Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis
bersifat heuristic, yaitu menampilkan metode yang nasih belum pernah atau jarang dilakukan orang lain sebelumnya Amabile dalam Supriadi, 1994. Dua kriteria
pokok tersebut selalu melekat dalam kreativitas, yaitu adanya unsur yang baru dan memiliki nilai kegunaan. Unsur yang baru itu berarti gagasan yang dihasilkan belum
pernah ada atau merupakan modifikasi dari konsep yang telah ada. Sering disebut dengan istilah original, yang berarti bahwa gagasan tersebut bukan meniru gagasan
yang dihasilkan oleh orang lain, akan tetapi merupakan hasil pemikiran sendiri. Nilai kegunaan berarti hasil karya kreatif tersebut memiliki manfaat positif bagi diri
pemikirmasyarakat luas. Kreativitas ini dapat berupa kegiatan imajinatif atau hasil pemikiran baru
berdasarkan penggabungan ide-ide yang diperoleh dan sifatnya hanya sebagai perangkuman atas sesuatu. Imajinasi adalah suatu proses di mana unsur-unsur
pengalaman digabung membentuk produk-produk baru Munandar, 1988. Ketrampilan berimajinasi sangat dibutuhkan dalam proses kreativitas, seperti kita
ketahui bahwa ide-ide dan penemuan-penemuan baru merupakan hasil dari proses kreatif Meliala, 2004. Menurut Munandar 1988, semua teknik kreativitas ini
menuntut berpikir divergen, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat memberikan banyak gagasan yang beragam.
Kreativitas juga merupakan kemampuan untuk menemukan dan menerima sesuatu yang baru, yaitu menghasilkan ide-ide baru melalui proses
mengkombinasikan, menambah, atau mengubah ide-ide sebelumnya yang sudah ada “Kreativitas Mendorong Perkembangan”, 2007. Kreativitas juga merupakan suatu
sikap yang menunjukkan kemampuan untuk menerima hal-hal baru dan perubahan, keinginan untuk berpikir fleksibel dan kebiasaan untuk mencari berbagai alternatif
atas penyelesaian masalah. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk melahirkan atau menghasilkan dan menerima sesuatu ide-ide baru melalui sebuah proses, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, yang benar-benar orisinil atau relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan dapat berguna bagi diri sendiri atau masyarakat, serta tidak
takut untuk mengekspresikannya. Tingkat kreativitas dapat diukur menggunakan beberapa bentuk sarana, salah
satunya yaitu dengan Tes Berpikir Kreatif dari Torrance. Nama tes ini adalah The Torrance Test of Creative Thinking
TTCT, yang disusun dan dikembangkan oleh Paul Torrance pada tahun 1966 untuk mengukur potensi kreatuif anak, remaja, dan
dewasa. Pada mulanya tes ini bernama Minnesota Test of Creative Thinking MTCT. Tes kreativitas tes kreativitas berbeda dengan tes intelegensi, terutama pada criteria
jawaban. Tes kreativitas mengukur kemampuan berpikir meyebar divergen dan tidak ada jawaban benar atau salah Supriyadi, 1994.
TTCT terdiri dari dua jenis tes yaitu tes verbal dan tes figural gambar. Pada tes kreativitas ini ada empat indikator yang dukur, yang juga merupakan aspek-aspek
kreativitas. Kualitas respon seseorang diukur dari sejauh manakah memiliki keunikan dan berbeda dari kebanyakan orang. Makin unik dan original, maka makin tinggi
skornya. Kriteria lain adalah keluwesan, yaitu sejauh manakah jawaban yang satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan lain berbeda-beda dan tidak monoton; kelancaran, yaitu berapa banyak jumlah jawaban; sedangkan penguraian, yaitu seberapa rinci jawaban yang diberikan
Supriyadi, 1994.