8
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Motivasi Berprestasi
1. Pengertian motivasi belajar
Motivasi berasal dari kata inggris motivation yang berarti dorongan, pengalasan dan motivasi. Motif sendiri adalah keadaan dalam
diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan
Suryabrata, 1984. Winkel 1987 mengemukakan bahwa motif adalah adanya pengerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu pula. Jadi motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan.
Motivasi dapat dibedakan atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam
individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu Imron. A, 1996 : 93 . Motivasi intrinsik bisa terjadi karena
tumbuh dari dalam diri individu sendiri karena dorongan untuk ingin maju. Misalnya saja seorang mahasiswa kuliah harus belajar sendiri untuk
mendapatkan nilai yang bagus. Motivasi untuk belajar sendiri ini barasal dari individu sendiri, bukan orang lain. Motivasi ekstrinsik, motivasi yang
berasal dari luar individu misalnya individu tidak cepat lulus, karena mendapat dorongan dari orang tua atau orang terdekat, individu mendapat
semangat untuk segera menyelesaikan kuliahnya. Menurut Imron, A 1996 : 99 seorang dosenpengajar he ndaknya
memperhatikan unsur- unsur yang memotivasi seseorang belajar yaitu sebagai berikut :
a. Cita-cita atau aspirasi pembelajar Seseorang yang bercita-cita menjadi ahli fisika, pada saat masih
sekolah tentu akan sangat menggemari mata pelajaran fisika. Meskipun mata pelajaran ini termasuk sulit, ia akan termotivasi mempelajari
mata pelajaran fisika tersebut dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Sebaliknya seseorang yang kebetulan berstatus mahasiswa dan waktu sekolah bercita-cita ingin menjadi guru, tetapi kedua orang
tuannya mengharapkan dia untuk menggambil jurusan kedokteran. Dapat dipastikan ia tidak akan termotivasi untuk belajar dijurusan
kedokteran karena tidak sesuai dengan cita-citanya. b. Kemampuan pembelajar
Kemampuan pembelajar ini haruslah diperhatikan dalam proses belajar pembelajaran. Kemampuan pembelajar erat hubungannya dan
bahkan mempengaruhi motivasi belajar seseorang. Seseorang menjadi rendah motivasi belajarnya terhadap bidang tertentu oleh karena yang
bersangkutan rendah kemampuannya dibidang tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kondisi pembelajar Kondisi pembelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya dan
kondisi psikologisnya. Kita bisa melihat jelas jika kondisi fisik dalam keadaan lelah umumnya motivasi belajar bisa meningkat. Dalam
kondisi psikologis terganggu, misalnya stres umumnya juga tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal- hal yang dipelajari. Karena tidak
konsentrasi, maka gairah belajar menurun dan tidak punya motivasi dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan belajar Kondisi lingkungan belajar yang tidak mendukung seseorang
akan merubah motivasi dalam belajar. Lingkungan yang ramai, bising, kotor merupakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung seseorang
belajar, sedangkan lingkungan yang rapi, bersih, tenteram akan sangat mendukung proses belajar seseorang.
e. Unsur-unsur dinamis belajar pemebelajaran Unsur-unsur dinamis belajar pemebelajaran meliputi hal- hal
sebagai berikut : a. Motivasi dan upaya memotivasi siswa dalam belajar
b. Bahan belajar dan upaya penyediaannya c. Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya
d. Suasana belajar dan upaya pengembangannya e. Kondisi subyek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya
f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar juga dipengaruhi
terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga bergairah
belajar. Guru yang sungguh-sungguh dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan tingginya motivasi belajar pembelajar.
2. Pengertian prestasi belajar