3. Pengujian Hipotesis III a. Rumusan Hipotesis III
Ho = Tidak ada hubungan positif tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA.
Ha = Ada hubungan positif tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA.
b. Penarikan Kesimpulan Pada tabel di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi tingkat
pendidikan orang tua r
hitung
sebesar 0,207 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,143. Nilai probabilitas 0,050 sama dengan taraf signifikansi α = 5 atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan menerima
hipotesis alternatif. Artinya ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di
SMA. 4. Pengujian Hipotesis IV
a. Rumusan Hipotesis IV Ho = Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa,
motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA.
Ha = Ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat
memilih jurusan di SMA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Penarikan Kesimpulan Rumusan
hipotesis keempat
hipotesis altenatif
Ha menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara
hubungan positif antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa memilih
jurusan di SMA. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah menerima hipotesis yang menyatakan adanya hubungan positif dan
signifikan antara hubungan positif antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan
minat siswa memilih jurusan di SMA., jika F
hitung
F
tabel
pada taraf signifikan 5.
Dari hasil analisis data yang menggunakan bantuan program SPSS, maka didapat koefisien regresi variabel prestasi belajar
siswaX1 0,216,
koefisien regresi
variabel motivasi
belajar siswaX2 0,308, koefisien regresi variabel tingkat pendidikan orang
tuaX3 0,463 serta k 16,477 lihat lampiran 7. Dengan demikian diperoleh garis regresi sebagai berikut :
k X
a X
a X
a Y
3 3
2 2
2 1
Y= 0,216 X
1
+0,308 X
2
+ 0,463 X
3
+ 16,477 Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda, diperoleh harga
R
y1,2,3
sebesar 0,384. Sedangkan harga koefisien determinasi yang diperoleh R
2
adalah 0,148. lihat lampiran 7 halaman 113. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi R
y1,2,3
dan analisis regresi linier ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5.
Adapun harga F
hitung
yang diperoleh sebesar 4,961 dengan db pembilang 3 dan db penyebut 86 adalah 2,70. dengan demikian harga
F
hitung
F
tabel
4,961 2,70, pada taraf signifikansi 5 lihat lampiran 7. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan menerima
Ha yang menyatakan bahwa prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama
mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan minat siswa memilih jurusan di SMA.
D. Pembahasan hasil penelitian
1. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis pertama yang mengatakan bahwa ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan
minat memilih jurusan di SMA dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,208 termasuk dalam kategori lemah lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,143 dan nilai probabilitas 0,049 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 5 atau = 0,05. Dengan demikian prestasi belajar siswa di semester
Isatu mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat siswa memilih jurusan. Positif berarti jika prestasi belajar siswa di
semester I satu ditingkatkan maka akan meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan, signifikan menunjukkan bahwa hasil kesimpulan berlaku
pada populasi. Berdasarkan
deskripsi data
tentang prestasi
belajar siswa
menunjukkan pada kategori cukup, hal ini menunjukan siswa di dalam belajar kurang sungguh-sungguh atau bisa dikatakan kurang maksimal. Ini
akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa, harapan dan cita- citanya. Karena itu siswa yang berprestasi kurang perlu ditingkatkan.
Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar tidak hanya dari satu pihak namun banyak pendukung yang dapat membantu siswa mulai dari siwa
sendiri lebih rajin dan tekun dalam belajar, selalu bertanya saat mendapat kesukaran, dari pihak sekolah dengan lengkapnya fasilitas belajar yang
baik, kodisi belajar yang baik dalam sekolah, adanya suasana keakraban dan kerja sama yang baik antara pihak-pihak sekolah. Selain itu juga dapat
didukung dari dalam keluarga siswa sendiri yaitu dengan adanya susana yang harmonis, saling membantu dan bekerjasama, orang tua selalu
memberikan motivasi kepada siswa dalam mencapai prestasi. Semakin tinggi prestasi belajar siswa maka siswa memiliki kecenderungan
menginginkan jurusan yang menantang dan siswa memiliki kebebasan luas untuk memilih jurusan yang diminatinya. Sedangkan siswa yang
berprestasi rendah akan mengalami kesulitan menentukan minatnya dalam memilih jurusan, dan mau tidak mau siswa yang prestasinya rendah hanya
menerima saja jurusan yang ditentukan sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian prestasi belajar siswa berpengaruh pada minat memilih jurusan di SMA hal ini sejalan dengan pendapat W.S. winkel
yang menyatakan bahwa belajar adalah susatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkunganya yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Semakin berprestasi siswa dalam belajar maka
semakin baik pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikapnya. Oleh sebab itu jika seseorang semakin berprestasi dalam belajar, maka minat
untuk memilih jurusan yang diinginkan dapat diwujudkan. 2. Hubungan antara motivasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di
SMA Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis kedua yang
mengatakan bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat memilih jurusan di SMA dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan
hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,293 termasuk dalam kategori lemah lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,143 dan nilai probabilitas 0,005 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 5 atau = 0,05. Dengan demikian motivasi belajar siswa di semester
I satu mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat siswa memilih jurusan. Positif berarti jika motivasi belajar siswa di
semester I satu ditingkatkan maka akan meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan, signifikan menunjukkan bahwa hasil kesimpulan berlaku
pada populasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil deskripsi data tentang motivasi belajar siswa yang sebagian besar dalam kategori tinggi. Menunjukan siswa sebetulnya mempunyai
dorongan semangat untuk belajar. Motivasi belajar dimaksudkan adalah dorongan pada diri seseorang atau siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar yang terjadi pada semester I satu untuk mencapai tujuan.
Keberhasilan belajar untuk mencapai tujuan terkait dengan motivasi belajarnya tak lepas dari dukungan orang lain. Sehingga motivasi belajar
akan memberikan arahan dan tujuan yang jelas di dalam memilih jurusan. Usaha menumbuhkan motivasi belajar perlu adanya dukungan dari orang
tua yang selalu memberikan dorongan untuk belajar misal dengan memberikan hadiah jika anak itu berprestasi dengan begitu maka anak
akan termotivasi. 3. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih
jurusan di SMA Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis ketiga yang
mengatakan bahwa ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA dapat diterima. Pernyataan ini
berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,207 termasuk dalam kategori lemah lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,143 dan nilai probabilitas 0,050 sama dengan taraf signifikansi
α = 5. Dengan demikian tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat siswa