Uji aktivitas anti-inflamasi Tata Cara Penelitian

sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat diameter sebarnya Garg dkk., 2002.

5. Uji aktivitas anti-inflamasi

Uji aktifitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek dilakukan pada tikus jantan galur Sprague Dawley dengan tata cara penelitian metode radang telapak kaki belakang. a. Penyiapan hewan uji. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur Sprague Dawley umur 2-3 bulan dengan berat badan 100-200 gram. Tikus diberi pra perlakuan dengan dipuasakan selama 12 jam. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif suspensi karagenan-salin 1, kontrol positif gel Voltadex ® , dan sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dengan formula optimum. b. Pembuatan larutan NaCl 0,9. NaCl ditimbang sebanyak 0,9 gram kemudian dilarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100 ml. c. Pembuatan suspensi karagenan-salin 1. Karagenan ditimbang sebanyak 0,1 g, dilarutkan dengan larutan NaCl 0,9 dalam labu takar 10 ml. d. Perlakuan hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi : 1 Kelompok kontrol negatif suspensi karagenan-salin 1. Kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong digital sebelum diinjeksi dengan suspensi karagenan-salin 1 secara subplantar dinyatakan sebagai Y . Pengukuran ketebalan telapak kaki tikus dilakukan pada menit ke-0, 30, 60, 120, dan 180 setelah injeksi. 2 Kelompok kontrol positif gel Voltadex ® . Kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong digital dinyatakan sebagai Y . Setelah itu dioleskan dengan gel Voltadex ® . Satu jam setelahnya, kaki kiri belakang tikus tersebut diinjeksikan 0,5 ml suspensi karagenan-salin 1 secara subplantar. Pengukuran ketebalan telapak kaki tikus dilakukan pada menit ke-0 sebelum pengolesan gel Voltadex ® , 30, 60, 120, dan 180 setelah injeksi. 3 Kelompok perlakuan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dengan formula optimum. Kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong digital dinyatakan sebagai Y . Setelah itu dioleskan dengan formula gel optimum. Satu jam setelahnya, kaki kiri belakang tikus tersebut diinjeksikan 0,5 ml suspensi karagenan-salin 1 secara subplantar. Pengukuran ketebalan kaki tikus dilakukan pada menit ke-0 sebelum pengolesan gel ekstrak daun cocor bebek, 30, 60, 120, dan 180 setelah injeksi. e. Pengukuran inhibisi. Pengukuran ketebalan kaki tikus diukur menggunakan jangka sorong digital. Kemudian dihitung nilai edema tiap waktu persamaan 2 dan dihitung nilai AUC total masing-masing perlakuan persamaan 3. Nilai edema tiap waktu dihitung dengan rumus: Yu = Yt –Yo…………………………..............................………………2 Keterangan: Yu = edema kaki tikus pada waktu tertentu mm Yt = tebal kaki tikus pada waktu tertentu setelah diradangkan dengan suspensi karagenan-salin 1 mm Yo = tebal kaki tikus sebelum diradangkan dengan suspensi karagenan- salin 1 mm Taufiq, Wahyuningtyas dan Wahyuni, 2008. Nilai AUC total masing-masing perlakuan dengan rumus: ...............................................3 = area dibawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-3 mm.jam = edema telapak kaki pada jam ke-n-1 mm = edema telapak kaki pada jam ke-n mm = jam ke-n jam = jam ke-n-1 jam Taufiq dkk., 2008. Persen inhibisi dihitung dengan rumus: ........4 = rata – rata kontrol negatif mm.jam = masing-masing tikus pada kelompok yang diberi perlakuan n mm.jam Taufiq dkk., 2008.

F. Optimasi Formula dan Analisis Data