molekul air, sehingga semakin tinggi konsentrasi gliserin maka semakin banyak molekul air yang terikat sehingga mempengaruhi viskositas sediaan
Loden dan Maibach, 2005.
4. Uji signifikansi respon pergeseran viskositas
Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh CMC-Na, gliserin, serta interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon pergeseran viskositas. Hasil
yang didapat dari pengujian terhadap gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dapat dilihat pada tabel XIII.
Tabel XIII. Analisis ANOVA efek CMC-Na, gliserin, serta interaksinya dalam menentukan respon pergeseran viskositas
Faktor Efek
p-value
CMC-Na 0,0835
0,9831 Gliserin
2,8035 0,4868
Interaksi -2,2545
0,5739
Tabel XIII menunjukkan bahwa tidak ada faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap respon pergeseran. Hal ini dapat dilihat dari p-value
masing-masing faktor, di mana faktor yang berpengaruh secara signifikan memiliki p-value 0,05. Selain itu, dapat dilihat pula bahwa faktor yang
memiliki nilai efek paling besar dalam menentukan pergeseran viskositas adalah gliserin dengan nilai 2,8035 menaikkan, interaksi keduanya dengan
nilai -2,2545 menurunkan, serta CMC-Na dengan nilai 0,0835 menaikkan.
5. Uji signifikansi respon daya sebar
Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh CMC-Na, gliserin, serta interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon daya sebar. Hasil yang didapat
dari pengujian terhadap gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dapat dilihat pada tabel XIII.
Tabel XIV. Analisis ANOVA efek CMC-Na, gliserin, serta interaksinya dalam menentukan respon daya sebar
Faktor Efek
p-value p-value
persamaan
CMC-Na -0,7
4,784 x 10
-9
1,373 x 10
-8
Gliserin 0,383
5,378 x 10
-7
Interaksi 0,125
0,001571
Tabel XIII menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap respon daya sebar adalah CMC-Na, gliserin, serta interaksi
antar keduanya. Hal ini dapat dilihat dari p-value masing-masing faktor, dimana faktor yang berpengaruh secara signifikan memiliki p-value 0,05.
Selain itu dapat dilihat pula bahwa faktor yang memiliki nilai efek paling besar dalam menentukan daya sebar adalah CMC-Na yaitu -0,7 menurunkan,
kemudian gliserin dengan nilai 0,383 menaikkan, serta interaksi keduanya dengan nilai 0,125 menaikkan. Model persamaan daya sebar memiliki p-
value 0,05 yaitu 1,373 x 10
-8
, berarti persamaan yang didapat signifikan sehingga dapat digunakan untuk menentukan pengaruh masing-masing faktor
terhadap daya sebar. Persamaan desain faktorial yang didapat adalah: Y = 9,158333
– 0,716667X1 – 0,024722X2 + 0,005556X1X2.............6 Pengaruh antara CMC-Na dan gliserin terhadap respon daya sebar dapat
dilihat pada gambar 11 dan 12.
Gambar 11. Grafik pengaruh CMC-Na terhadap daya sebar setelah 48 jam
Gambar 12. Grafik pengaruh gliserin terhadap daya sebar setelah 48 jam
Gambar 11 menunjukkan bahwa CMC-Na memiliki pengaruh menurunkan daya sebar. Semakin banyak jumlah CMC-Na, maka daya sebar
akan semakin kecil. Gambar 12 menunjukkan bahwa gliserin memiliki pengaruh untuk menaikkan daya sebar. Semakin banyak gliserin, maka daya
sebar akan semakin naik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa viskositas berbanding terbalik dengan daya sebar.
H. Optimasi Area Komposisi Optimum