Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk

dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari internet.

C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk

Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh seorang pakar Kurikulum SD 2013 yaitu seorang dosen PGSD USD. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat. Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada seorang pakar Kurikulum SD 2013. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut adalah dosen PGSD USD, produk divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 16 Januari 2015. Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1 identitas RPPTH, 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan pembelajaran, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 pemilihan media belajar, 7 metode pembelajaran, 8 skenario pembelajaran, 9 penilaian dan 10 lembar kerja siswa dan 11 penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi pada sebuah kompenen tersebut memperoleh skor rata-rata 153 “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. Seorang pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu: 1 perumusan indikator, 2 perumusan tujuan pembelajaran, 3 pemilihan sumber belajar, 4 pemilihan media ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 skenario pembelajaran, dan 7 lembar kerja siswa. Saran yang diberikan yaitu 1 Kesesuaian KD pada KI 1 tidak muncul “Memunculkan aspek sikap spiritual”, dan Indikator masih tingkat rendah “Meningkatkan rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi ”. 2 Unsur degree tidak tampak “Melengkapi komponen ABCD “Audience Audiensi Tujuan belajar fokus pada apa yang para pemelajar akan ketahui dan bisa melakukannya setelah mata pelajaran usai, dan bukannya apa yang guru lakukan untuk mengajar mereka, maka penting untuk dengan jelas mengidentifikasi pemelajar sasaran. Behavior Perilaku Inti dari tujuan adalah kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang para pembelajar akan miliki setelah pengajaran. Kata kerja ini adalah yang paling mungkin untuk mengomunikasikan tujuan kita dengan jelas jika dinyatakan sebagai perilaku yang bisa diamati. Kita harus berusaha mendapatkan perilaku atau kinerja siswa yang mencerminkan pemahaman mendalam dan kemampuan dunia yang sebenarnya. Condition Kondisi Sebuah pernyataan tujuan belajar sebaiknya menyertakan kondisi di mana kinerja akan dinilai. Dengan kata lain, materi atau piranti apa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan untuk dipakai para siswa dalam menampilakan penguasaan tujuan tersebut. Degree Tingkat Persyaratan pamungkas dari sebuah tujuan yang dinyatakan dengan baik adalah bahwa tujuan itu mengindikasikan standar atau kriteria untuk menilai kinerja yang bisa diterima. Tingkat akurasi atau kefasihan seperti apa yang harus ditunjukkan oleh para pembelajar ”. 3 Tambah sumber lain “Menambahkan sumber lain”. 4 Sesuaikan tujuan “Menyesuaikan tujuan pembelajaran”. 5 Orientasi tidak ada “Menampilkan Orientasi”. 6 Scientific tidak eksplisit muncul “Munculkan pendekatan Scientific”, dan Scientific tidak muncul”. 7 Terlalu singkat “Menambahkan Rumusan kegiatan pembelajaran”. Dalam lembar kerja siswa pakar memberikan saran pada kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa yaitu kegiatan “pertanyaan untuk refleksi” perlu dimunculkan pada setiap pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh seorang pakar tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut: Tabel 7 Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi NO. ASPEK YANG DINILAI SARAN REVISI

B. PERUMUSAN INDIKATOR