Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang

Ha 2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.

3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang

menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luarlingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh orang tua terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional. Persepsi orang tua terhadap UN dapat berbeda-beda, ada yang memiliki persepsi positif dan ada yang memiliki persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik positif terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang buruk negatif terhadap suatu objek. Sebagian dari orang tua mema ndang UN sebagai sesuatu yang menumbuhkan motivasi untuk lebih memperhatikan anak-anaknya terutama dalam kegiatan belajar, sebaliknya ada juga sebagian orang tua yang justru memandang UN sebagai beban yang cukup berat karena sebagai penentu kelulusan. Pembentukan persepsi orang tua terhadap UN dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dalam penelitian ini, perbedaan persepsi orang tua diduga salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah yang tercermin dari akreditasi sekolah, yaitu sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi A akan memiliki persepsi yang lebih positif daripada orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi B. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi B akan berpersepsi lebih positif daripada yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang belum terakreditasi. Dugaan ini berdasarkan pemikiran bahwa orang tua memiliki keyakinan yang baik terhadap sekolah terakreditasi A bahwa anak-anak mereka akan dipersiapkan sungguh untuk menghadapi UN dengan didukung oleh kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang sangat memadai. Dengan demikian, orang tua akan cenderung lebih tenang dan memiliki persepsi positif terhadap Ujian Nasional dengan standar kelulusan yang terus akan dinaikkan dari tahun ke tahun karena kemungkinan akan gagal kecil. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menduga orang tua akan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pelaksanaan UN. Oleh sebab itu maka diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ha 3 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada siswa, guru dan orang tua siswa di SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan penelitian hanya berlaku pada siswa, guru dan orang tua di SMA – SMA di Kabupaten Kulon Progo sebagai subyek penelitian ini. Berdasarkan tingkat kedalaman analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan dan mendeskripsikan variabel- variabel penelitian, antara lain variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Tempat untuk penelitian ini adalah beberapa SMA di Kabupaten Kulonprogo. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari: