Paradigma Penelitian Hipotesis Penelitian

2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 1989:104. Dalam penentuan jumlah sampel ini, penulis mempertimbangkan pernyataan Suharsimi Arikunto sebagai berikut; Apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penilitiannya merupakan populasi. Dan apabila subyek lebih besar dapat di ambil 10-15 atau 20-25 atau lebih. Berdasarkan pendapat di atas peneliti akan mengambil 86 dari populasi untuk di jadikan sampel, sehingga diperoleh sampel sebanyak 90 siswa. 3. Teknik Pengambilan Sampel Sampel dari Penelitian ini adalah 90 siswa yang ada di kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu. Penulis menggunakan metoda proportional random sampling. Metoda proportional random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel acak berimbang yang di dasarkan pada jumlah proporsi tertentu yang ditetapkan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Mengingat jumlah populasi tersebar dalam 3 kelas, maka jumlah sampel yang diambil pada tiap-tiap kelas X a = 30 35 X 86; X b = 29 34x86; X C = 31 36x86. Teknik ini digunakan dengan maksud agar anggota populasi mendapat peluang yang sama terpilih sebagai sampel dan anggota pada tiap-tiap kelas terwakili secara berimbang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, ada dua variable yang menjadi obyek penelitian, yaitu: a. Variabel bebas atau independendent variable Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat. Jadi varibel independent adalah variable yang mempengaruhi Sugiyono, 2002:3. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah: 1 Prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami materi pelajaran yang ditunjukan dengan nilai yang berhasil dicapai siswa. Dalam Penelitian ini prestasi belajar siswa diukur dari nilai rata-rata raport semester yang lalu semester I. 2 Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pendidikan orang tua yaitu tingkat pendidikan yang terakhir yang ditempuh oleh orang tua siswa. 3 Motivasi belajar Siswa Motivasi belajar diartikan sebagai pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam individu untuk bertindak kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini belajar. Pada penelitian ini motivasi belajar diukur saat siswa di semester I pertama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Variabel terikat atau dependent variable Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2002 : 3. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat siswa memilih jurusan di SMA. Kecenderungan-kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih jurusan di SMA sebagai kelanjutan pendidikan mereka ditandai dengan perasaan senang, tertarik, perhatian, dan perasaan bahwa jurusan yang dipilih bersangkut paut dengan kebutuhannya. Penelitian minat memilih jurusan dilakukan di semester II. 2. Kategori kecenderungan variabel Kategori kecenderungan terhadap variabel bebas dan variabel terikat dinilai dengan penilaian acuan patokan PAP tipe II. Penilaian menggunakan PAP tipe II adalah sebagai berikut: Ign. Masidjo, 1991:46. Tabel 3.1 Kategori kecenderungan variabel Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-55 Rendah Dibawah 46 Sangat rendah 3. Pengukuran Variabel Penelitian a Variabel bebas Pengukuran variabel bebas pada penelitian ini dengan menggunakan skala sikap dari likert. Skala likert yaitu suatu cara yang

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar, kebiasaan belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 184

Hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 142

Hubungan antara minat belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran ekonomi : studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 165

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 152

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA studi kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 4 140

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA Studi Kasus Pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan

0 0 138

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta - USD Repository

0 0 150