Debu Panas Faktor Kimia

2.6.2.1. Debu

Debu adalah partikel padat yang di pancarkan dihasilkan oleh proses alami atau proses mekanis seperti pemecahan, penghalusan, penggilingan, pukulan ataupun peledakan, pemotongan serta penghancuran bahan. Udara yang kita hirup dalam pernafasan mengandung partikel-partikel dalam bentuk debu, dan sebagian dari debu tersebut akan di tahan tinggal di dalam paru. Menghirup debu terlalu banyak dapat mengakibatkan terjadi pneumokoniosis. Pneumokoniosis adalah istilah dari bahasa Greek yang berarti paru-paru yang berdebu. Debu juga dapat masuk ke udara melalui cara pengisian bahan-bahan kimia kering kedalam kantong seperti pengisian talk, semen, pupuk, asbes, atau kegiatan- kegiatan pengeboran dengan mesin pengebor, mesin penghalus, pembersih karat dengan cara menenbakkan pasir kepada plat-plat baja yang berkarat proces sand blasting. Akibat dari benturan antara pasir dengan baja, maka pasir dan karat pecah menjadi debu masuk ke udara. Debu umumnya ukuran partikelnya termasuk dalam kisaran yang sangat luas yaitu mulai dari ukuran yang sangat kecil sampai yang ukurannya Cukup besar mulai dari ukuran partikel yang tidak terlihat dengan mata telanjang sampai ukuran yang dapat terlihat Soeripto, 2008.

2.6.2.2. Panas

Ada dua macam sumber panas yang sangat penting untuk para tenaga kerja yang bekerja di lingkungan tempat kerja yang panas: Universitas Sumatera Utara - Panas Metabolisme. Tubuh manusia akan selalu menghasilkan panas selama masih hidup. Proses yang menghasilkan panas di dalam tubuh ini di sebut proses metabolisme. Panas metabolisme meningkat , apabila beban kerja aktivitas kerja meningkat. Dalam Rangka menjaga kelangsungan hidup , maka suhu tubuh harus di pelihara agar tetap konstan 37°C. Kenyataan bahwa tubuh hanya memiliki kemampuan yang sangat terbatas sedikit dalam menimbun menyimpan panas yang dihasilkan dari metabolisme yang terbanyak yang di hasilkan harus di buang atau dikeluarkan dari dalam tubuh ke udara sekitarnya udara lingkungan tempat kerja. - Panas dari luar tubuh datang dari lingkungan tempat kerja. Hal ini sangat penting untuk dua alasan: a. Panas dari lingkungan tempat kerja secara nyata dapat menambah beban panas kepada tubuh. b. Bahwa faktor-faktor panas lingkungan tempat kerja termasuk suhu udara, kecepatan gerak udara , kelembaban udara dan panas radiasi baik radiasi dari tubuhdapur maupun radiasi matahari. Ini semua menentukan kecepatan kemampuan panas ke udara lingkungan tempat kerja. - Cara-cara Tubuh Kehilangan Panas. Panas terutama dapat di pancarkan dihamburkan dari tubuh kesekitarnya dengan cara konduksi , konvensi dan penguapan keringan serta radiasi. Dalam hal ini darah memainkan peranan yang sangat penting , yaitu : darah membawa panas dari Universitas Sumatera Utara dalam tubuh ke kulit, dimana panas dapat di hamburkan kesekitarnya. Kecepatan panas yang di hamburkan dipindah ini teragantung kepada keadaan lingkungan . panas dapat dipindahkan dari tubuh ketempat kerja dengan cara konduksi, konveksi, radiasi, penguapan dan respirasi. Sebaliknya panas dapat di pindahkan dari lingkungan ke tubuh dengan radiasi danatau konveksi. Konduksi, adalah: perpindahan panas dari partikel yang satu ke partikel yang lain yang saling berhubungan dalam keadaan tetap tidak bergerak. Misalnya perpindahan panas dari kulit ke udara . dalam kondisi sebagaimana di sebutkan , agar perpindahan panas dapat berlangsung terjadi , maka suhu udara harus lebih dingin dari suhu kulit. Konveksi, adalah: sirkulasi udara di atas kulit, yang hasilnya adalah peningkatkan kegiatan pendinginan, sebagai contoh: penggunaan kipas angin secara terus menerus kontinu akan menggerakan udara dingin yang lain kearah kulit dan mendorong memindahkan udara yang telah hangat oleh pengaruh kulit, ini adalah cara yang umum untuk mendinginkan tubuh. Angin dingin atau angin sepoi-sepoi juga mempunyai pengaruh mendinginkan tubuh, sama seperti prinsip-prinsip konduksikonveksi, gerakan udara kecepatan gerak udara yang lebih cepat mempunyai pengaruh mendinginkan yang lebih besar. Dengan demikian dapat dilihat bahwa bahwa keduanya baik suhu udara maupun kecepatan gerak udara merupakan faktor penentu seberapa banyak besar pendinginan dapat di capai konduksi-konveksi. Suhu udara yang lebih rendah, lebih Universitas Sumatera Utara besar jumlah panas konduksi yang dipindahkan hilang. Lebih tinggi kecepatan udara cepat gerak udara, lebih besar jumlah panas konveksi yang hilang. Penguapan, adalah: cara pendinginan tubuh yang dilakukan dengan menguapkan keringat yang ada di permukaan kulit. kecepatan penguapan untuk mendinginkan tubuh ini umumnya menjadi lebih besar oleh karena dipercepat dengan konveksi atau cepat gerak udara yang melintas kulit. Apabila ke lembaban udara rendah, sejumlah besar penguapan dapat terjadi absorbsi uap air ke dalam udara menjadi besar dan mempercepat pendinginan, namun apabila kelembaban atau kandungan uap air di udara tinggi, maka penguapan yang terjadi sangat sedikit, sehingga pendinginan berjalan lambat. Oleh karena itu pada hari-hari panas dan udara lembab menghasilkan mengakibatkan tekanan panas lebih besar dari pada hari-hari panas dengan udara kering. Dengan jenis pendinginan seperti itu, suhu udara , kelembaban udara dan cepat gerak udara merupakan faktor-faktor yang kritis. Radiasi, adalah: perpindahan panas dari benda yang panas kesuatu benda yang lebih dingin yang ada disekitarnya dalam suatu lingkungan tempat kerja Soeripto, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.6.3. Faktor Biologi