4.4.2. Jenis Makanan
Distribusi jenis makanan anak stunting SDN 064994 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.6. Distribusi Jenis Makanan Anak Stunting di SDN 064994
Jenis Makanan Jumlah
Persentase
Baik 10
14,9 Sedang
36 53,7
Tidak Baik 21
31,3
Total 67
100,0
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi makanan anak stunting di SDN 064994 setiap kali makan mengonsumsi 3 jenis makanan dalam
sehari, yaitu terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, dan sayur.
4.4.3. Frekuensi Makan
Berdasarkan penelitian umumnya anak stunting mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan frekuensi lebih dari satu kali sehari. Hal tersebut dikarenakan
banyak anak yang sarapan pagi dengan nasi dan lauk pauk sebelum berangkat ke sekolah.
Umumnya daging hanya sedikit dikonsumsi, dikarenakan faktor ekonomi dan anak stunting lebih banyak mengonsumsi ikan segar dan telur sebagai lauk hewani
dengan frekuensi ikan segar satu sampai tiga kali seminggu dan telur empat sampai enam kali seminggu. Sedangkan lauk nabati seperti tahu dan tempe sering dikonsumsi
dengan frekuensi empat sampai enam kali seminggu. Umumnya sayuran yang sering dikonsumsi anak stunting adalah sayur bayam,
kangkung, dan daun singkong sebagai sayur namun dengan frekuensi yang jarang
Universitas Sumatera Utara
yaitu satu sampai tiga kali seminggu. Hal ini dikarenakan beberapa anak stunting
tidak suka dengan sayuran dan hanya sedikit dikonsumsi.
Frekuensi makan anak stunting dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan Anak Stunting SDN 064994 Berdasarkan Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, dan Sayuran
Jenis Makanan Frekuensi
Tidak Pernah
1 xminggu
1 xminggu
4-6 xminggu
1-3 xminggu
Total n
n n
n n
n Makanan Pokok
- Nasi
0,0 46
68,7 16
23,9 5
7,5 0,0
67 100,0
Lauk Hewani
- Daging
22 32,8
0,0 0,0
0,0 45
67,2 67
100,0 -
Ikan 0,0
15 22,4
0,0 22
32,8 30
44,8 67
100,0 -
Telur 7
10,4 8
11,9 0,0
30 44,8
22 32,8
67 100,0
Lauk Nabati
- Tahu
7 10,4
0,0 0,0
37 55,2
23 34,3
67 100,0
- Tempe
7 10,4
0,0 0,0
37 55,2
23 34,3
67 100,0
Sayuran
- Bayam
20 29,9
7 10,4
4 6,0
13 19,4
23 34,3
67 100,0
- Kangkung
7 10,4
7 10,4
4 6,0
29 43,3
20 29,9
67 100,0
- Sawi Hijau
7 10,4
7 10,4
7 10,4
26 38,8
20 29,9
67 100,0
- Daun
Singkong 19
28,4 0,0
6 9,0
29 43,3
13 19,4
67 100,0
- Kcg. Panjang
21 31,3
2 3,0
5 7,5
13 19,4
26 38,8
67 100,0
- Kentang
13 19,4
2 3,0
1 1,5
17 25,4
34 50,7
67 100,0
- Wortel
18 26,9
3 4,5
2 3,0
17 25,4
27 40,3
67 100,0
- Buncis
44 65,7
0,0 5
7,5 3
4,5 15
22,4 67
100,0 -
Tauge 42
62,7 0,0
5 7,5
3 4,5
17 25,4
67 100,0
- Brokoli
44 65.7
0,0 6
9,0 4
6,0 13
19,4 67
100,0
Berdasarkan penelitian untuk buah sebagian besar siswa jarang mengonsumsi buah, hal ini dikarenakan anak lebih senang jajan jajanan ringan dibanding makan
