Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap jurusan tertentu cenderung akan berminat memilih jurusan tersebut. Sedangkan siswa yang
memiliki persepsi negatif terhadap jurusan tertentu maka akan cenderung untuk tidak memilih jurusan tersebut.
3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam
Memilih Jurusan di SMA
Motivasi belajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Hal tersebut terjadi karena adanya motivasi dari diri siswa yang memacu untuk lebih
giat belajar sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar
menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas- tugas belajar. Siswa memusatkan energi fisik maupun psikis terhadap
kegiatan tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi rendah akan menampakkan keengganan,
dan cepat bosan terhadap kegiatan belajar. Maka motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar, karena dengan motivasi siswa akan terdorong
untuk belajar lebih giat dan mempermudah memilih jurusan yang diminatinya.
Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat memilih jurusan, penulis melihat dari beberapa indikator yaitu: kemauan untuk
mengikuti pelajaran, keinginan untuk menguasai materi, ketekunan dan
keuletan, kecenderungan mengerjakan tugas dengan baik, keaktifan siswa belajar di kelas, dan kebiasaan siswa di luar jam sekolah.
4. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Terhadap
Jurusan, dan Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar pada umumnya diukur dengan
menggunakan tes dan hasilnya adalah nilai yang diberikan oleh guru pada raport. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung lebih
memperlihatkan minat yang besar terhadap jurusan yang dipilihnya, karena sebelumnya siswa tersebut telah menyukai mata pelajaran prasyarat
dari jurusan yang akan dipilih.
Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Persepsi dapat berupa persepsi positif
dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif
berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek.
Menurut W.S Winkel 1987:93, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegitan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar menampakkan minat yang
besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Siswa memusatkan energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan tanpa mengenal
perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi rendah akan menampakkan keengganan, cepat bosan, dan
berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Fakta membuktikan bahwa motivasi melahirkan prestasi dalam
proses pembelajaran. Dari berbagai hasil penelitian yang ada selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Salah
satunya hasil penelitian Mateus Allan Septian 2007, menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dan
motivasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan di SMA. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya
prestasi belajar seseorang siswa. Siswa yang menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Selain
memiliki bukunya, ringkasannya juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca.
Wajarlah bila isi mata pelajaran itu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.
Dari uraian di atas, penulis menduga bahwa dalam memilih jurusan di SMA, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung
memiliki minat yang besar terhadap jurusan yang akan dipilihnya.
Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah cenderung kurang berminat.
Dengan demikian, penulis menduga bahwa prestasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar terdapat hubungan
yang positif dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA.
C. Model Penelitian