3 Pemananasan basah dapat membunuh jasad renik karena panas
basah dapat menyebabkan denaturasi protein termasuk enzim- enzim di dalam sel sehingga menyebabkan
kematian jasad renik. c. Perebusan
Perebusan adalah pemanasan didalam air mendidih atau uap air pada suhu 100
o
C selama beberapa menit, tetapi banyak spora bakteri tahan panas masih hidup.
d. Pemanasan dengan Tekanan
Alat yang digunakan ot ok l af Au t ocl av e :
§ Terdiri dari suatu bejana tahan tekanan tinggi yang dilengkapi
dengan manometer, termometer dan klep bahaya. §
Merupakan alat sterilisasi yang paling baik. §
Bahan alat yang disterilkan : Bahan alat yang tidak rusak karena pemanasan dengan tekanan
tinggi, Misalnya : media utk pertumbuhan mikroba, Aquadest dsb.
§ Metode ini dapat membunuh spora yang paling tahan panas.
§ Dilakukan pada
suhu 12 1
o
C selama 15- 30 menit dengan
tekanan ± 2 atm
Daya membunuh dari uap air panas :
Disebabkan pada waktu kondensasi, pada bahan yang disterilkan dilepaskan sejumlah besar panas laten sehingga terjadi pengerutan, yang
menyebabkan penyerapan uap air baru yang berarti lebih banyak panas yang diserap.
Sterilisasi Dengan Metode Ultra High Temperatur UHT adalah
sterilisasi yang dilakukan pada suhu tinggi dalam waktu singkat suhu 135-150
o
C selama 2-6 detik, dan umumnya untuk st erilisasi
bahan cair susu .
e. Sterilisasi dengan cara Tindalisasi
4 §
Sterilisasi yang digunakan unt uk sterilisasi bahan-bahan yang mengandung cairan yang t idak dapat disterilkan dengan autoclave
yang tidak tahan pada t emperatur tinggi dan kering, misalnya untuk sterilisasi media yang mengandung telur, Untuk sterilisasi
protein dan sebagainya. §
Alat yang digunakan disebut ”
ARNOLD STEAM STERI LI ZER” Cara :
• Dilakukan dengan cara memanaskan medium larutan
menggunakan uap T= 100
o
C selama ½ - 1 jam setiap hari selama 3 hari berturut-t urut.
• Waktu inkubasi diantara 2 proses pemanasan bert ujuan untuk
membunuh spora yang dapat bergeminasi menjadi sel vegetatif. Sterilisasi dengan cara ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
• Bahan disterilkan dengan menggunakan suhu 100
o
C selama 30 menit, dengan t ujuan agar sel-sel vegetatif mikrobia terbunuh.
Setelah itu bahan diinkubasi pada temperatur kamar selama 24 jam, agar spora yang masih ada pada bahan tersebut tumbuh
menjadi sel-sel vegetatif. •
Kemudian dilakukan sterilisasi tahap I I pada suhu 100
o
C selama 30 menit
, setelah itu
di inkubasi lagi pada temperatur kamar selama
24 jam •
Selanjutnya dilakukan sterilisasi tahap I I I pada suhu 100
o
C selama 30 menit
dan diinkubasi lagi pada temperatur kamar selama 24 jam.
• Sterilisasi dihentikan sampai tidak ada pertumbuhan sel vegetatif
mikrobia.
f. Pasteurisasi
Proses pemanasan pada suhu dan waktu tertent u dimana semua mikroba pathogen dapat terbunuh.
Misal : Bakteri TBC dan Brucellosis.
Pasteurisasi dibagi dua, yaitu :
1. Pasteurisasi cepat : dilakukan pada suhu 72
o
C selama 15 detik. 2. Pasteurisasi lambat : dilakukan pada suhu 65
o
C selama 30 menit.
5 §
Spora dan bent uk vegetatif dari bakteri termofil tahan. §
Setelah pasteurisasi, produk harus didinginkan secepat mungkin untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang masih hidup.
g. Pemanasan Kering
§ Alat yang digunakan :
Ho t ai r ov en Ho t ai r st er i l i zer . -
Menggunakan suhu 160-180
o
C selama 1,5 – 2 jam dengan sistim udara statis.
- Jika digunakan oven dengan sirkulasi udara panas, waktu lebih
cepat, diperlukan waktu setengahnya karena aliran udara panas ke alat-alat gelas lebih efisien setengahnya.
§ Untuk sterilisasi alat-alat gelas erlenmeyer, petridish dsb juga
untuk kapas, kain, kertas dan sebagainya. §
Kurang efektif untuk membunuh jasad renik §
Mekanisme kematian bakteri dengan metode ini : Pemanasan kering menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi
komponen – komponen di dalam sel
h. Radiasi Penyinaran