Pengertian Lingkungan Belajar TINJAUAN TEORITIS

Jadi dapat disimpulkan definisi sikap mahasiswa terhadap metode mengajar adalah kecenderungan yang relatif menatap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.

C. Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar adalah merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar. Menurut Imron 1996 : 103 lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajaran tersebut belajar. Misalkan lingkungan yang bising akan mempengaruhi seseorang dalam proses belajar, sebaliknya jika belajar di tempat yang tenang, rapi akan membantu individu untuk bersemangat dalam belajar. Sedangkan lingkungan sosial adalah suatu lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain. Misalnya saja yang termasuk lingkungan sosial ini adalah lingkungan sebaya, lingkungan kelompok belajar dan kelompok sepermainan. Hal ini jika seseorang berada di lingkungan bersama dengan teman-teman yang rajin, ia akan ikut rajin. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dalam lingkungan keluarga menurut Roestiyah, 1982:159 adalah sebagai berikut: a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras, anak akan mengalami ketakutan. b. Suasana keluarga Hubungan anatara keluarga yang kurang intim menimbulkan suasana yang kaku, tegang, kurang komunikatif di dalam keluarga. Hal ini menyebabkan anak kurang semangat dalam belajar. Untuk itu dalam keluarga yang menyenangkan, akrab, dan penuh kasih sayang, anak akan termotivasi yang mendalam pada anak dalam hal belajar. c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang- kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi gurunya untu mengetahui perkembangan anaknya d. Keadaaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana dalam menunjang belajar yang kadang-kadang harganya mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan hal ini menjadi penghambat anak dalam belajar. Namun, bila keadaan sosial ekonomi keluarga tercukupi, hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini anak tidak akan mengalami kendala-kendala dalam belajar sehingga anak akan dapat belajar dengan senang. e. Latar belakang kebudayaan Hal ini dimaksudkan adalah tingkat pendidikan dan kebiasaan di dalam keluarga akan mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Oleh karena itu anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik supaya dapat mendorong semangat anak dalam belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa di kelas menurut Roestiyah, 1982:159-162 adalah sebagai berikut: a. Interaksi guru dan murid Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara menyeluruh akan menyebabkan proses belajar mengajar di kelas kurang lancar. Hal ini juga siswa akan merasa jauh dengan gurunya karena disebabkan komunikasi guru dengan muridnya kurang baik, sehingga siswa akan kurang berpartisipasi secara aktif dalam belajarnya. b. Cara penyajian Guru yang lama biasanya mengajar dengan metode ceramah saja, sehingga siswa akan mengalami bosan, kurang simpatik, pasif, kurang semangat. Untuk itu seorang guru harus memiliki alternatif- alternatif yang lain yang dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan memotivasi siswa untuk memiliki semangat belajar sebagai berikut: guru mampu menjelaskan berbagai informasi secara jelas, dan terang, mendorong siswa untuk berpartisipasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memonitoring dan mendatangi siswa, melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar di kelas. c. Hubunga n antar murid Hubungan antar murid sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu diperlukan suasana kelas yang kondusif dari antara murid supaya dapat belajar bersama-sama dan dapat mewujudkan suasana yang tenang, tenteram dan dapat hidup bergotong-royong dalam belajar bersama di kelas maupun diluar kelas. d. Media pendidikan Siswa sangat memerlukan alat-alat yang membantu memperlancar proses belajar mengajar di sekolah seperti buku-buku yang ada di perpustakaan, laboratorium, OHP Overhead Projector dan sebagainya. Kebanyakan sekolah-sekolah yang kurang memiliki media pendidikan menyebabkan kualitas sekolah juga kurang berkualitas. e. Kurikulum Kurikulum dalam arti luas adalah program pendidikan nasional, program kerja sekolah, silabi untuk masing- masing bidang studi, petunjuk pelaksanaan pengajaran dan evaluasi belajar. Pengetian dalam arti yang lebih terbatas yaitu program kerja sekolah dan silabus pengajaran untuk masing- masing bidang studi Winkel 1987:127-128. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Waktu sekolah Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dalam waktu yang efektif untuk belajar sebaiknya dimulai pada pagi hari, dimana pikiran anak masih segar dan kondisi anak masih baik. Selain itu anak diberi jam untuk istirahat agar dapat memulihkan pikiran dan tenaganya kembali. g. Pelaksanaan disiplin Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin masih kurang sehingga mempengaruhi anak dalam belajar. Sekolah kurang memilki rasa tanggung jawab terhadap tata tertib yang ada disekolah. Untuk itu pihak sekolah harus mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan sekolah agar ditaati oleh para siswa dan memiliki rasa disiplin yang kuat. h. Keadaan gedung Sebaiknya sekolah dalam pembangunan gedung harus memenuhi syarat-syarat sekolah yang baik seperti luas kelas yang cukup agar dalam proses belajar mengajar di kelas nyaman. i. Metode belajar Banyak metode belajar yang digunakan di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran terhadap para siswa. Supaya mengena dalam proses belajar- mengajar, maka metode pembelajaran perlu dipilih dengan tepat dan bervariasi. Tidak semua metode pembelajaran tepat untuk semua waktu, kondisi dan bidang. Untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI itu dalam proses belajar belajar- mengajar dalam kelas. Seorang guru harus dapat menggunakan metode belajar yang tepat dan bervariatif supaya siswa dapat belajar dengan semangat dan tidak membosankan, dapat berperan aktif dalam proses belajar di kelas. Metode belajar yang lazim dipakai di sekolah sebagi berikut: metode ceramah, metode demontrasi, metode diskusi, metode kelompok, metode studi kasus, metode permainan dan sebagainya Davies 1987:233-247. j. Tugas rumah Guru memberikan tugas di rumah kepada muridnya tujuannya adalah agar murid dapat belajar mandiri di rumah. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa di lingkungan masyarakat menurut Roestiyah, 1982:159-162 adalah sebagai berikut: a. Mass Media Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah yang kurang dipertanggungjawabkan secara pendidikan kadang-kadang membuat anak asyik membaca buku bukan buku pelajaran sehingga anak akan lupa tugas belajarnya. Selain itu semakin maraknya perkembangan teknologi yang semakin modern seperti televisi, radio, internet yang kurang menguntungkan dalam dunia pendidikan membuat anak berkurang dalam belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Teman bergaul Anak memang perlu bergaul dengan anak yang lain di lingkungan masyarakat sekitar untuk mengembangkan sosialisasinya tetapi dalam pergaulannya perlu di jaga supaya dalam pergaulan dengan temannya dapat membatasi dan mengontrol dengan siapa mereka bergaul sehingga tidak mengganggu kegiatan lain. c. Kegiatan lain Disamping belajar dirumah anak mempunyai kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti olah raga, bermain drama, kumpul bersama teman- teman dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi dan dibatasi agar jangan sampai anak melupakan kewajiban untuk belajar. d. Cara hidup lingkungan Cara hidup bertetangga di sekitar rumah dimana anak itu tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, misalnya di lingkungan sekitar memiliki jam belajar maka secara otomatis anak tersebut akan dapat belajar sesuai jam belajar masyarakat. Selain itu di lingkungan yang dapat mendukung anak rajin belajar maka anak tersebut memiliki kesadaran untuk belajar sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah keadaan yang berada disekitar individu baik lingkungan kost-kostan rumah, lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Hubungan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar studi kasus pada mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 1 148

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran dan gaya mengajar dosen dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 2 119

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 229

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma

0 0 227

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 112

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 143