Landasan Teori Hipotesis PENELAAHAN PUSTAKA

tidak ada interaksi antar eksipien dalam menentukan respon. Jika kurva menunjukkan garis yang tidak sejajar, maka dapat dikatakan bahwa ada interaksi antar eksipien dalam menentukan respon Bolton dan Bon, 2004.

K. Landasan Teori

Daun cocor bebek diketahui memiliki aktivitas sebagai anti-inflamasi. Hal itu dikarenakan daun cocor bebek mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas anti-inflamasi Afzal dkk., 2012. Mekanisme anti-inflamasi dari flavonoid dengan menghambat asam arakidonat yang merupakan mediator penting dalam proses inflamasi. Pelepasan asam arakidonat merupakan titik awal untuk respon inflamasi secara umum. Oleh karena itu dengan terhambatnya pelepasan asam arakidonat maka proses inflamasi juga terhambat Lafuente dkk., 2009. Sediaan farmasi yang cocok untuk anti-inflamasi adalah hidrogel. Hal itu sesuai dengan zat aktif yang digunakan yaitu flavonoid yang bersifat hidrofil. Sediaan hidrogel memiliki kelebihan yaitu memberikan sensasi dingin, sehingga memberikan rasa nyaman pada saat aplikasi. Selain itu, hidrogel memiliki daya sebar yang baik pada kulit, pelepasan obat yang baik, tidak menghambat fungsi fisologis kulit, dan mudah dicuci dengan air Voigt, 1994. Gelling agent berfungsi untuk menjaga viskositas gel sedangkan humektan berfungsi untuk menjaga kelembaban sediaan gel. Penelitian ini menggunakan CMC-Na sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan. Perbedaan komposisi gelling agent dan humektan pada suatu formulasi gel dapat memberikan hasil yang berbeda, terutama pada sifat-sifat fisik yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan komposisi optimum dari gelling agent dan humektan dengan metode desain faktorial. Desain faktorial digunakan untuk melihat respon dari setiap faktor secara simultan dan interaksi antar faktor tersebut.

L. Hipotesis

1. Faktor yang lebih dominan antara CMC-Na, gliserin, atau interaksi keduanya yang menentukan sifat fisik viskositas dan daya sebar dan stabilitas fisik pergeseran viskositas gel ekstrak daun cocor bebek dapat ditemukan. 2. Diperoleh komposisi optimum dari gelling agent CMC-Na dan humektan gliserin sehingga didapat sediaan gel ekstrak daun cocor bebek yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan stabil. 3. Sediaan gel ekstrak daun cocor bebek memiliki aktivitas anti-inflamasi. 23

BAB III METODE PENELITIAN