maka menguatkan derajat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan dugaan awal penelitian bahwa ada pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa SMP negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

SKRIPSI PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 205

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 210

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318