Pengujian variabel motivasi belajar diperoleh hasil Kolmogorov- Smirnov hitung sebesar 0,685 dengan probabilitas 0,737. Oleh karena
probabilitas 0,737 0,05 berarti variabel motivasi belajar berdistribusi normal.
Pengujian variabel minat siswa dalam memilih jurusan di SMA diperoleh hasil Kolmogorov- Smirnov hitung sebesar 1,186 dengan
probabilitas 0,120. Oleh karena probabilitas 0,120 0,05 berarti variabel minat siswa dalam memilih jurusan di SMA berdistribusi normal.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Hasil pengujian
dapat dilihat dalam lampiran 5.
Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel Bebas Df
F
Hitung
F
Tabel
Sig. Kesimpulan Prestasi Belajar
Siswa 80:8 1,442 2,99 0,304
Linier Persepsi Siswa
Terhadap Jurusan 17:71
0,826 1,77 0,658 Linier
Motivasi belajar 25:63
1,694 1,68
0,048 Tidak Linier
Kriteria pengambilan kesimpulan linier terjadi apabila F
hitung
F
tabel
, demikian sebaliknya apabila F
hitung
F
tabel
maka kesimpulan tidak linier. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1 Uji linieritas untuk hubungan prestasi belajar siswa dan minat
siswa dalam memilih jurusan di SMA diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1,442 sedangkan nilai F
tabel
derajat kebebasan db pembilang 80 dan derajat kebebasan penyebut 8, taraf signifikan 5 adalah 2,99.
Oleh karena signifikan 0,05 maka disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa dalam memilih
jurusan di SMA adalah linier. 2
Uji linieritas untuk hubungan persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA diperoleh nilai F
hitung
sebesar 0,826 sedangkan nilai F
tabel
derajat kebebasan db pembilang 17 dan derajat kebebasan penyebut 71, taraf signifikan
5 adalah 1,77. Oleh karena signifikan 0,05 maka disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan dengan
minat siswa dalam memilih jurusan di SMA adalah linier. 3
Uji linieritas untuk hubungan motivasi belajar dan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1,694 sedangkan nilai F
tabel
derajat kebebasan db pembilang 25 dan derajat kebebasan penyebut 63, taraf signifikan 5 adalah 1,68.
Oleh karena signifikan 0,05 maka disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan
di SMA adalah tidak linier.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Hasil
pengujian dapat dilihat dalam lampiran 5.
Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tole-
rance VIF
1 Constant
2.843 3.074
.925 .358
prestasi .002
.002 .071
.937 .351
.961 1.040 persepsi
.495 .075
.558 6.555
.000 .768 1.301
motivasi .119
.042 .242
2.859 .005
.780 1.282
Tabel 5.8 Coefficient Correlationsa
Model motivasi
prestasi persepsi
1 Correlations motivasi
1.000 -.065
-.452 prestasi
-.065 1.000
-.136 persepsi
-.452 -.136
1.000 Covariances motivasi
.002 .000
-.001 prestasi
.000 .000
.000 persepsi
-.001 .000
.006 a Dependent Variable: minat
Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel persepsi siswa terhadap jurusan di SMA
dengan variabel motivasi belajar dengan tingkat korelasi sebesar – 0,452 atau sekitar 45,2. Oleh karena korelasi ini masih di bawah
95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas yang serius. Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF
lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas