Aspek-aspek game elektronik Permainan Games 1. Pengertian bermain
Anak bermain game didorong oleh motivasi dalam diri yang dapat terus tumbuh dan berkembang jika mendapatkan kepuasan, sehingga akan semakin
termotivasi kembali untuk bermain game secara berulang. Kepuasan yang diperoleh atas rasa penasaran dalam bermain game terletak pada tinggi rendahnya skore yang
diperoleh. Ide yang original dipengaruhi oleh daya imajinasi anak. Game elektronik
juga memiliki unsur imajinasi yaitu munculnya sesuatu yang menarik dalam dunia maya. Misalnya desaing baju, jenis dan model pesawat terbang, modifikasi pada
mobil, dll. Adanya unsur imajinasi tersebut dapat melatih anak dalam mengungkap hal-hal yang sifatnya non logic, yaitu menyeimbangkan antara khayalan dan realita.
Hal tersebut dapat melatih kemampuan dalam menghasilkan ide-ide yang unik dan asli. Misalnya suatu saat anak dapat menjadi desaingner yang menghasilkan desaing
baju yang belum pernah ada yang mirip dengan apa yang ada dalam game Final Fantasy.
Bermain games sangat memerlukan konsentrasi dan kemampuan otak yang tinggi serta didukung oleh kemampuan motorik yang baik pula. Individu akan
melakukan berbagai eksperimentasi dan eksplorasi di dalam pikirannya terhadap semua pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan dalam ingatannya.
Kemampuan konsentrasi yang terlatih melalui game dapat meningkatkan reaksi dan persepsi visual anak, sehingga anak terbiasa menggunakan analisa untuk
memecahkan suatu masalah. Hal tersebut dapat melatih kemampuan anak dalam mengembangkan ide-ide yang sudah ada menjadi lebih menarik mengelaborasi.
Melalui aktivitas bermain game anak menyelidik menjelajah, mencoba berlatih, dan bereksperimen bereksplorasi yang didorong oleh rasa ingin tahu yang
besar Kartono, 1982; Hurlock, 1991; Gunarsa, 1997; Purwaningsih, 2006. Menurut Condry dalam Suharnan, 2000 pekerjaan yang bersifat eksplorasi sebagaimana pada
kreativitas, bermula dari adanya kemauan atau niat dari individu itu sendiri self initiation
, dan tidak dapat dipaksakan oleh orang lain. Oleh karena itu, menurut Sternberg dalam Suharnan, 2000, kebanyakan orang yang kreatif mencintai apa
yang dikerjakan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
kreativitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan frekuensi bermain game elektronik
, yaitu dalam bermain game diperlukan daya kreativitas yang besar untuk meraih suatu hasil skor dan sebaliknya dorongan untuk memperoleh hasil yang
lebih tinggi skor yang tinggi juga dapat mendorong kreativitas yang lebih besar. Rasa penasaran dan kepuasan akan mendorong anak untuk melakukan kegiatan
bermain game, maka kreativitas dalam diri anak akan terdorong pula. Dalam hal ini frekuensi dan jenis game yang dimainkan akan memberikan dampak atau memiliki
hubungan tertentu pada tingkat kreativitas yang dimiliki anak pada saat ini seiring berkembangnya teknologi yang juga menunjang berkembangnya game yang semakin
meluas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses terbentuknya atau meningkatnya tingkat kreativitas anak melalui permainan games elektronik dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Kreativitas
fluensi, fleksibilitas,
originalitas, elaborasi
Ketrampilan berpikir strategis
ketrampilan berpikir secara cepat benar,
mengungkap hal-hal yang sifatnya non logic,
dapat meningkatkan reaksi persepsi visual
Bermain game elektronik
kecekatan, kemampuan pikir,
kemampuan motorik, imajinasi,
konsentrasi
Bagan 1: proses munculnya kreativitas