51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada BAB V ini akan diuraikan mengenai analisis data dan pembahasan mengenai sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan
belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam
menganalisis ada tidaknya hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi
belajar akuntansi dibuktikan dengan menggunakan ana lisis Rank dari Spearman
A. Deskripsi Data
1 Sikap Mahasiswa terhadap Metode Mengajar Dosen
Sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen ini diukur dengan menggunakan 10 butir pertanyaan dengan skala jawaban 1 Sangat
Tidak Senang, 2 Tidak Senang, 3 Senang, 4 Sangat Senang, mahasiswa yang memberikan respon sangat senang pada semua
pertanyaanpernyataan berarti memiliki persepsi sangat tinggi Sangat positif dan memiliki skor sebesar 10 x 4 = 40. Sebaliknya mahasiswa
yang memberikan respon sangat tidak senang terhadap semua pertanyaanpernyataan berari memiliki skor sebesar 10 x 1 = 10,
sedangakan mahasiswa yang memiliki skor sikap antara 11-40 diklasifikasikan dalam empat kelompok, sebagai berikut :
Interval : Skor Tertinggi - Skor Terendah Jumlah Kelompok
: 40 - 10 4 : 304
: 7.5 Sri Mulyono, 1991 : 19 Sehingga diperoleh klasifikasi :
Interval Klasifikasi
10 – 17.5 Sangat Negatif
17.5 – 25 Negatif
25 – 32.5 Positif
32.5 – 40 Sangat Positif
Hasil pengujian statistik deskripsi mendapatkan rata-rata mahasiswa memiliki sikap mahasiswa terhadap metode mengajar
akuntansi sebesar 29.61 dalam klasifikasi di atas termasuk tinggi. Sedangkan dilihat secara perorangan, dari 165 mahasiswa yang menjadi
sampel sebanyak 19 atau 11 memiliki sikap dalam klasifikasi rendah, sebanyak 105 atau 64 memiliki sikap dalam klasifikasi tinggi, dan
sebanyak 41 atau 25 dalam klasifikasi sangat tinggi, tidak ada dari mereka yang memiliki sikap dalam klasifikasi sangat rendah.
Tabel 5.1 Sebaran klasifikasi
Sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen
Interval Klasifkasi
Frekuensi frekuensi
10 – 17.5 Sangat Negatif
17.5 – 25 Negatif
19 11
25 – 32.5 Positif
105 64
32.5 – 40 Sangat Positif
41 25
165 100
10 20
30 40
50 60
70
Sikap Negatif
Positif Sangat ositif
Gambar 5.1 Sebaran Klasifikasi Sikap Mahasiswa Terhadap Metode Mengajar Dosen
2 Lingkungan Belajar Mahasiswa
Lingkungan belajar mahasiswa, digunakan sepuluh butir pertanyaan dengan sekala jawaban 1 Sangat Buruk, 2 Buruk, 3 Baik
,4 Sangat Baik, mahasiswa yang memberikan respon sangat senang pada semua pertanyaanpernyataan berarti memiliki persepsi sangat tinggi
Sangat positif dan memiliki skor sebesar 10 x 4 = 40. Sebaliknya mahasiswa yang memberikan respon sangat tidak senang terhadap semua
pertanyaanpernyataan berari memiliki skor sebesar 10 x 1 = 10, sedangakan mahasiswa yang memiliki skor sikap antara 11-40
diklasifikasikan dalam empat kelompok, sebagai berikut : Interval
: Skor Tertinggi - Skor Terendah Jumlah Kelompok : 40 - 10 4
: 304 : 7.5 Sri Mulyono, 1991 : 19
Sehingga diperoleh klasifikasi : Interval
Klasifikasi 10 – 17.5
Sangat Negatif 17.5 – 25
Negatif 25 – 32.5
Positif 32.5 – 40
Sangat Positif
Hasil pengujian statistik deskripsi mendapatkan rata-rata lingkungan belajar mahasiswa sebesar 28.28, dalam
klasifikasi di atas termasuk tinggi. Sedangkan dilihat secara perorangan, dari 165 mahasiswa
yang menjadi sampel sebanyak 31 atau 19 memiliki sikap dalam klasifikasi rendah, sebanyak 105 atau 63 memiliki sikap dalam
klasifikasi tinggi, dan sebanyak 29 atau 18 dalam klasifikasi sangat tinggi, tidak ada dari mereka yang memiliki sikap dalam klasifikasi sangat
rendah.
Tabel 5.2 Sebaran klasifikasi
Lingkungan Belajar Mahasiswa
Interval Klasifkasi
Frekuensi frekuensi
10 – 17.5 Sangat Negatif
17.5 – 25 Negatif
31 19
25 – 32.5 Positif
105 63
32.5 – 40 Sangat Positif
29 18
165 100
10 20
30 40
50 60
70
Lingkungan belajar
Negatif Positif
Sangat Positif
Gambar 5.2 Sebaran Klasifikasi Lingkungan Belajar Mahasiswa
3 Motivasi Berprestasi Belajar Akuntansi
Motivasi berprestasi belajar akuntansi diukur menggunakan 15 butir pertanyaan dengan skala jawaban 1 Tidak Pernah, 2 Terkadang, 3
Sering, dan 4 Selalu. Mahasiswa yang memberikan respon selalu pada semua pertanyaan berarti memiliki motivasi berprestasi belajar akuntansi
sangat tinggi dan mamiliki skor sebesar 15 x 4 = 60, sebaliknya mahasiswa yang merespon tidak pernah terhadap semua pertanyaan yang
diajukan berarti memiliki motivasi berprestasi belajar akuntansi sangat rendah dan memiliki skor sebesar 15 x 1 = 15. Sedangkan mahasiswa yang
memiliki skor motivasi diantara keduanya diklasifikasikan dalam empat kelompok sebagai berikut
Interval : Skor Tertinggi - Skor Terendah Jumlah Kelompok
: 60 - 15 4 : 454
: 11.25 Sri Mulyono, 1991 : 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sehingga diperoleh klasifikasi : Interval
Klasifikasi 15 – 26.25
Sangat Rendah 26.25 – 37.50
Rendah 37.50 – 48.75
Tinggi 48.75 – 60
Sangat tinggi
Hasil pengujian statistik deskripsi mendapatkan rata-rata mahasiswa memiliki motivasi berprestasi belajar akuntansi sebesar
36.39, dalam klasifikasi di atas termasuk tinggi. Sedangkan dilihat
secara perorangan, dari 165 mahasiswa yang menjadi sampel sebanyak 2 atau 1.22 memiliki sikap dalam klasifikasi sangat rendah, sebanyak 119
atau 72.12 memiliki sikap dalam klasifikasi rendah, sebanyak 40 atau 24.24 memiliki sikap dalam klasifikasi tinggi, dan sebanyak 4 atau
2.42 dalam klasifikasi sangat tinggi.
Tabel 5.3 Sebaran klasifikasi
Motivasi Berprestasi Belajar Akuntansi
Interval Klasifkasi
Frekuensi frekuensi
10 – 17.5 Sangat Rendah
2 1.22
17.5 – 25 Rendah
119 72,12
25 – 32.5 Tinggi
40 24.24
32.5 - 40 Sangat Tinggi
4 2.42
165 100
10 20
30 40
50 60
70 80
Motivasi berprestasi
Sangat rendah Rendah
Tinggi Sangat tinggi
Gambar 5.2 Sebaran Klasifikasi Motivasi Berprestasi Belajar Akuntansi
B. Analisis Data