setiap harinya salah satu anggota keluarga membawa pulang ikan segar dari pasar ataupun dari tempat pelelangan ikan yang bekerja sebagai buruh.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Jumirah, dkk 2007 pada anak sekolah dasar di Desa Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan bahwa ternyata
anak-anak yang mempunyai tinggi badan normal ada yang mengalami asupan protein yang defisit pada saat ini. Bahkan sebaliknya anak-anak yang tinggi badannya pendek
ternyata saat ini mempunyai asupan protein yang baik. Sama seperti konsumsi energi bahwa konsumsi protein juga tidak secara langsung berkaitan dengan tinggi badan
akan tetapi tinggi badan merupakan gambaran asupan makanan pada masa lampau. Hal ini sejalan juga dengan penelitian Sulastri 2012 bahwa kemungkinan lain adalah
protein yang dikonsumsi digunakan sebagai pengganti energi yang kurang, karena protein adalah salah satu sumber utama energi, bersama-sama dengan karbohidrat dan
lemak.
5.3. Kecukupan Kalsium Anak Stunting
Berdasarkan hasil penelitian pada kategori anak pendek pendek kecukupan kalsium tergolong kurang sebesar 80,0 . Sedangkan pada anak stunting dengan
kategori sangat pendek hampir semua anak memiliki kecukupan kalsium kurang yaitu sebesar 83,3 . Rata-rata tingkat konsumsi kalsium anak stunting sebesar 394,8 mg
per hari. Hal ini dapat diakibatkan dari frekuensi konsumsi makanan yang kaya akan kalsium seperti udang kering, teri kering, tahu dan sayuran seperti bayam, sawi, daun
melinjo, daun katuk, dan daun singkong serta susu bubuk dan susu kental manis yang hanya sebagian kecil anak stunting yang mengonsumsi makanan tersebut yang sangat
berguna untuk pertumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
Kalsium merupakan mineral paling banyak didalam tubuh, sebanyak 99 kalsium terdapat dalam tulang dan gigi dan sisanya 1 terdapat dalam darah dan
jaringan lunak Devi, 2012. Kalsium sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh saat masa pertumbuhan tulang dan gigi. Konsumsi kalsium yang kurang pada anak dapat
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan. Pada anak stunting jika kebutuhan kalsium pada masa pertumbuhan kedua cepat dapat terpenuhi, kemungkinan anak stunting
untuk dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhan tinggi badannya masih ada kesempatan apabila tercukupinya kebutuhan tersebut.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Solia 2014 hubungan pola konsumsi dan konsumsi susu dengan tinggi badan anak usia 6-12 tahun di SDN 173538 Balige
bahwa dari 60 anak, terdapat 48,3 mengalami defisit kalsium, 6,7 anak mengalami kurang kalsium, 6,7 anak kecukupan kalsium sedang dan 38,3 anak
kecukupan kalsium baik yang berarti bahwa erat hubungan antara kecukupan kalsium dengan pertumbuhan tinggi badan anak.
5.4. Kecukupan Fosfor Anak Stunting
Pada anak stunting dengan kategori pendek sebesar 54,5 dengan kecukupan fosfor yang kurang, sedangkan pada anak stunting dengan kategori sangat pendek
sebagian anak dengan kecukupan fosfor yang cukup dan sebagiannya lagi dengan kecukupan fosfor kurang yaitu masing-masing 50,0 . Berdasarkan hasil penelitian
rata-rata tingkat konsumsi fosfor pada anak stunting sebesar 700,2 mg per hari. Hal ini disebabkan pada umumnya anak stunting mengonsumsi makanan sumber fosfor
dalam jumlah kecil dan kurang menyukai makanan yang mengandung fosfor seperti teri kering, tahu, kacang-kacangan, sayuran seperti kentang, bayam, daun singkong,
Universitas Sumatera Utara
dan wotel, pada buah-buahan seperti pisang ambon. Hal ini dapat terlihat dari frekuensi makan anak stunting yang mengonsumsi 1-3 kali perminggu dan 4-6 kali
per minggu makanan sumber-sumber fosfor tersebut. Sama halnya dengan kalsium kebutuhan fosfor pada usia 6-15 tahun
meningkat dan merupakan jumlah kebutuhan terbesar dalam rentang kehidupan. Hal ini disebabkan pada usia 10-18 tahun adalah saat pertumbuhan massa tulang atau
kepadatan untuk itu dibutuhkan fosfor lebih banyak. Oleh karena itu pada masa pertumbuhan ini apabila kecukupan fosfor dapat terpenuhi maka kemungkinan untuk
pencapaian tinggi badan anak stunting agar tidak terlalu jauh tertinggal dengan anak normal, maka harus diperhatikan kecukupan fosfor yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
5.5. Kecukupan Magnesium Anak Stunting