dengan apa yang diinginkan dan sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tidak hanya sekedar ikut-ikutan dengan teman dekat.
2. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Jurusan dengan Minat
Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA
Berdasarkan hasil pengujian variabel persepsi siswa terhadap jurusan diperoleh kesimpulan bahwa persepsi siswa terhadap jurusan
memiliki hubungan dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA. Jika persepsi siswa terhadap jurusan tinggi maka akan tinggi pula minat
siswa untuk memilih jurusan yang ditawarkan. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Maria Dwi
Riwayati, 2009, yang menyatakan bahwa semakin tingginya persepsi siswa terhadap jurusan IPS maka akan mempengaruhi cara pandangnya
terhadap jurusan tersebut yang makin positif, sehingga diharapkan siswa juga semakin berminat untuk memilih jurusan IPS.
Berdasarkan deskripsi data tentang persepsi siswa terhadap jurusan sebagian besar dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap siswa memiliki persepsi positif terhadap adanya penjurusan di SMA. Persepsi merupakan tanggapan, penerimaan langsung atau
proses seseorang dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui panca indera. Setiap siswa pasti memiliki persepsi positif dan
persepsi negatif terhadap jurusan di SMA. Artinya sebagian dari siswa dapat memahami pemilihan jurusan sebagai salah satu cara untuk
memotivasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Sebaliknya ada beberapa siswa memahami hal tersebut
sebagai beban studi yang dirasa memberatkan yang diwajibkan untuk memilih, sementara siswa belum memahami benar seberapa besar potensi
yang dimiliki terhadap jurusan yang ditawarkan. Semakin tinggi persepsi siswa terhadap jurusan maka akan mempengaruhi cara pandang terhadap
jurusan yang semakin positif, sehingga diharapkan siswa juga semakin berminat untuk memilih jurusan yang ditawarkan.
Pemilihan jurusan di SMA dapat dipengaruhi oleh adanya pandangan masyarakat dengan jurusan yang ditawarkan, kesesuaian
dengan cita-cita, adanya dorongan psikis dari keluarga, kebimbangan dalam menentukan pilihan, kegemaran dengan mata pelajaran tertentu,
kejenuhan dalam proses pembelajaran, dan ikut-ikutan dengan pilihan teman. Namun pada akhirnya persepsi tersebut dapat dijadikan sebagai
tolak ukur untuk memilih jurusan yang diminatinya.
3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam