Penilaian portofolio
dilakukan dengan
menggunakan langkah ‐langkah seperti berikut:
a Guru menjelaskan secara ringkas esensi
penilaian portofolio. b
Guru bersama guru lainnya menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
c Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok,
mandiri atau dibawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d Guru menghimpun dan menyimpan portofolio
peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e Guru menilai portofolio peserta didik dengan
kriteria tertentu. f
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio
yang dihasilkan. g
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
4 Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis adalah sebuah Tes tertulis berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta
didik mampu
mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang
sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga
mampu menggambarkan
ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
Penyusunan RRPTH
dengan memperhatikan
ketentuan EYD. Menurut buku pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia
yang disempurnakan
oleh Departemen Pendidikan Nasional adalah suatu
penyusunannya harus
diperhatikan dan
akan dijabarkan sebagai berikut:
a Huruf abjad yang ada pada tabel berikut;
Tabel 2 Huruf abjad
Huruf Nama Huruf
Nama Huruf Nama
A a
A J
j je
S s
es B
b Be
K k
ka T
t te
C c
Ce L
l el
U u
u D
d De
M m
em V
v ve
E e
E N
n en
W w
we F
f Ef
O o
o X
x eks
G g
Ge P
p pe
Y y
ye H
h Ha
Q q
ki Z
z zet
I i
I R
r er
b Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan
vokal atau bunyi yaitu a, e, i, o dan u. c
Huruf konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l,
m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. d
Huruf diftong dilambangkan dengan huruf ai, au, oi.
e Gabungan-huruf konsonan dilambangkan
dengan huruf kh, ng, ny, dan sy. Masing- masing melambangkan suatu bunyi konsonan.
f Pemenggalan kata dilambangkan dengan
huruf misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah. Huruf diftong ai, au, oi, gabungan-huruf konsonan
tidak pernah
dipisahkan sehingga
pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu.
g Huruf kapital adalah huruf besar yang dipakai
pada awal kalimat. h
Huruf miring adalah huruf yang dicetak miring dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kolom kata.
i Kata dasar adalah kata yang berupa lkata
dasar situlis sebagai satu kesatuan. j
Kata turunan adalah imbuhan awalan, sisipan, akhiran ditulis serangkai dengan kata
dasarnya. k
Kata ulangan
digunakan dengan
menggunakan tanda hubung. l
Gabungan kata yang disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya
ditulis terpisah. m
Kata ganti depan di, ked an dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali
di dalam gabungan kata yang telah lazim dianggap sebagai satu kata.
n Partikel-lah,-kah, dan -tah ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. o
Singkatan dan akronim, singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas
satu huruf atau lebih. p
Angka dan lambing bilangan, angka dipakai untuk menyatakan lambing bilangan atau
nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.
q Tanda titik . dipakai untuk akhiran kalimat
bukan pertanyaan atau seruan, tanda koma , dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
perincian atau pembilangan, tanda titik koma ; dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara, tanda titik dua : dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap jika mengikuti rangkaian atau pemerian,
tanda hubung
- untuk
menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pengertian baris, tanda pisah _
membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat,
tanda elips … dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, tanda Tanya ? dipakai pada
akhir kalimat tanya, tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang
berupa seruan
atau perintah
yang menggambarkan
kesungguhan, ketidak
percayaan, ataupun rasa emosi yang kuat, tanda kurung … mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan, tanda petik “…”
mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis
lain, tanda petik tunggal ‘…’ mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,
tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penanda
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun ta
kwim, tanda penyingkat apostrof ‘ menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
B. Penelitian yang Relevan