14 Gambar 4.5. Letak dan bentuk flagela pada sel bakteri
Strukt ur flagela terdiri dari 3 bagian yaitu 1 Serabut, 2 Pengait dan 3Strukt ur dasar. Flagela dapat dilepaskan dari sel secara
fisik. Sel yang sudah tidak mempunyai flagela tetap hidup dan dapat mensintesis flagela baru. Pergerakan flagela memerlukan energi dari sel.
Organisme yang mempunyai flagela peritrikat pada umumnya pergerakannya lurus dan lambat, sedangkan yang mempunyai flagela
polar bergerak lebih cepat, berputar-putar dan berpindah-pindah arah. Beberapa organisme prokariot yang tidak mempunyai flagela akan
bergerak dengan cara meluncur gliding, dan akan bergerak hanya jika mengalami kontak dengan suatu permukaan padat, tetapi tidak akan
bergerak jika terdapat dalam bentuk suspensi di dalam cairan. Dalam mengamati pergerakan bakteri di bawah mikroskop, harus
dibedakan anatara pergerakan sejati yang disebabkan oleh flagela dengan pergerakan Brown yang terjadi pada sel yang telah mati.
Pergerakan Brown adalah pergerakan yang terjadi pada semua benda kecil didalam air, disebabkan oleh pergerakan molekul air yang
dipindahkan ke benda-benda kecil tersebut.
b. SEL EUKARI OT
Protozoa, ganggang dan fungi mempunyai aktivitas atau pergerakan yang dapat dibedakan atas dua macam, yaitu 1 pergerakan
15 sitoplasma didalam sel dan 2 pergerakan sel karena flagela dan silia.
Flagela pada sel eukariot mempunyai fungsi yang sama dengan flagela pada sel prokariot, tetapi mempunyai strukt ur lebih kompleks
dibandingkan dengan flagela prokariot. Strukt ur silia menyerupai flagel, hanya bentuknya klebih kecil
dan lebih pendek. Silia dit emukan pada protozoa dan sel hewan tingkat tinggi lain. Silia juga berfungsi dalam pergerakan, dimana pergerakan
oleh silia dapat mencapai 300 – 2500 mikro meter per detik, yaitu lebih cepat daripada pergerakan sel yang mempunyai flagela.
4.6 STRUKTUR KHAS PADA SEL PROKARI OT
Pili adalah strukt ur pada sel bakteri yang menyerupai flagela tetapi tidak berfungsi dalam pergerakan. Ukuran pilijauh lebih kecil
dibandingkan flagela, dan jumlahnya lebih banyak. Susunan kimia pili mungkin hampir menyerupai flagela. Tidak semua jasad renik
mempunyai pili. Dan pada beberapa jasad renik terdapat lebih dari satu macam pili.
Fungsi pili diduga berperan dalam penempelan adesi bakteri pada permukaan bahan padat, atau berperan dalam pembentukan film
pada permukaan cairan.
a. Kapsul dan Lapisan Lendir
Beberapa bakteri dan ganggang biru-hijau pada permukaan selnya mengeluarkan komponen berlendir yang dapat dilihat di bawah
mikroskop setelah diwarnai dengan pewarna negatif. Komponen tersebut disebut kapsul jika terdapat dalam bentuk kompak mengelilingi
permukaan sel, sedangkan jika bentuknya tidak terlalu kompak dan mudah terlepas disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir terdiri
dari polisakarida, polipeptida atau kompleks polisakarida-protein. Beberapa sel eukariot yang tergolong khamir juga mempunyai kapsul.
Kapsul bukan merupakan organ yang penting unt uk kehidupan sel, dan sel yang kehilangan kemampuannya untuk memproduksi kapsul
masih dapat tumbuh secara normal di dalam suatu medium. Beberapa enzim mempunyai kemampuan menghidrolisis kapsul tanpa membunuh
16 selnya. Kapsul kadang-kadang terbentuk hanya jika bakteri ditumbuhan
pada medium tertentu. Leuconostoc mesenteroides dapat membentuk
kapsul dekstran hanya jika ditumbuhkan pada medium yang mengandung sukrosa, karena enzim yang memproduksi dekstran yaitu
dekstran sukrase menggunakan sukrosa sebagai subst rat. Meskipun kapsul tidak berperan dalam pertumbuhan sel, tetapi
mungkin berperan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Sebagai contoh, bakteri penyebab penyakit pneumonia pada
manusia yaitu Streptococus pneumoniae pneumokokus
selalu mempunyai kapsul pada permukaan selnya, sehingga sukar bagi sel
pagosit di dalam tubuh untuk menelan dan menghancurkan bakteri tersebut.
b. Endospora