Dimensi power distance mencakup indikator: perlakuan guru terhadap proses pembelajaran, proses pembelajaran terpusat pada siswa,
kesempatan bertanya, kebebasan menyampaikan kritik, komunikasi dua arah di kelas, peran orang tua di sekolah, aturan dan norma di sekolah,
pengembangan kemampuan dan bakat, dan orang tua diuntungkan dengan proses pembelajaran sekolah. Indikator dari collectivism vs individualism,
mencakup: kebebasan mengungkapkan pendapat, penyelesaian tugas dari guru, tingkat penerimaan diri oleh orang lain, sikap positif dalam
mengerjakan tugas, dan tujuan berprestasi. Indikator dari femininity vs masculinity,
mencakup: suasana kompetisi kelas, berorientasi pada prestasi, dan kompetesi guru. Indikator dari uncertainty avoidance,
mencakup: tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru, kejelasan guru dalam menerangkan, dan kedekatan hubungan antara guru, siswa dan
orang tua.
D. Kecerdasan Emosional
1. Definisi kecerdasan emosional Kecerdasan emosional atau emotional intelligence adalah
kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi
dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain Goleman, 1999:512. Kecerdasan emosional mencakup kemampuan yang
berbeda-beda, tetapi saling melengkapi, dengan kecerdasan akademik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
academic intelligence, yaitu kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur dengan IQ.
Definisi lain diberikan oleh ahli yang menciptakan istilah kecerdasan emosional, yakni John Mayer dan Peter Salovey dalam
Goleman, 1999:513 mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang
lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan.
Dua macam kecerdasan yang berbeda ini intelektual dan emosional mengungkapkan aktivitas bagian-bagian yang berbeda dalam
otak. Kecerdasan intelektual terutama didasarkan pada kerja neokorteks, lapisan yang dalam evolusi berkembang paling akhir di bagian atas otak.
Sedangkan pusat-pusat emosi berada di bagian otak yang lebih dalam, dalam subkorteks yang secara evolusi lebih kuno. Kecerdasan emosional
dipengaruhi oleh kerja pusat-pusat emosi ini, tetapi dalam keselarasan dengan pusat-pusat intelektual.
2. Ciri-ciri kecerdasan emosional Salovey dan Mayer Goleman, 1999:513 mendefinisikan
kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan menggendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan
perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Dasar-dasar kecakapan emosional dan sosial menurut Goleman adalah:
a. Kesadaran diri; mengetahui apa yang kita rasakan pada saat, dan menggunakannya untuk memandu pengamb ilan keputusan diri sendiri;
memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
b. Pengaturan diri; menangani emosi kita sedemikian sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati
dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran; mampu pulih kembali dari tekanan emosi.
c. Motivasi; menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita
mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.
d. Empati; merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan bermacam- macam orang. e. Ketrampilan sosial; menangani emosi dengan baik ketika berhubungan
dengan orang lain, dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-
keterampilan untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerjasama dan bekerja
dalam tim. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perbedaan kecerdasan emosional dan kecakapan emosional Goleman 1999:39 membedakan antara kecerdasan emosional
dan kecakapan emosi. Goleman berpendapat bahwa kecakapan emosi adalah kecakapan hasil belajar yang didasarkan pada kecerdasan
emosional. Inti kecakapan emosi adalah dua kemampuan: empati, yang melibatkan kemampuan membaca perasaan orang lain, dan keterampilan
sosial yang berarti mampu mengelola perasaan orang lain dengan baik. Sedangkan kecerdasan emosional menentukan potensi kita untuk
mempelajari keterampilan-keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya: kesadaran diri, motivasi, pengaturan diri, empati dan kecakapan
dalam membina hubungan dengan sesama. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan kecerdasan
emosional adalah kemampuan individu untuk menyadari perasaan diri pada saat ini, memotivasi diri, berempati, mampu mengatur emosinya dan
mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain. Kelima aspek tersebut akan mendasari penelitian ini.
E. Prestasi Belajar