Pengendalian Faktor Kesehatan Kerja

2.7. Pengendalian Faktor Kesehatan Kerja

Bagi pekerja di pencetakan batu bata, cara yang paling baik untuk menghindari bahaya kesehatan kerja adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri APD mengurangi kontak dengan sumber infeksi dan ini dapat di lakukan dengan usaha kesehatan pribadi dan usaha perlindungan diri dalam bekerja. 2.8. Landasan Teori Penelitian Menurut Suma’mur 2009, faktor-faktor yang menjadi penyebab penyakit akibat kerja sebagai berikut: 1. Faktor fisik, seperti: a. Suara, yang bisa menyebabkan tuli akibat kerja. b. Radiasi sinar-sinar Rotgen atau sinar radioaktif, yang menyebabkan antara lain penyakit saluran darah dan kelainan kulit. Radiasi sinar inframerah bisa mengakibatkan katarak cataract pada lensa mata, sedangkan sinar ultraviolet menjadi sebab konjuntivitis foto elektrika conjunctivitis photoelectrica. c. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stoke pukulan panas, kejang panas heat cramps, atau hiperpireksia hyperpyrexia, sedangkan suhu terlalu rendah antara lain menimbulkan frostbite. d. Tekanan udara tinggi menyebabkan penyakit kaison caisson desease. e. Penerangan lampu yang buruk dapat menyebabkan kelainan kepada indera penglihatan atau kesilauan yang memudahkan terjadinya kecelakaan. Universitas Sumatera Utara 2. Faktor kimiawi, yaitu: a. Debu yang menyebabkan pneumoconiosis, diantaranya silicosis, asbetosis dan lainnya. b. Uap yang diataranya menyebabkan demam uap logam Metal fume fever, dermatosis penyakit kulit akibat kerja atau keracunan oleh zat toksis uap formaldehida. c. Gas misalnya keracunan oleh CO 2, H 2 S dan lainnya. d. Larutan zat kimia yang misalnya menyebakan iritasi kepada kulit. e. Awan atau kabut misalnya racun serangga insecticides, racun jamur dan lainnya yang menimbulkan keracunan. 3. Faktor biologis, misalnya bibit penyakit antraks atau brusella yang menyebabkan penyakit akibat kerja pada pekerja penyamak kulit. 4. Faktor fisiologi ergonomis, yaitu antara lain kesalahan kontruksi mesin, sikap badan yang tidak benar dalam melakukan pekerjaan dan lain-lain yang kesemuanya menimbulkan kelelahan fisik dan gangguan kesehatan bahkan lambat laun dapat terjadi perubahan fisik tubuh pekerja atau kecacatan. 5. Faktor mental-psikologis, yang terlihat misalnya pada hubungan kerja atau hubungan industrial yang tidak baik, dengan akibat timbulnya misalnya depresi atau penyakit psikosomatis. Universitas Sumatera Utara

2.9. Konsep Penelitian