Uji normalitas data Uji variansi data Uji signifikansi respon viskositas

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan terhadap data 48 jam untuk melihat distribusi data yang didapat dari hasil penelitian. Data yang diharapkan adalah data dengan distribusi normal. Distribusi data dikatakan normal jika memiliki p-value 0,05 Istyastono, 2012. Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro Wilk . Hasil uji normalitas tersaji dalam tabel X. Tabel X. Uji normalitas data viskositas dan daya sebar Jenis Data Formula p-value Viskositas AB 0,4633 A 0,6369 B 1 I 0,6369 Daya sebar AB 1 A 0,6369 B 1 I 0,6369 Tabel X menunjukkan setiap data memiliki p-value 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data viskositas dan daya sebar pada setiap formulanya memiliki distribusi data normal.

2. Uji variansi data

Uji variansi dilakukan terhadap data 48 jam. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan varian dari data, sehingga dapat diketahui apakah data yang dihasilkan homogen atau tidak. Uji yang digunakan adalah Levene’s test. Hasil dari Levene’s test dijadikan dasar untuk melakukan uji ANOVA. Syarat untuk dapat melakukan uji ANOVA adalah data yang dihasilkan haruslah memiliki kesamaan varian, yang dapat dilihat dari nilai p-value. Data dikatakan memiliki kesamaan varian jika memiliki p-value 0,05 Suhartono, 2008. Hasil uji variansi dapat dilihat pada tabel XI. Tabel XI. Uji kesamaan varian data viskositas dan daya sebar Data p-value Viskositas 0,28 Daya sebar 0,178 Hasil Levene’s test menunjukkan bahwa pada uji viskositas dan daya sebar memiliki p-value 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang dihasilkan memiliki kesamaan varian dan dapat dilanjutkan uji parametrik.

3. Uji signifikansi respon viskositas

Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh kedua faktor CMC-Na dan gliserin, serta interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon viskositas. Hasil dari pengujian viskositas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek tersaji dalam tabel XII. Tabel XII. Analisis ANOVA efek CMC-Na, gliserin, serta interaksinya dalam menentukan respon viskositas Faktor Efek p-value p-value persamaan CMC-Na 132,5005 2,357 x 10 -7 7,142 x 10 -7 Gliserin -74,1665 1,939 x 10 -5 Interaksi -5,8335 0,5017 Tabel XII menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap respon viskositas adalah CMC-Na dan gliserin, sedangkan interaksi antara CMC-Na dan gliserin tidak. Hal ini dapat dilihat dari p-value masing-masing faktor, di mana faktor yang berpengaruh secara signifikan memiliki p-value 0,05. Selain itu, dapat dilihat pula bahwa faktor yang memiliki nilai efek paling besar dalam menentukan viskositas adalah CMC-Na yaitu 132,5005 menaikkan, gliserin dengan nilai -74,1665 menurunkan, serta interaksi keduanya dengan nilai -5,8335 menurunkan. Model persamaan viskositas memiliki p-value 0,05 yaitu 7,142 x 10 -7 , berarti persamaan yang didapat signifikan sehingga dapat digunakan untuk menentukan pengaruh masing-masing faktor terhadap viskositas. Persamaan desain faktorial yang didapat adalah: Y = -263,3333 + 100,0000X1 – 0,7222 X2 – 0,2593X1X2..................5 Pengaruh CMC-Na dan gliserin terhadap respon viskositas dapat dilihat pada gambar 9 dan gambar 10. Gambar 9. Grafik pengaruh CMC-Na terhadap respon viskositas setelah 48 jam Gambar 10. Grafik pengaruh gliserin terhadap respon viskositas setelah 48 jam Gambar 9 menunjukkan bahwa CMC-Na memiliki pengaruh menaikkan viskositas. CMC-Na dapat meningkatkan viskositas gel dengan perpanjangan rantai-rantai polimer yang dapat terdispersi pelarut. Viskositas larutan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi CMC-Na karena menyebabkan semakin banyak rantai yang terbentuk. Seiring meningkatnya konsentrasi polimer, maka semakin sukar untuk memisahkan rantai polimer satu dengan yang lain Grubber, 1999. Selain itu dengan adanya air dalam penelitian aquadest yang digunakan untuk mengembangkan CMC-Na dan membilas bahan, Na + akan lepas dan diganti dengan ion H + dan membentuk H-CMC yang dapat meningkatkan viskositas dengan terbentuknya cross- linking Bochek dkk., 2002. Gambar 10 menunjukkan bahwa gliserin memiliki pengaruh untuk menurunkan viskositas. Semakin banyak gliserin, maka viskositas akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan gliserin memiliki 3 gugus hidroksi -OH sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air, sehingga semakin tinggi konsentrasi gliserin maka semakin banyak molekul air yang terikat sehingga mempengaruhi viskositas sediaan Loden dan Maibach, 2005.

4. Uji signifikansi respon pergeseran viskositas