Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur. Sedangkan hasil pengujian instrumen tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional diperoleh r hitung 0,7473 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur. Dan hasil pengujian instrumen tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional diperoleh r hitung 0,8195 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas sampel disini dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sampel Zuriah, 2005: 201. Apabila data ya ng terkumpul berdistribusi normal maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan.Untuk mengetahui hal tersebut maka uji normalitas harus dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test, pada program SPSS for Windows versi 11.50 Kriteria pengujian normalitas yaitu jika harga asymp.sig. 2- tailed lebih besar dari alpha α = 0,05 berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi normal data berdistribusi normal, sedangkan jika harga asymp.sig. 2-tailed lebih kecil dari alpha α = 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Bartlett. Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan rumus : Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini seperti uji Bartlett Arikunto, 2000:415. Beberapa satuan yang dip erlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah: 1 Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.12 Uji Bartlett Sampel ke- Derajat kebebasan 1dk S i2 Log S i2 dk Log S i2 1 2 K n 1 – 1 n 2 – 1 n k - 1 1n 1 – 1 1n 2 – 1 1nk– 1 S 12 S 22 S k2 Log S 12 Log S 22 Log S k2 n 1 -1Log S 12 n 1 -1Log S 22 n 1 -1Log S k2 Jumlah ∑ − 1 1 n ∑       − 1 1 1 n - - ∑ − 2 1 i i LogS n 2 Mencari variansi gabungan dari semua sampel dengan rumus : ∑ − − = 1 1 2 i i n S n S χ 2 = in 10 {B - ∑ ni – 1 log Si 2 } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Mencari satuan B dengan rumus: ∑ − = 1 log 2 i n S B 4 Menghitung harga Chi-kuadrat χ 2 dengan rumus { } ∑ − − = χ 2 i i 2 S log 1 n B 10 n 1 Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli daripada bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis: { } ∑ − − = χ 2 i i 2 S log 1 n B 3026 , 2 a Jika χ 2 hitung χ 2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. b Jika χ 2 hitung χ 2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak atau terdapat perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti tidak semua berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa adalah tidak berdistribusi normal, sedangkan variabel persepsi guru dan orang tua berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians sampel siswa dan guru adalah tidak homogen, serta varians untuk sampel orang tua adalah homogen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Oleh karena itu pengujian yang menggunakan perhitungan statistik One Way Anova untuk hipotesis ketiga dapat dilanjutkan. Perhitungan statistik One Way Anova dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 11.50 . Sedangkan untuk hipotesis pertama dan kedua, yang semula akan dilakukan dengan menggunakan One Way Anova tidak dapat dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji Chi Kuadrat. Chi Kuadrat yang digunakan adalah uji independen antara dua variabel Sudjana, 1996: 278. Langkah pertama adalah membuat tabel kontingensi B x K, yang dalam daftar tersebut, faktor I terbagi atas B taraf dan faktor II terbagi atas K taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena taraf ke- i faktor ke-I i= 1,2. …, B dan taraf ke-j faktor ke-II j=1,2,3, …, K akan dinyatakan dengan O ij . Hasilnya diringkas dalam tabel kontingensi B x K sebagai berikut: Tabel 3.13 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor FAKTOR II K TARAF 1 2 K Jumlah 1 O 11 E 11 O 12 E 12 …. O 1K E 1K n 10 2 O 12 E 21 O 22 E 22 …. O 2K E 2K n 20 . . . . . . . . FAKTOR II B TARAF B O B1 E B1 O B2 E B2 …. O BK E BK n BO Jumlah n 01 n 02 …. n OK n Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan E ij atau frekuensi teoritik setiap sel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: E ij n n x n oj io = Keterangan: E ij = frekuensi teoritik yang diharapkan n io = jumlah baris ke-i n oj = jumlah kolom ke-j n = jumlah semua frekuensi pengamatan Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah sebagai berikut: 2 χ = ∑∑ = = − B j i K 1 j ij 2 ij ij E E O Keterangan : 2 χ = Chi Kuadrat Oij = frekuensi yang terjadi Eij = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 χ hitung ≤ 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5 dan dk untuk distribusi chi kuadrat = B-1K-1 maka H a1 , H a2 ditolak. Sedangkan jika 2 χ hitung 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5 dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = B-1K-1 maka H a1 , H a2 diterima. Pengujian terhadap hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan menggunakan tabel kontingensi dan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat sebagai berikut: a. Hipotesis I 1. Perumusan hipotesis Ho 1 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha 1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2. Pengujian Hipotesis Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional, kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Akreditasi Sekolah, kategori : A, B, Belum Terakreditasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.14 Tabel Kontingensi Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional Frekuensi Sesungguhnya Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional A B Blm Total Sangat Positif a b c p Positif d e f q Cukup Positif g h i r Negatif j k l s Sangat Negatif m n o t Total u v w x 2. Menghitung frekuensi teoritikdiharapkan dengan rumus: E a x p u × = E b x p v × = E c x p w × = E d x q u × = E e x q v × = E f x q w × = E g x r u × = E h x r v × = E i x r w × = E j x s u × = E k x s v × = E l x s w × = E m x t u × = E n x t v × = E o x t w × = 3. Memasukkan frekuensi teoritikdiharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.15 Tabel Kontingensi Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional Frekuensi Sesungguhnya Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional A B Blm Total Sangat Positif a Ea b Eb c Ec p Positif d Ed e Ee f Ef q Cukup Positif g Eg h Eh i Ei r Negatif j Ej k Ek l El s Sangat Negatif m Em n En o Eo t Total u v w x 4. Menghitung nilai 2 χ dengan menggunakan rumus: 2 χ = a 2 a E E - a + b 2 b E E - b + c 2 c E E - c + d 2 d E E d − + e 2 e E E e − + f 2 f E E - f + g 2 g E E - g + h 2 h E E - h + i 2 i E E i − + j 2 j E E j − + k 2 k E E - k + l 2 l E E - l + m 2 m E E - m + n 2 n E E n − + o 2 o E E o − 3. Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 χ hitung ≤ 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5 dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = B-1K-1 maka H a1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi siswa yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Sedangkan jika 2 χ hitung 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5 dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = B-1K-1 maka H a1 diterima atau ada perbedaan persepsi siswa yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. 4. Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara akreditasi sekolah dan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut Sugiyono, 1999: 224: n C 2 2 + χ χ = Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan C maks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 1999: 224: m 1 m C . maks − = Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom. Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada C maks . Makin dekat harga C kepada C maks , maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara akreditasi sekolah dengan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut Sugiyono, 1999:216: Tabel 3.16 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat b. Hipotesis II 1. Perumusan hipotesis Ho 2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha 2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2. Pengujian Hipotesis Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional, kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Akreditasi Sekolah, kategori : A, B, Belum Terakreditasi Tabel 3.17 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional Frekuensi Sesungguhnya Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional A B Blm Total Sangat Positif a b c p Positif d e f q Cukup Positif g h i r Negatif j k l s Sangat Negatif m n o t Total u v w x 2. Menghitung frekuensi teoritikdiharapkan dengan rumus: E a x p u × = E b x p v × = E c x p w × = E d x q u × = E e x q v × = E f x q w × = E g x r u × = E h x r v × = E i x r w × = E j x s u × = E k x s v × = E l x s w × = E m x t u × = E n x t v × = E o x t w × = 3. Memasukkan frekuensi teoritikdiharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional Frekuensi Sesungguhnya Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional A B Blm Total Sangat Positif a Ea b Eb c Ec p Positif d Ed e Ee f Ef q Cukup Positif g h i r Eg Eh Ei Negatif j Ej k Ek l El s Sangat Negatif m Em n En o Eo t Total u v w x 4. Menghitung nilai 2 χ dengan menggunakan rumus: 2 χ = a 2 a E E - a + b 2 b E E - b + c 2 c E E - c + d 2 d E E d − + e 2 e E E e − + f 2 f E E - f + g 2 g E E - g + h 2 h E E - h + i 2 i E E i − + j 2 j E E j − + k 2 k E E - k + l 2 l E E - l + m 2 m E E - m + n 2 n E E n − + o 2 o E E o − 3. Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 χ hitung ≤ 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5 dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = B-1K-1 maka H a1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Sedangkan jika 2 χ hitung 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5 dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = B-1K-1 maka H a1 diterima atau ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. 4. Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara akreditasi sekolah dan persepsi guru terhadap Ujian Nasional adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut Sugiyono, 1999: 224: n C 2 2 + χ χ = Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan C maks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 1999: 224: m 1 m C . maks − = Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom. Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada C maks . Makin dekat harga C kepada C maks , maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara akreditasi sekolah guru dengan persepsi guru terhadap Ujian Nasional. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut Sugiyono, 1999:216: Tabel 3.19 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat c. Hipotesis III 1. Perumusan hipotesis Ho 2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha 1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2. Pengujian Hipotesis Penulis menggunakan uji One Way Anova untuk hipotesis ketiga. Perhitungan statistik One Way Anova dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 11.50. 3. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan uji ANOVA jika probabilitasnya Asymp. Sig 0,05 maka H a3 diterima atau ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Untuk menentukan dimana letak perbedaan kelompok maka menggunakan Post Hoc Tes dalam ANOVA dengan bantuan SPSS for Windows Versi 11.50. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN