Uji viskositas Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel Anti-inflamasi

disesuaikan dengan pH kulit agar tidak mengakibatkan iritasi serta dapat meningkatkan acceptability dari konsumen. Hasil uji pH gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek selama penyimpanan 4 minggu tersaji dalam tabel VI. Tabel VI. Uji pH gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Formula pH 48 jam 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4 minggu FAB 6 6 6 6 6 FA 6 6 6 6 6 FB 6 6 6 6 6 FI 6 6 6 6 6 Sediaan topikal yang baik adalah sediaan yang memiliki pH sesuai dengan pH kulit. Kulit mempunyai kisaran pH sekitar 4,5-6,5 Tranggono dan Latifah, 2007. Tabel VI menunjukkan bahwa semua formula memenuhi kriteria sediaan topikal yang baik. Selain itu, penyimpanan selama 4 minggu tidak membuat pH sediaan mengalami perubahan yang menunjukkan bahwa pH sediaan tersebut stabil. Sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dengan pH 6 diharapkan tidak mengiritasi kulit ketika pemakaian serta meningkatkan acceptability dari konsumen.

3. Uji viskositas

Viskositas merupakan pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas, semakin tinggi tahanannya Sinko, 2011. Viskositas sediaan tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah, karena jika terlalu tinggi kental, maka gel akan sulit untuk dikeluarkan dari kemasannya, sedangkan jika viskositas terlalu rendah maka akan menurunkan lama waktu tinggal di kulit saat digunakan. Viskositas diukur dengan menggunakan viskometer Rion. Sediaan gel yang akan diuji dimasukkan ke dalam wadah cup, kemudian dipasangkan dengan rotor. Ukuran paddle yang digunakan adalah skala 2. Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas sesuai dengan skala paddle yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Viskositas yang dikehendaki pada penelitian ini adalah 200-350 dPas. Gambar 7. Contoh tampilan viskometer Rion Hasil pengukuran viskositas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek tersaji dalam tabel VII. Tabel VII. Viskositas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek 48 jam setelah pembuatan Formula Viskositas setelah penyimpanan 48 jam dPas Viskositas setelah penyimpanan 4 minggu dPas Pergeseran viskositas FAB 326,667 ± 20,817 350 ± 10 7,303 ± 3,853 FA 406,667 ± 15,275 433,333 ± 15,275 6,754 ± 7,862 FB 200 ± 10 218,333 ± 7,638 9,474 ± 9,222 FI 268,333 ± 7,638 280 ± 5 4,416 ± 3,971 Tabel VII menunjukkan bahwa viskositas setelah penyimpanan 48 jam formula AB, B, dan I masuk dalam rentang viskositas yang diinginkan, sedangkan formula A tidak. Hal ini kemungkinan dikarenakan jumlah gelling agent yang besar serta jumlah humektan yang sedikit. Jumlah gelling agent berkorelasi linear dengan viskositas gel, sehingga semakin besar jumlah gelling agent maka viskositas gel semakin meningkat. Sediaan gel yang baik adalah sediaan yang stabil pergeseran viskositas 10 dalam penyimpanannya. Kestabilan sediaan menjadi penting karena berhubungan dengan konsistensi sediaan selama penyimpanan dan dosis yang terkandung di dalam sediaan. Uji kestabilan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek selama penyimpanan dilakukan dengan membandingkan viskositas gel 48 jam setelah pembuatan dengan viskositas gel setelah penyimpanan selama 4 minggu. Semakin besar nilai pergeseran viskositas, maka sediaan tersebut semakin tidak stabil. Persentase pergeseran viskositas yang diinginkan adalah 10. Tabel VII menunjukkan setiap formula memiliki pergeseran 10. Hal ini berarti sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang dibuat stabil. Selain itu juga dilakukan uji T berpasangan untuk mengetahui jangka waktu kestabilan gel yang dibuat, jika hasil menunjukkan p-value 0,05 maka sediaan yang dibuat stabil, sedangkan jika hasil p-value 0,05 maka sediaan gel tidak stabil. Hasil dari pengujian secara statistik pergeseran viskositas tersaji dalam tabel VIII. Tabel VIII. Hasil uji statistik pergeseran viskositas sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Formula p-value FAB 0,0728 FA 0,2697 FB 0,2123 FI 0,1917 Tabel VIII menunjukkan setiap formula memiliki p-value 0,05 yang berarti data tidak signifikan, maka dapat disimpukan bahwa sediaan gel yang dibuat stabil dan tidak mengalami perubahan viskositas secara signifikan selama penyimpanan. Pergeseran viskositas untuk tiap minggunya pun dapat dilihat pada gambar 12. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa penyimpanan menyebabkan perubahan viskositas yang tidak signifikan dari minggu ke 0 48 jam hingga minggu ke-4. Gambar 8. Grafik viskositas gel ekstrak daun cocor bebek selama penyimpanan

4. Uji daya sebar