2.6.4. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menentukan pula besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang. Pria lebih banyak membutuhkan zat tenaga dan protein dibandingkan wanita. Pria
lebih sanggup mengerjakan pekerjaan berat yang biasanya tidak biasa dilakukan oleh wanita. Tetapi dalam kebutuhan zat besi, wanita jelas lebih membutuhkan lebih
banyak daripada pria. Hasil penelitian Bosch, dalam penelitian Fitri 2012, adalah kemungkinan
stunting pada masa remaja untuk anak perempuan adalah sekitar 0,4 kali kemungkinan untuk anak laki-laki, yang berarti bahwa anak perempuan di masa
remaja sedikit lebih menjadi stunting daripada anak laki-laki. Perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan mungkin berkaitan dengan efek gabungan dari perbedaan
dalam pertumbuhan dan perbedaan potensi dalam konteks kekurangan gizi. Anak perempuan memasuki masa puber dua tahun lebih awal daripada anak laki-laki, dan
dua tahun juga merupakan selisih di puncak kecepatan tinggi antara kedua jenis kelamin.
2.6.5. Tingkat Pendidikan Ibu
Pendidikan ibu merupakan faktor yang sangat penting. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap perawatan
kesehatan, kehamilan dan pasca persalinan, serta kesadaran terhadap kesehatan dan gizi anak-anak dan keluarganya. Disamping itu pendidikan berpengaruh pula pada
faktor sosial ekonomi lainnya seperti pendapatan, pekerjaan, kebiasaan hidup, makanan, perumahan dan tempat tinggal. Tingkat pendidikan turut pula menentukan
mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka
Universitas Sumatera Utara
peroleh. Hal ini bisa dijadikan landasan untuk membedakan metode penyuluhan yang tepat. Dari kepentingan gizi keluarga, pendidikan diperlukan agar seseorang lebih
tanggap terhadap adanya masalah gizi didalam keluarga dan bisa mengambil tindakan secepatnya Suhardjo, 2003.
Berdasarkan penelitian Anindita 2012 bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan stunting pada balita. Hal ini bisa disebabkan karena
indikator TBU merefleksikan riwayat gizi masa lalu dan bersifat kurang sensitive terhadap perubahan masukan zat gizi, dimana dalam hal ini ibu mempunyai peranan
dalam alokasi masukan zat gizi.
2.6.6. Besarnya Keluarga