buah. Konsumsi susu pada anak stunting sangat kurang bahkan banyak yang tidak pernah mengonsumsi susu. Hal ini dikarenakan beberapa siswa tidak suka susu dan
tidak biasa minum susu. Umumnya jajanan yang sering dikonsumsi anak adalah bakso dan chiki. Hal
ini dapat dilihat dari frekuensi dan jumlah anak yang tergolong sering mengonsumsi
Universitas Sumatera Utara
jajanan tersebut. Jajanan ini sering dikonsumsi anak dikarenakan baik di sekolah maupun di sekitar rumah terdapat penjual bakso dan chiki sehingga anak sering
mengonsumsinya.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makan Anak Stunting SDN 064994 Berdasarkan
Jenis Buah-buahan dan Jajanan
Jenis Makanan Frekuensi
Tidak Pernah
1 xminggu
1 xminggu
4-6 xminggu
1-3 xminggu
Total n
n n
n N
n Buah-Buahan
- Apel
33 49,3
0,0 2
3,0 4
6,0 28
41,8 67 100,0
- Anggur
36 53,7
0,0 0,0
3 4,5
28 41,8 67
100,0 -
Jeruk 18
26,9 0,0
3 4,5
12 17,9 34
50,7 67 100,0
- Jambu Air
37 55,2
0,0 2
3,0 10 14,9
18 26,9 67
100,0 -
Jambu Biji 32
47,8 0,0
1 1,5
11 16,4 23
34,3 67 100,0
- Mangga
42 62,7
0,0 0,0
9 13,4 16
23,9 67 100,0
- Pisang
21 31,3
7 10,4
4 6,0
13 19,4 22
32,8 67 100,0
- Pepaya
37 55,2
0,0 3
4,5 6
9,0 21
31,3 67 100,0
- Pir
39 58,2
0,0 0,0
4 6,0
24 35,8 67
100,0 -
Salak 37
55,2 0,0
0,0 4
6,0 26
38,8 67 100,0
- Rambutan
26 38,8
0,0 1
1,5 5
7,5 35
52,2 67 100,0
- Semangka
22 32,8
6 9,0
0,0 14 20,9
25 37,3 67
100,0 -
Durian 33
49,3 0,0
0,0 0,0
34 50,7 67
100,0
Jajanan
- Susu 21
31,3 8
11,9 8
11,9 7 10,4
23 34,3 67
100,0 - Bakso
- Gorengan - Chiki
- Mie Sop - Sosis
- Rujak 10
18 22
22 0,0
14,9 0,0
26,9 32,8
32,8 17
35 25,4
0,0 52,2
0,0 0,0
0,0 23
5 26
34,3 7,5
38,8 0,0
0,0 0,0
15 24
6 15
20 22,4
35,8 9,0
22,4 0,0
29,9 12
28 34
45 25
17,9 41,8
0,0 50,7
67,2 37,3
67 67
67 67
67 67
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
4.5. Pola Konsumsi Anak SDN 064994 Berdasarkan Kategori Stunting 4.5.1. Jumlah Asupan Makanan Berdasarkan Kategori Stunting
Berikut distribusi asupan energi, protein, kalsium, fosfor, magnesium, seng, vitamin A dan vitamin C anak stunting SDN 064994 berdasarkan kategori stunting.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Kecukupan Energi Berdasarkan Kategori Stunting Kategori
Stunting
Kecukupan Energi Baik
Sedang Kurang
Defisit Total
n n
n n
n Pendek
3 5,5 4
7,3 11
20,0 37
67,3 55
100,0
Sangat Pendek
0 0,0 1
8,3 2
16,7 9
75,0 12
100,0 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar anak pendek
mengalami defisit kecukupan energi sebanyak 37 anak 67,3 dan kecukupan energi baik hanya sebagian kecil dari anak pendek sebanyak 3 anak 5,5 . Sama hal
dengan anak pendek bahwa hampir seluruh anak sangat pendek mengalami defisit energi sebesar 75,0 .
