45
d. Panduan wawancara
Instrumen untuk melakukan wawancara berisi pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa siswa untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap model Quantum Teaching and Learning. Pedoman wawancara yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 3.3
di bawah ini.
Tabel 3.3. Pedoman Wawancara Aspek yang
Diwawancarai Tujuan
Wawancara Pertanyaan
Persepsi siswa terhadap
proses pembelajaran
Mengetahui sikap siswa dalam
melakukan aktivitas selama proses
pembelajaran 1. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan
oleh siswa selama proses pembelajaran. 2. Bagaimana ketertarikan siswa untuk
melakukan aktivitas selama proses pembelajaran beserta alasannya.
3. Bagaimana kesungguhan siswa untuk melakukan aktivitas selama proses
pembelajaran beserta alasannya. Persepsi siswa
terhadap Model
Quantum Teaching and
Learning Mengetahui sikap
siswa terhadap model Quantum
Teaching and Learning
dalam meningkatkan
pemahaman konseptual
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap model Quantum Teaching and Learning
beserta alasannya. 5. Apakah penerapan model Quantum
Teaching and Learning dapat membantu
siswa untuk memahami materi atau sebaliknya beserta alasannya.
6. Apakah siswa mengalami kesulitan memahami materi dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching and Learning
Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran B.6
G. Cara Analisis Data
Data yang didapatkan dari berbagai instrumen pengumpulan data akan berupa data kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing akan dianalisis
untuk mendukung kesimpulan akhir dari penelitian ini.
46
1. Tes
Dalam analisis data hasil tes, peneliti membandingkan nilai dari setiap tes yang bertujuan untuk mengambil data. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisis hasil tes meliputi pemberian skor, penilaian, serta analisis ketuntasan dan rata-rata nilai.
a. Pemberian skor
Skor yang diberikan untuk setiap jawaban benar untuk setiap sesuai dengan bobot jawaban siswa yang dibandingkan dengan bobot
jawaban dalam kisi-kisi yang telah disusun. b.
Penilaian Nilai yang diberikan dalam rentang 0-100, adapun perhitungan nilai
dapat dilihat pada rubrik penilaian masing-masing tes. c.
Analisis ketuntasan dan rata-rata nilai Nilai yang diperoleh siswa dari tes dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal KKM. KKM yang diharapkan dari siswa adalah memperoleh nilai 73. Jika nilai siswa kurang dari 73, maka
siswa dikatakan tidak tuntas, sebaliknya apabila nilai siswa lebih dari atau sama dengan 73, maka siswa dikatakan tuntas. Selain itu, rata-
rata nilai secara klasikal dibandingkan dengan rata-rata nilai yang diharapkan dalam dicapai siswa yaitu mencapai 75.
Perhitungan ketuntasan secara klasikal
Ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang bernilai ≥ 73
x 100 Jumlah total siswa
47
Perhitungan nilai rata-rata kelas Rata-rata klasikal =
Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah total siswa
2. Observasi
Analisis lembar observasi dilakukan secara induktif artinya peneliti mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari
fenomena yang terjadi di lapangan Margono, 2007: 38. Langkah- langkah analisis data hasil observasi meliputi:
a. Merangkum data hasil observasireduksi data
Aspek-aspek yang dinilai dalam lembar observasi yang telah diisi oleh rekan pengamat digabungkan dan diklasifikasi untuk
mengetahui data kelas secara keseluruhan.
Tabel 3.4. Kategorisasi Hasil Observasi No.
Aspek yang Diamati Kategori Siswa Keseluruhan
Tinggi Sedang Rendah
1. Kemampuan menggunakan alat dan sikap
kerja. 2.
Kemampuan membaca gambar dan atau simbol.
3. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan
dan mengurutkan proses pengerjaan. 4.
Kecepatan pengerjaan tugas. 5.
Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah
ditentukan.
Keterangan kategori :
Kategori tinggi T : jika 3 atau lebih siswa dalam kelompok memenuhi aspek penilaian.
48
Kategori sedang S : jika 2 orang dalam kelompok memenuhi aspek penilaian. Kategori rendah R : jika tidak ada atau hanya 1 orang dalam kelompok yang
memenuhi aspek penilaian. Setiap aspek di atas dijabarkan kembali dalam poin-poin aspek
pengamatan yang lebih spesifik yang bisa dilihat pada lampiran B.4. Kategori yang didapatkan dari hasil observasi selanjutnya diubah
dalam bentuk skor dengan ketentuan : -
Kategori tinggi T mendapat skor 3 -
Kategori sedang S mendapat skor 2 -
Kategori rendah T mendapat skor 1 b.
