Kerangka Pikir LANDASAN TEORI

pada judul penelitian “Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” subtema, kelas, dan metode yang digunakan. Pusporini 2012 ada pada judul penelitian “yang mengakomodasi kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas 1VA SD Negeri Adisucipto 1” pendekatannya, materi ajarnya, metode penelitiannya RD sampai pada enam tahap, dan kelas yang berbeda. Dan Wulandari 2013 ada pada judul penelitian “Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan mendengarkan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal .

C. Kerangka Pikir

Pada dasarnya kurikulum 2013 SD tidak hanya menyediakan perangkat pembelajaran seperti buku siswa dan buku guru. Kurikulum 2013 menuntun guru agar membuat rencana pelaksanaan prangkat pembelajaran dan lebih dikembangkan lagi, melalui pendidikan guru hendaknya memerlukan kreativitas untuk menampilkan alat peraga sebagai media pembelajaran untuk pendidikan agar siswa mendapatkan pembelajarannya secara utuh, sehingga dalam pengembangannya akan selalu bermakna bagi siswa itu sendiri. Dengan begitu keberhasilan guru menyampaikan pesan tersebut akan tampak karena siswa dapat memahami tentang apa yang ia pelajari. Kurikulum bukan satu-satunya instrumen utama keberhasilan, pencapaian tujuan pendidikan nasional, sehingga perubahan kebijakan kurikulum seharusnya dimaknai dengan sebuah keniscayaan untuk menjawab setiap perubahan di masyarakat itu sendiri. Dengan adanya pendekatan terpadu ini guru dan siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan yang nyata dan konkret. Pendekatan terpadu sangatlah mendukung siswa agar lebih memahami tentang apa yang sedang ia pelajari. Kemudian selain itu juga dapat mempengaruhi tingkah laku siswa agar lebih memaknai suatu pembelajaran yang akan dipelajarinya. Pendekatan terpadu berkaitan juga dengan proses pendidikan karakter yang akan mengembangkan intelektual siswa melalui sebuah kegiatan-kegiatan yang konkret. Pendidikan karakter ini menghasilkan pola tingkah laku yang terlihat pada perbuatan reaksi dan sikap murid secara fisik maupun mental, dan berpengaruh terhadap nilai-nilai kehidupan dan nilai moralnya. Perubahan tingkah laku ini menjadi akhir suatu kesatuan yang menyeluruh. Maka dari itu pendidikan karakter sangatlah dibutuhkan bagi perkembangan setiap individu. Dan begitu pula dengan pendekatan saintifik yang terdapat tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimana seseorang lebih memahami dan lebih mengetahui tentang ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan diterapkannya melalui pengalama-pengalaman yang konkret atau nyata. Penggunaan pendekatan terpadu telah mencangkup seluruhnya.

D. Pertanyaan Penelitian