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Kecukupan Protein Berdasarkan Kategori Stunting Kategori
Stunting Kecukupan Protein
Baik Sedang
Kurang Defisit
Total n
n n
n n
Pendek 29
52,7 9
16,4 5
9,1 12
21,8 55
100,0
Sangat Pendek
3 25,0
5 41,7
1 8,3
3 25,0
12 100,0
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata anak pendek kecukupan proteinnya sudah baik yaitu sebanyak 29 anak 52,7 namun masih terdapat 12
anak yang kecukupan proteinnya mengalami defisit. Pada kategori sangat pendek kecukupan proteinnya bervariasi terdapat sebanyak 5 anak 41,7 kecukupan
proteinnya tergolong sedang dan masing-masing 3 anak 25,0 dengan kecukupan protein baik dan defisit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Kecukupan Kalsium Berdasarkan Kategori Stunting Kategori
Stunting Kecukupan Kalsium
Kurang Cukup
Total n
n N
Pendek
44 80,0
11 20,0
55 100,0
Sangat Pendek 10
83,3 2
16,7 12
100,0 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata anak pendek dan sangat
pendek memiliki tingkat kecukupan kalsium tergolong kurang terlihat dari persentase anak pendek yang kurang kalsium sebesar 80,0 atau sebanyak 44 anak dan anak
sangat pendek sebesar 83,3 atau sebanyak 10 anak.
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Kecukupan Fosfor Berdasarkan Kategori Stunting Kategori
Stunting Kecukupan Fosfor
Kurang Cukup
Total n
n N
Pendek 30
54,5 25
45,5 55
100,0
Sangat Pendek
6 50,0
6 50,0
12 100,0
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa sebagian dari anak stunting baik anak pendek maupun anak sangat pendek memiliki kecukupan fosfor yang tergolong
kurang dan sebagian lagi tergolong cukup. Hal ini terlihat dari presentasenya yaitu sebesar 54,5 pada anak pendek dengan kecukupan fosfor kurang dan 50,0 untuk
anak sangat pendek.
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Kecukupan Magnesium Berdasarkan Kategori Stunting
Kategori Stunting
Kecukupan Magnesium Kurang
Cukup Total
n n
N Pendek
19 34,5
36 65,6
55 100,0
Sangat Pendek 6
50,0 6
50,0 12
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa sebagian besar anak pendek memiliki kecukupan magnesium yang cukup sebanyak 36 anak 65,6 dan anak
sangat pendek kecukupan magnesiumnya sebagian kurang dan sebagiannya lagi cukup yaitu sebanyak 6 orang 50,0 .
Tabel 4.14 Tabulasi Silang Kecukupan Seng Berdasarkan Kategori Stunting Kategori
Stunting Kecukupan Seng
Kurang Cukup
Total n
n N
Pendek
54 98,2
1 1,8
55 100,0
Sangat Pendek 12
100,0 0,0
12 100,0
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hampir seluruh anak stunting baik pada anak pendek maupun anak sangat pendek dengan kecukupan seng yang kurang
yaitu sebesar 98,2 atau sebanyak 54 anak pendek dan untuk anak sangat pendek sebesar 100,0 atau seluruh anak sangat pendek memiliki kecukupan seng kurang.
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Kecukupan Vitamin A Berdasarkan Kategori Stunting
Kategori Stunting
Kecukupan Vitamin A Kurang
Cukup Total
n n
N Pendek
25 45,5
30 54,5
55 100,0
Sangat Pendek 8
66,7 4
33,3 12
100,0 Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa sebagian besar anak pendek
kecukupan vitamin A tergolong cukup yaitu sebesar 54,5 atau sebanyak 30 anak dan anak sangat pendek sebagian besar kecukupan vitamin A tergolong kurang
sebesar 66,7 atau sebanyak 8 anak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Tabulasi Silang Kecukupan Vitamin C Berdasarkan Kategori Stunting
Kategori Stunting
Kecukupan Vitamin C Kurang
Cukup Total
n n
N Pendek
43 78,2
12 21,8
55 100,0
Sangat Pendek 11
91,7 1
8,3 12
100,0 Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa sebagian besar anak pendek
mempunyai kecukupan vitamin C yang tergolong kurang sebesar 78,2 atau sebanyak 43 anak dan hampir seluruh anak sangat pendek memiliki kecukupan
vitamin C kurang yaitu sebesar 91,7 atau sebanyak 11 orang.
4.5.2. Jenis Makanan Berdasarkan Kategori Stunting