Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif

9 Gambar 4.1. Lapisan dinding sel pada : a bakteri gram positif dan b bakteri gram negatif Nester et al, 1973

a. Bakteri Gram Positif

• 90 dinding selnya terdiri dari lapisan peptidoglikan • Lapisan tipis lainnya adalah asam teikoat • Asam teikoat mengandung unit-unit gliserol atau ribitol yang terikat satu sama lain oleh ester fosfat, dan biasanya mengandung gula lain dan D- alanin. Karena asam teikoat bermuatan negatif, lapisan ini juga mempengaruhi muatan negatif pada permukaan sel.

b. Bakteri Gram Negatif

• 5 – 20 dinding selnya tdd. Lapisan peptidoglikan • Lapisan lain terdiri dari : protein, lipolisakarida dan lipoprotein Perbedaan susunan dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif mengakibatkan perbedaan sifat-sifat pewarnaannya, seperti yan dilakukan oleh Cristian Gram 1884 yang menemukan tehnik pengecatan Gram Tabel 3.3. 10 Tabel 4.3. Urutan pewarnaan gram serta reaksi yang terjadi dan warna yang terbent uk. Urutan Pew arnaan Reaksi dan Warna Bakteri Gram positif Gram negatif 1. Violet kristal VK, 1 menit 2. Larutan iodium I , 1 menit 3. Pencucian dengan alkohol 4. Safranin 20 detik Sel berwarna violet biru Terbentuk komplek VK- 1, sel berwarna violet biru Dinding sel mengalami dehidrasi. Pori-pori berkerut Permeabilitas menurun Komplek VK-1 tidak dapat keluar sel Sel tetap berwarna violet biru Tidak berpengaruh Sel tetap berwarna violet biru Sel berwarna violet biru Terbentuk komplek VK-1. Sel berwarna violet biru Lemak terekstrasi dari dinding sel Pori-pori membesar Kompleks VK-1 tercuci keluar Sel tidak berwarna Sel menyerap zat warna, berwarna merah Keterangan : Setiap kali setelah penambahan zat warna dilakukan pencucian dengan air untuk menghilangkan kelebihan zat warna. Beberapa antibiotik seperti Penisilin dan Sikloserin, dapat mencegah sintesis peptidoglikan pada sel yang sedang t umbuh. Bakteri Gram Positif : o Mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal o Lebih sensitif terhadap penisilin daripada bakteri gram negatif. o Lebih sensitif terhadap enzim lisosim , yang dapat memecah ikatan antara N-asetil glukosamin dan asam N-asetilmuramat. Enzim ini ditemukan di dalam putih t elur, air liur dan air mata. o Percobaan dengan memberikan perlakuan lisozim untuk menghidrolisis polisakarida pada dinding sel dan memasukkan ke dalam larutan yang bersifat hipot onik atau isot onik akan memberikan hasil yang berbeda Gambar 3.2 11 Gambar 4.2. Perlakuan sel dengan lisozim dilanjutkan perendaman di dalam larutan hipot onik atau isotonik Pada bakteri gram positif • Selama pertumbuhan, sint esis dinding sel baru terjadi sebelum sel melakukan pembelahan • Sintesis dinding sel hanya terjadi di bagian tengah septum Gambar 4.3. Bakteri gram positif a Didalam lar. Hipotonik b Didalam lar. I sotonik Dinding sel baru 12 Pada bakteri gram negatif : • Sintesis dinding sel baru terjadi selang-seling dengan dinding sel yang lama Gambar 4.4. Bakteri gram negatif 2. SEL EUKARI OT - Dinding sel lebih tebal dibandingkan dinding sel prokariot - Pada ganggang, dinding sel terdiri dari selulosa - Pada diatom dan krisofita chrysophytes , dinding sel terdiri dari silika. - Pada grup kokolitofora , dinding sel tdd. lapisan tipis selulosa dan sisik –sisik yang terdiri dari kalsium karbonat - Frust ula adalah dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa- senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitofora - Dinding sel ganggang juga mengandung polisakarida lain seperti manna, silan, senyawa pektat dan protein. - Dinding sel fungi mengandung polimer glukosa dengan ikatan β 1,4 atau β I ,3 dan kitin. - Dinding sel khamir mengandung kitin dalam jumlah kecil atau tidak mengandung kitin sama sekali. - Pada umumnya protozoa tidak mempunyai dinding sel tetapi mempunyai lapisan permukaanyang mempengaruhi ketegaran sel yang disebut pseudoktin. Beberapa protozoa mempunyai lapisan selulosa, Ca-karbonat, silica strontium sulfat - Komponen dinding sel eukariot mempengaruhi sifat pewarnaannya - Sel eukariot dengan pewarnaan gram, akan memperlihatkan reaksi gram positif yaitu berwarna biru ungu. Dinding sel baru 13

4.5 FLAGELA DAN PERGERAKAN SEL