Pengertian Persepsi TINJAUAN PUSTAKA

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persepsi

Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi Thoha, 2005: 141. Branca, 1965; Woodworth dan Marquis, 1957, dalam Walgito, 1994: 53 menyebutkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan, yaitu proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi. Proses penginderaan akan selalu terjadi setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat inderanya. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi juga diartikan sebagai suatu tanggapan penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 675. Sedangkan Winkel 1986: 161 menyebutkan bahwa persepsi adalah penga matan secara global, kemampuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri- ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luarlingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa, guru dan orang tua terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional. Adapun proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut Thoha, 2005: 146: 1. Stimulus Pada tahap ini, individu dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulus. Rangsangan ini ditangkap oleh penginderaan individu tersebut. 2. Registrasi Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya. Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan aspek kognitif dari persepsi. Interpretasi tergantung pada cara pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian seseorang. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI satu orang dengan orang lain. Interpretasi merupakan subproses dari persepsi yang sangat penting. 4. Umpan balik feedback Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut. Menurut Pareek dalam Desy Arisandy 1984, menjelaskan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu: 1. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. 2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. 3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Menurut Wilson dalam Munir 2000, faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi ada dua yaitu: 1. Faktor eksternal atau dari luar yang terdiri dari: a. Concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan dibandingkan dengan yang objektif. b. Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk dipersepsikan dibandingkan dengan hal- hal yang lama. c. Velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan gerak yang lambat. d. Conditioned stimuli, stimulus yang dikondisikan seperti bel pintu, deringan telpon dan lain- lain. 2. Faktor internal atau dari dalam yang terdiri dari: a. Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon terhadap istirahat. b. Interest, hal- hal yang menarik lebih diperhatikan daripada yang tidak menarik. c. Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian d. Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain- lain

B. Evaluasi