status sosial
dalam masyarakat.
Jenjang pendidikan
lebih tinggi
memungkinkan untuk menduduki jenjang pendidikan formal lebih tinggi pula.
Soerjono Soekanto 1982:335 juga mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran
serta menerima hal - hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara ilmiah.
Westy Soemanto
1990:211 memberikan
batasan bahwa
pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah.
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Menurut Agustina Aris Widaryanti dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara NEM SLTP, Prestasi Belajar Siswa, Tingkat Pendidikan dan
Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Siswa memilih Jurusan di SMA. Mengemukakan bahwa ada hubungan positif ada hubungan positif antara
prestasi belajar, tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa memilih jurusan di SMA.
Menurut Helena Sihombing dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar, Motivasi dengan
Minat melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan, mengemukakan ada hubungan antara motivasi dengan minat.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa memang ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua, prestasi
belajar siswa, dan motivasi belajar siwa terhadap minat siswa memilih jurusan di SMA.
C. Kerangka Berfikir 1.
Hubungan antara Prestasi belajar siswa dengan Minat siswa memilih Jurusan Di SMA
Prestasi belajar siswa akan terlihat dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai
pelajaran yang tercermin dalam rata-rata raportnya. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh
terhadap kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya. Suatu hal yang diinginkan siswa adalah memperoleh nilai dan
dapat bersekolah dengan baik, namun untuk mencapainya tentu tidaklah mudah tetapi diperlukan usaha yang besar dan maksimal.
Menurut Roestiyah 1982:159 siswa yang berprestasi rendah salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah ia tidak mempunyai tujuan
belajar yang jelas. Siswa menganggap dirinya masuk pada jurusan tertentu hanya sekedar memenuhi anjuran orangtua, menyenangkan hati orang tua,
atau hanya sekedar jaga gengsi terhadap teman-teman dalam pergaulanya. Siswa yang mempunyai tujuan yang jelas mendorong belajarnya.
Siswa berprestasi
tinggi punya
kecenderungan akan
memperhatikan petunjukinformasi dalam memilih jurusan, dan mereka akan lebih hati-hati terhadap pilihan jurusan yang diminatinya. Mereka
yang berprestasi tinggi memiliki kecenderungan menunjuk jurusaqn yang menantang. Yaitu jurusan yang menuntut pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan tinggi. Selain itu mereka yang berprestasi tinggi memiliki kebebasan luas memasuki jurusan yang diminatinya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai prestasi tinggi dapat dipastikan dia mempunyai tujuan yang
jelas untuk dapat masuk jurusan tertentu, namun bagi siswa yang berprestasi rendah dia dapat masuk jurusan akan tetapi
hanya karena faktor keharusan sekolah untuk memilihkan jurusan baginya.
2. Hubungan antara Motivasi belajar siswa dengan Minat memilih
Jurusan di SMA
Motivasi belajar akan berpengaruh terhadap belajarnya. Hal ini karena dengan adanya motivasi siswa akan terpacu untuk lebih giat belajar
sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar
menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas– tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun
psikis terhadap kegiatan tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya terjadi pada siswa yang memiliki motivasi rendah,