Bahaya Faktor Psikososial dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK 3. Ir. Kalsum, M.Kes

Berikut cuplikan informan 1 dengan penulis: “Rasa haus, rasa panas api ketika membakar bata hingga keluar banyak keringat kadang tidak kecing selama bakar bata ini, pernah juga terjepit kayu bakar sapai keseleo, ada juga bersin serta batuk-batuk ketika membongkar bata karena terhirup abu kayu bakar kadang malam bisa sesak”. Bahaya faktor Fisiologi dan Ergonomi yang dapat terjadi pada tenaga kerja pencetakan batu bata tradisional di gampong beureugang ini seperti nyeri pada pinggang, lengan, bahu, kaki, juga keseleo dan cepat merasakan lelah.

5.5. Bahaya Faktor Psikososial

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis maka diketahui bahwa ada beberapa faktor Psikososial yang terjadi dan dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja sehingga berpengaruh pada produktivitas kerja yaitu pada waktu pembayaran upah dimana tidak diperoleh dengan bayaran yang utuh karena pemotongan bayaran pinjaman sebelumnya kemudian juga tidak pernah diberikan penghargaan seperti bonus atau sejenis lainnya apa bila pekerjaan mencapai target atau batu bata terjual dalam jumlah yang banyak, maka dari itu karena tenaga kerja adalah manusia yang memiliki hati dan perasaan bisa menyebabkan timbul rasa malas dan kurang semangat dalam bekerja. Kadang-kadang pekerja juga merasakan jenuh dan bosan serta hilang motivasi dengan pekerjaan yang menoton namun apapun yang terjadi pencetakan batu bata ini sudah menjadi pekerjaan mereka sehari-hari. Universitas Sumatera Utara Berikut cuplikan wawancara dengan pekerja Informan 1: “Kadang bosan atau jenuh, tapi mau dibilang apa memang sudah menjadi pekerjaaan kami sehari-hari”. Hubungan kerja antara pekerja dengan pemilik pencetakan batu bata berdasarkan cerita informan, mereka tenaga kerja cenderung tidak baik dengan pemilik pencetakan batu bata karena peminjaman uang untuk keperluan mendadak dimana pemilik pencetakan batu bata tidak begitu menghiraukan mereka padahal mereka pekerja merupakan tenaga kerja tetap pencetakan batu bata. Hubungan dengan sesama teman kerja tidak begitu bermasalah karena sudah ada bagian kerja masing-masing, maka rasa tidak dihiraukan inilah yang membuat para pekerja pencetakan batu bata mengalami kurang bersemangat dalam bekerja yang menjadikan gangguan kesehatan faktor psikososial. Berikut hasil wawancara dengan pekerja Informan 2: “Ya tidak tentu, tetapi dengan toke kadang-kadang tidak enak juga, kalau kita sedang perlu uang mendadak kadang tidak diberikan, dengan macam- macam alasan, padahal sudah jelas kita bekerja sama dia, kalau dengan teman ya biasa saja”. Bahaya faktor Psikososial yang terjadi pada tenaga kerja pencetakan batu bata tradisional di gampong beureugang ini seperti timbul rasa malas dan kurang semangat dalam bekerja. Kadang-kadang pekerja juga merasa bosan dan jenuh dengan pekerjaan yang menoton. Universitas Sumatera Utara

5.6. Gangguan Kesehatan