Memprosentase aspek-aspek yang diamati dalam observasi penyajian data
Tabulasi data hasil penilaian aspek-aspek yang diamati kemudian dibuat dalam bentuk prosentase untuk mengetahui tingkat aktivitas
psikomotorik siswa di dalam proses pembelajaran. Perhitungan prosentase tiap poin penjabaran aspek
= Skor total semua kelompok belajar
x 100 Skor maksimal x jumlah kelompok belajar
Perhitungan prosentase rata-rata aktivitas psikomotorik siswa secara
klasikal =
Total prosentase semua aspek pengamatan Jumlah poin-poin aspek pengamatan
49
c. Menarik kesimpulanverifikasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun kesimpulan sementara tentatif pada awal siklus. Data-data baru yang didapat dari hasil
observasi pelaksanaan siklus I dan siklus II yang didapatkan kemudian digunakan untuk memverifikasi kesimpulan sementara.
Peneliti juga akan melakukan peer-debriefing dengan rekan sejawat. Hasil verifikasi data dan peer-debriefing digunakan untuk menarik
kesimpulan akhir mengenai tingkat aktivitas psikomotorik siswa selama proses pembelajaran.
3. Kuisioner
Pengolahan data hasil kuisioner dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
a. Pemberian skor
Skor pilihan jawaban skala Likert tergantung pada sifat pernyataan, untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif. Tabel 3.5 berikut
adalah pedoman pemberian skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pertanyaan.
Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner Alternatif Jawaban
Skor Pernyataan Positif Penyataan Negatif
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
50
b. Mengkategorikan tingkat tanggapan siswa
Kategorisasi ini dilakukan dengan menghitung skor minimal dan skor maksimal dari rentangan skala. Selanjutnya, akumulasi skor
minimal dan skor maksimal dibagi dua untuk mengetahui nilai tengah median. Berdasarkan ketiga skor didapat tersebut, tingkatan
sikap dapat dikategorisasikan menjadi empat kategori Arifin, 2009: 233-234.
Kuisioner pada terdiri dari 30 pernyataan yang meliputi 2 aspek pengukuran yaitu: 1 sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran,
dari poin 1-20 atau sejumlah 20 poin dan 2 persepsi siswa terhadap hasil belajar, dari poin 21-30 atau sejumlah 10 poin. Skor jawaban
siswa dalam memberi tanggapan yang meliputi 2 aspek pengukuran tersebut dikategorisasikan sesuai ketentuan berikut.
1 Sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran
Jumlah penyataan yang harus ditanggapi adalah 20, sehingga dapat diperoleh total skor maksimal 80 dan total skor minimal 20.
Kategorisasi dari sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran adalah sebagai berikut.
Skor 20-35 = sikap siswa sangat negatif Skor 36-50 = sikap siswa negatif
Skor 51-65 = sikap siswa positif Skor 66-80 = sikap siswa sangat positif
51
Sikap siswa yang semakin positif menunjukkan bahwa siswa merasa telah terlibat dengan akitivas pembelajaran dengan
semakin baik pula. 2
Persepsi siswa terhadap hasil belajar Jumlah penyataan yang harus ditanggapi adalah 10, sehingga
dapat diperoleh total skor maksimal 40 dan total skor minimal 10. Kategorisasi dari persepsi siswa terhadap hasil belajar adalah
sebagai berikut. Skor 10-17 = persepsi siswa sangat negatif
Skor 18-25 = persepsi siswa negatif Skor 26-32 = persepsi siswa positif
Skor 33-40 = persepsi siswa sangat positif Persepsi siswa yang semakin positif menunjukkan bahwa siswa
merasa telah memperoleh hasil belajar yang semakin baik pula. 4.
Wawancara Hasil wawancara yang telah direkam selanjutnya ditranskrip untuk
dianalisa secara kualitatif. Dalam menganalisa data hasil wawancara, langkah-langkah yang dilakukan antara lain reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulanverifikasi. a.
Reduksi data Transkrip jawaban siswa diringkas dan dikategorikan sesuai dengan
aspek yang ingin dinilai.
52
b. Penyajian data
Data hasil reduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks-naratif. Penyajian data dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh
makna dari dari data yang telah terkumpul. c.
Penarikan kesimpulanverifikasi Apabila semua data telah disajikan dalam bentuk teks-naratif,
selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan mengenai tingkat aktivitas psikomotorik siswa selama proses pembelajaran.
5. Analisis Keseluruhan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantatif dan kualitatif, oleh karena itu perlu dilakukan analisa data lebih lanjut
untuk bisa mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Setelah semua data terkumpul, proses analisa data selanjutnya adalah triangulasi data.
Arifin 2011 : 164 menyatakan tujuan dari triangulasi adalah untuk mengecek kebenaran data dari berbagai sudut pandang yang berbeda
dengan cara mengurangi sebanyak-banyaknya kemungkinan yang terjadi pada saat pengumpulan dan proses analisis data. Triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teoritis. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses triangulasi adalah
sebagai berikut : a.
Menyajikan kesimpulan dari masing-masing sumber data hasil tes, observasi dan wawancara.
53
b. Meninjau kesimpulan dari hasil observasi, wawancara dengan
beberapa pedoman evaluasi proses pembelajaran. c.
Menarik kesimpulan dari tinjauan. d.
Menjelaskan hubungan antara hasil tes dengan kesimpulan dari hasil tinjauan.
H. Indikator Keberhasilan